10

54.6K 5.3K 162
                                    

Masih di hari yang sama. Sekarang sudah jam makan siang, Lisa dan Tio juga masih di mansion Marvin. Niel dan Nia juga sudah pulang dari sekolah nya.

Saat sedang asik-asik nya makan siang mereka di kejutkan sama Marvin yang membawa seorang wanita. Sebenarnya, yang terkejut hanya Lisa, Tio, Nia dan Niel sedangkan Arkana ia sudah terbiasa jadi tetap melanjutkan makannya dengan tenang.

Tio dan Lisa saling pandang, keduanya kompak langsung melihat Arkana yang sedang makan dengan tenang. Lalu, melihat kearah wanita itu lagi.

"Sudah ku duga.." batin seseorang.

Marvin duduk di kursi ujung, samping kanan nya ada Arkana sedangkan samping kiri nya ada Tio.

Wanita itu berdecak saat tempat duduk yang di sebelah Marvin tidak ada lagi. Ia mendekati Arkana.

"Heh! pindah sana lo, gue mau di samping calon suami gue." Karena malas berdebat dengan cepat arkana pindah ke sebelah Niel.

Lisa yang melihatnya emosi. "Kamu apa-apaan sih gatau diri banget nyuruh pindah istri SAH nya!" Ucap Lisa sembari menekan kata sah.

"Tante alias camer ku, dia aja biasa aja tuh kenapa tante yang sewot?" Ucapnya membuat Lisa berdecih, memandang wajah wanita itu sinis.

Melihatnya dari atas sampai ke bawah. Lalu, menengok kearah anaknya. "Selera kamu rendah ya Vin? udah di kasih alkana malah mungut sampah jalanan."

Marvin diam sedangkan wanita itu mengepalkan tangannya emosi, ia tidak terima di hina seperti itu.

"Apa? mau marah? kenyataan nya ko,"

Arkana yang awalnya hanya diam saja melihat itu langsung buru-buru menyuruh pelayan untuk membawa kedua anaknya ke kamar.

Bisa-bisa mental mereka terguncang kalau terus menerus melihat pertengkaran.

Wajah wanita itu sudah memerah akibat menahan amarah. Ia ingin membalas tetapi itu calon mertuanya, jadi ia memutuskan langsung pergi keluar saja untuk pulang.

"Keluar juga tuh hama,"

Lisa mendekati Marvin yang masih duduk. Lisa menjewer telinga Marvin membuat si empu meringis.

"Jadi gini kelakuan kamu sama menantu bunda? bawa cewek secara terang-terangan kesini, di pikiran kamu tuh apasih Vin?" Ucapnya kesal.

"Kamu punya otak kan? di pake Vin di pake!" Arkana tersenyum puas, ah ia jadi ingin memberitahu kejadian yang Marvin dan wanita itu lakukan.

Arkana memasang wajah melasnya. "Bunda mereka juga melakukan hal yang tidak senonoh beberapa hari yang lalu di ruang keluarga mansion ini.." lirihnya, Arkana menundukkan kepalanya.

Lisa, Tio dan Marvin sungguh terkejut. Marvin terkejut karena Arkana yang mengadu, biasanya tidak pernah. Ah mungkin karena kejadian itu yang paling parah, pikir nya.

Lisa yang masih menjewer telinga Marvin langsung melepaskan nya dan menampar pipi Marvin.

Tidak main-main, tamparan Lisa sampai membuat pipi nya memerah berbekas cap tangan Lisa walaupun samar-samar.

Tio yang melihat amarah istrinya akan meledak-ledak segera saja membawa Lisa meninggal kan ruangan makan.

Lisa memberontak tapi entah kenapa jika sudah di hadapkan dengan suaminya, tenaganya hilang seketika.

"Puas hm?" Marvin tau istrinya sedang menahan tawa. Arkana langsung mendongak kan wajahnya menatap Marvin sinis.

"Ya, kurang," ucap Arkana lalu pergi entah kemana.

Marvin memegang pipi nya, perih sedikit. Tiba-tiba saja ada yang menaruh baskom kecil berisi air dan sebuah handuk kecil juga.

Marvin mendongak melihat ternyata yang membawa itu adalah istrinya. Menaikan sebelah alisnya tidak tahu.

Transmigrasi Arkana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang