Arkana benar-benar ke London lagi. Tepatnya sudah dua minggu yang lalu, Arkana pergi ke London setelah memberitahu kan yang sebenarnya kepada kedua orang tua Alkana.
Respon kedua orang tua Alkana membuat semua orang terkejut.
Mereka tidak terkejut melainkan biasa saja.Mereka hanya bilang. "Baguslah, kami jadi bisa lebih fokus pada karir kami masing-masing. Dan untukmu, terserah ingin kau apakan dengan tubuhnya. Mengganti identitas nya juga terserah. Yang terpenting setelah ini kami sudah tidak ada urusan dengan kau lagi."
Ya begitulah tanggapan kedua orang tua Alkana, setelah itu keduanya juga langsung pulang.
Kembali ke Arkana yang pergi lagi ke London membuat si kembar kembali murung. Mereka merindukan mommy nya.
Marvin sebenarnya ingin menyusul Arkana tapi ia tidak bisa meninggalkan si kembar begitu saja, Marvin juga tidak bisa mengajak si kembar karena keduanya masih harus bersekolah.
Marvin mendekati kedua anaknya yang baru saja pulang dari sekolah, keduanya berjalan dengan lesu dan langsung mendudukkan diri di sofa.
"Anak-anaknya Daddy kenapa hm?" Mengelus rambut keduanya secara bergantian.
"Kangen mommy.." Marvin menghela nafasnya. Ia juga rindu sosok Arkana.
"Daddy.. sebentar lagi kan ulang tahun kita.." Marvin menatap Niel dan mengangguk.
"Iyaa, terus anak-anak Daddy mau kado apa?" Niel dan Nia saling melirik.
"Mau nyusul mommy ke London, boleh?" Ucap Nia.
"Heem, lagi pula sebentar lagi juga libur sekolah dad.. boleh ya?" Lanjut Niel.
Keduanya menatap Marvin dengan harap-harap. Marvin ingin sekali mengiyakan tapi ia teringat teman-temannya itu mengajak ia dan kedua anaknya liburan ke puncak saat libur sekolah tiba nanti, sekalian juga merayakan ulang tahun kembar di puncak.
"Kalian lupa kalo liburan sekolah nanti aunty Sera mengajak kita ikut liburan ke puncak?" Keduanya langsung menunduk, memilin ujung seragam nya.
"Kita boleh ngga ikut dad?" Marvin menghela nafasnya.
Bukan Marvin tidak ingin ke London, ia malah sangat ingin tapi Sera sudah terlebih dulu mengajak nya untuk pergi ke puncak karena waktu itu tidak jadi. Sera juga ingin merayakan ulang tahun kembar di puncak.
"Sayang, tapi aunty Sera sudah menyiapkan semuanya. Kita harus menghargai itu ya?" Si kembar mengangguk lesu.
Marvin tidak tega melihat kedua anaknya itu. Memutar otak nya bagaimana caranya untuk bisa tetap pergi ke puncak tapi bisa ke London juga. Mengingat libur sekolah pun hanya dua Minggu.
"Ah Daddy tau, kita di puncak dua hari aja terus kita ke London buat nyusul mommy gimana?" Kembar mendongak menatap wajah Marvin senang.
"Setuju!" Seru keduanya senang. Marvin tersenyum dan mengecup kening kedua anaknya. Sebenarnya di puncak seminggu tapi kalau Marvin lama-lama berada di puncak, dan seminggu di London ia tidak yakin bisa dengan cepat menemukan dimana Arkana tinggal.
Marvin tidak mau kedua anaknya kecewa ketika sudah di sana tapi tetap tidak bertemu dengan Arkana.
Arkana tidak memberitahu secara rinci ia tinggal di mana, Arkana juga tidak memberikan nomor barunya kepada siapapun.
Marvin juga sudah menanyakan kepada Joe tapi Joe tidak ingin memberitahu juga, karena itu keinginan Arkana katanya.
Biarlah di London nanti ia akan menanyakan hacker kepada kenalan nya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Arkana
FantasíaWarning! - bxb -mpreg Arkana Nazareth remaja nakal yang sangat menyukai balap liar dan tiba suatu malam saat arkana sedang balapan tiba-tiba saja ia lepas kendali dan berujung tewas di tempat. Bukannya di kubur dalam tanah ia malah mendapati diriny...