09.00 Chika mulai terbangun karna ketukan pintu dari luar ia melihat zean yang masih berusia atasnya
"Be bangun" ucap Chika
"Hm sebentar lagi" ucap zean
"Shh bangun badan aku sakit semua" ucap Chika
Akhirnya zean bangun namun saat ia ingin melepas juniornya dari vagina Chika, Chika kesakitan
"Shh sakit ah" ucap Chika
"Terus gimana?" Tanya zean
"Gapapa lepas aja" ucap Chika
Akhirnya zean berhasil melepaskan juniornya dari vagina Chika
Chika merasa vaginanya nyeri dan sakit
"Biar aku yang buka pintunya kamu selimutan aja" ucap zean Chika mengangguk lemah
Cklek
Pintu di buka zean menatap Shani
"Kenapa Bun?" Tanya zean
"Kamu sama Chika ga sekolah dari tadi bunda udah bangunin ga ada yang buka" ucap Shani
"Maaf bun ga denger" ucap zean
"Aku sama Chika izin ga masuk 4 hari kayanya" ucap zean
"Loh kenapa?" Tanya Shani
Zean hanya cengengesan tak berdosa
Shani yang mengerti langsung menjewer telinga zean
"Aduh Bun sakit" ucap zean memegang tangan Shani yang berada di telinganya
"Kamu itu ga kasian apa sama Chika hm?" Tanya Shani
"Abisnya gimana Bun enak" ucap zean
Shani mengencangkan jewerannya pada zean
"Aduh bunda sakit" ucap zean
"Lagian bisa bisanya ya kamu" ucap Shani
Shani akhirnya melepaskan jewerannya pada zean
"Dari jam berapa main sama Chika?" Tanya Shani
"Dari jam 7 sampe jam 5" ucap zean
"Bentar kan bun" ucap zean
"Bentar bentar dari mana itu lama untuk pemula ya zean" ucap Shani
"Maaf deh janji nambah lagi" ucap Zena lalu langsung masuk ke kamarnya dan menutup pintu
"Anak itu" ucap Shani menggelengkan kepalanya
Di dalam kamar Chika ternyata menangis merasakan perih di vaginanya
"Hey kenapa?" Tanya zean
"Sakit hiks" ucap Chika
Zean langsung memeluk Chika
"Maaf ya aku kelepasan" ucap zean
"Coba liat" ucap zean
"Ga mau malu" ucap Chika
"Hey gapapa aku udah liat semuanya baby" ucap zean
Zean membuka selimut Chika lalu melihat vagina Chika yang memerah
"Sakit" ucap Chika lalu merapatkan pahanya
"Udah jangan di rapetin nanti sakit" ucap Zean menahan paha Chika lalu membukanya lebar
"Babe aku malu" ucap Chika
"Gausah malu sayang" ucap zean
Zean memesan obat pereda nyeri dari dokter setelah beberapa saat akhirnya obat itu sampai
"Aku pakein ya?" Tanya zean vhi yu mengangguk
"Pelan pelan" ucap Chika
Zean mulai mengoleskan salep pada vagina Chika
"Shh babe ah pelan pelan" ucap Chika
"Iya ini udah pelan" ucap zean
Stelah itu zean pergi ke dapur untuk mengambil sarapan untuk Chika
"Aku suapin aaa" ucap zean
Chika membuka mulutnya
Setelah selesai makan zean memberikan obat dan air putih pada Chika
"Mau mandi?" Tanya zean
Chika menggeleng
"Ga bisa jalan sakit banget" ucap Chika
"Yaudah aku mau mandi dulu nanti kamu di elap aja ya nanti aku yang lapin" ucap zean Chika mengangguk
******
Chika sudah rapi dan seprainya juga sudah di ganti
Shani memasuki kamar Chika dan zean
"Udah mendingan sayang?" Tanya Shani
"Udah gapapa ko Bun" ucap Chika
"Berarti nanti malem bisa lanjut dong?" Tanya zean yang langsung mendapat tatapan tajam dari shani
"Bercanda bunda ku" ucap zean
"Maafin Zean ya" ucap Shani
"Gapapa Bun ngelayanin suami itu udah jadi tugas Chika" ucap Chika
"Tapi kalo suaminya ngelunjak tendang aja" ucap Shani menatap tajam zean
"Hehehehe" zean hanya cengengesan tanpa dosa
"Istirahat yang cukup ya jangan kecapean" ucap Shani pada Chika
"Aku ga si perhatiin juga nih?" Tanya zean
"Bunda marah sama kamu" ucap Shani lalu pergi dari kamar mereka
"Lah ngambek bilang bilang" ucap zean
"Babe"panggil Chika
"Iya?" Ucap zean
"Mau hug" ucap Chika
Zean langsung memeluk erat Chika
"Maafin aku ya jangan kapok main sama aku" ucap zean
"Iya" ucap Chika
Mereka akhirnya ngobrol dan sesekali tertawa bersama
***********
Segini dulu ygy
.
.
.
.
.
.
.See uu