Saat di perjalanan pulang tiba-tiba hujan turun dengan derasnya itu membuat zean mengentikan motornya di halte bus yang sudah sepi dan berteduh bersama Chika di sana
"Kita neduh dulu ya?" Ucap zean
"Iya" ucap Chika
"Zean?" Panggil Chika
"Iya?" Jawab zean
"Dingin" ucap Chika
"Iya aku juga dingin" ucap zean berpura pura tak mengerti maksud Chika
"Ihhh kamu mah" ucap Chika kesal sambil mengerucutkan bibirnya
Zean memandang Chika gemas
"Apa liat liat" ucap Chika nyolot
"Lucunya pacar aku sini peluk" ucap zean
"Gausah deket deket deh kita ga kenal" ucap Chika
"Oh yauda sana jauh jauh" ucap zean
Chika melirik zean sinis namun sesaat setelahnya Chika langsung memasang puppy eyes nya
"Aaa mau peluk" ucap Chika sambil menghentakkan kakinya
"Utututu sini sini peluk aku sini" ucap zean
Chika Langsung menghamburkan pelukannya pada zean
"Manja banget si hm" ucap zean
"Bodo" ucap Chika
Zean hanya terkekeh mendengarnya
"Zean" panggil Chika
"Apa?" Ucap zean
"Ayo main ujan ujanan" ucap Chika melepaskan pelukannya dari zean
"Gaboleh nanti kamu sakit" ucap zean
"Tapi aku mau" ucap Chika
"Tapi aku ga izinin" ucap zean
"Bodo aku mau main ujan ujanan" ucap Chika
"Yaudah sana tapi nanti aku tinggalin kamu pulang aja sendiri" ucap zea
"Iiiihh kamu ga kasian sama aku mas akamu mau ninggalin aku sendiri nanti kalo ada yang culik aku gimana?" Ucap Chika
"Ga ada yang berani nyulik kamu karna kalo dia berani nyulik kamu dia berurusan sama aku" ucap zean
"Aaakkk aku salting'" ucap Chika menutup wajahnya dengan kedua tangannya
Zean hanya terkekeh gemas melihat Chika
"Tapi aku mau main ujan ujanan zean" ucap Chika
"Boleh ya? Ya ya ya ya ya" ucap chika Sambil memeluk di lengan zean
"Huh, yauda iya boleh" ucap zean mengalah
"Yey ayo kita main ujan ujanan" ucap Chika menarik zean
Zean hanya pasrah menuruti keinginan gadisnya itu
"Chika jangan lari larian nanti jatoh" ucap zean
"Zean ayo kejar aku" ucap Chika
"Chik jangan lari larian" ucap zean panik sendiri
"Hahaha ayo kejar aku" ucap Chika
Akhirnya zean mengejar Chika hingga sampai ke sebuah danau yang berada di dekat sana
"Ketangkep kan kamu nakal" ucap zean menyentil dahi Chika
"Ihh sakit tau" ucap Chika mengusap keningnya
"Maaf maaf" ucap zean lalu mengusap kepala Chika
"Danaunya bagus ya" ucap Chika
"Lebih indah karna ujan kaya gini aku suka deh" ucap Chika
Karna tak mendengar Jawaban dari zean akhirnya Chika menoleh ke arah zean yang terus memandanginya
"Kenapa sih liatin aku Mulu" ucap Chika
"Soalnya aku lebih tertarik sama kamu daripada danaunya" ucap zean sambil tersenyum
"Kamu juga lebih indah dari danau sama hujan" lanjutnya
"Sakit tau" ucap zean memegang perutnya yang tadi di cubit Chika
"Makannya jangan gombal Mulu" ucap Chika
"Gapapa dong kan sama kamu doang" ucap zean
"Udah ayo pulang nanti kamu sakit" ucap zean
"Kamu perhatian banget sih sama aku sesayang itu ya sama aku?" Tanya Chika
"Kamu nanya?" Ucap zean
"Aku serius zean" ucap Chika mulai kesal
"Kamu bertanya tanya?" Ucap zean
"Issh ngeselin" ucap Chika kesal
"Yaudah biar aku kasih tau ya" ucap zean
"Bodo bodo" ucap Chika kesal
"Iya aku sesayang itu sama kamu aku ga bisa merangkai kata untuk ngungkapin sesayang apa aku sama kamu tapi satu yang harus kamu tau rasa sayang aku jauh lebih besar dari yang kamu tau" ucap zean
Chika menatap zean dalam
"Aku beruntung Isa di cintai dengan hebat sama kamu kalo gitu" ucap Chika
"Iya terlepas dari kamu sayang atau ga sama aku, aku ga perduli" ucap zean
"Aku sayang sama kamu ko, sayang banget aku beruntung punya kamu entah udah ke berapa kalinya aku bilang ini tapi aku bener bener ngerasa jadi perempuan terbahagia di dunia" ucap Chika
Zean tersenyum lalu mereka akhirnya pulang karna hari sudah mulai gelap
..............
Kini zean sudah berada di rumahnya setelah mengantar Chika ia langsung bergegas pulang ke rumah
