Bab 4: Hasutan

631 38 14
                                    

Hoeeekk ...

Suara muntahan terdengar di seluruh ruang kamar mandi.

Di dekat kloset tempat duduk, di sana ada Illeana yang sedang menepuk-nepuk dadanya sembari meraup udara segar di sekitarnya, yang sayangnya udara lembab kamar mandi bukanlah udara yang dapat menjadi pasokan oksigen baik untuknya.

Sejujurnya kondisi Illeana jauh dari kata baik-baik saja.

Air mata sudah berkumpul di pelupuk mata Illeana, pun kedua netranya sudah terasa panas. Rasa sesak dalam dadanya membuatnya kesakitan. Rasa lapar ini menyiksanya.

"~Chi?" Annchi mendekat ke arah Illeana yang masih terduduk di atas lantai. "Illeana, kamu harus mencari makan, Chi~."

Illeana memutar bola matanya, tentu saja ia tahu apa yang harus dilakukannya. Tetapi, di mana ia harus mendapatkan makanan di kala semua orang yang ditemuinya tidak sesuai dengan kriterianya?!

Illeana hampir menjabak rambutnya karena frustrasi yang menghampiri, tetapi suara Annchi menghentikan niatannya.

"~Chi, aku tahu cara mendapatkan makanan, Chi~."

"Bagaimana? Bagaimana?!" Illeana bertanya dengan terburu, membuat Annchi sedikit ketakutan saat melihat ekspresi Illeana yang menggelap, tapi Illeana tidak memiliki waktu untuk mengkhawatirkan keadaan makhluk kecil itu.

"~Chi, ituu ...."

***

Illeana mengeratkan kain penutup rambutnya, ia berusaha untuk menutupi wajah. Sesekali ia juga menolehkan kepalanya ke arah kanan dan kiri, memastikan keadaan.

Beruntung, siang itu tak banyak manusia yang mendatangi tempat yang dikunjungi Illeana hingga membuat Illeana akhirnya dapat dengan mudah melancarkan aksinya.

Illeana tidak tahu apakah dia dapat memercayai perkataan Annchi atau tidak, pasalnya Annchi tidak terlalu menyakinkan baginya, namun keadaan Illeana yang sudah kelaparan membuat Illeana memutuskan untuk mengikuti saja kata-kata makhluk bodoh itu.

Sekarang pilihannya, makan atau mati, itu saja.

"Di balik tirai itu, Chi~." Suara Annchi berbisik di kepalanya.

Annchi adalah makhluk yang sedikit berbeda dengan Illeana. Sebagai asisten iblis, Annchi tidak sering memperlihatkan wujudnya pada manusia, mereka bahkan cenderung takut pada manusia, maka dari itu level mereka berbeda dengan iblis dan hanya menjadi pesuruh.

Entah apa yang membuat Catherine memercayai Annchi ---makhluk penakut itu--- untuk mengawal Illeana. Dilihat dari manfaatnya saja sudah tidak ada.

Meski Illeana tahu Annchi adalah makhluk bodoh dan penakut, tetapi setidaknya Annchi adalah seorang pengamat sekitar yang baik dan mudah disuruh-suruh.

Ya, setidaknya dua hal itu dapat Illeana manfaatkan saat ini.

"Sekarang, Chi~."

Mendengar aba-aba dari Annchi, Illeana segera menerjang tirai biru itu. Illeana sama sekali tidak tahu apa yang ada di balik tirai itu selain mengandalkan Annchi.

Dan begitu Illeana masuk.

"Huh?"

Illeana dikejutkan dengan rak berisi jajaran kaset.

"Apa-apaan ini?"

Tungkai panjang Illeana terus mengambil langkah selagi pandangannya mengitari kondisi sekitar, masih bingung dengan tempat yang ia kunjungi.

"Rak film dewasa, Chi~."

HUH?!

Illeana hampir naik pitam saat mendengar perkataan Annchi. Bagaimana ia bisa berada di tempat ini, bukannya di hotel? Apa gunanya semua ini?

DE(VI)LICIOUS SERIES [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang