"Ini sangat lucu," saat Tania tertawa pada perkataan yang dilemparkan Brandon, Tania menutup mulutnya. Meski begitu, corak kebahagiaan sama sekali tak dapat bersembunyi dari wajahnya, mereka tercetak jelas pada kedua netra indahnya.
Brandon tentu senang sang pujaan hati tertawa pada setiap ucapannya. Perasaan senang terus berdesir dalam dadanya kala melihat wajah Tania, terlebih saat menyaksikan rona kebahagiaan muncul di wajah Tania.
Kedua sejoli itu menikmati dunia mereka sampai akhirnya mereka menyadari vibes yang kini sedang bergumul di antara kedua anak mereka.
Rexton terus menundukkan kepalanya sepanjang makan malam dan Illeana sama sekali tak menyentuh makanan di depannya.
Baik Tania dan Brandon, keduanya saling melempar tatapan satu sama lain. Mereka mengerti apa yang sedang terjadi di antara Rexton dan Illeana.
"Illeana."
Illeana mengangkat kepalanya saat Brandon memanggil namanya. "Iya, Ayah?"
"Apakah makanan di sini tidak sesuai dengan seleramu? Apa kita perlu keluar dan memesan makanan yang kau inginkan, Illeana?" tawar Brandon.
Illeana tentu menggeleng, merasa tak enak hati. "Tidak usah, Ayah. Aku hanya ...," Illeana menjatuhkan pandangannya pada Rexton yang sedari tadi terdiam.
Brandon tentu menyadari kemana arah tatapan Illeana, begitu pula Tania.
"Apa kau tidak nyaman dengan Rexton, Illeana?"
Saat mendapat pertanyaan itu dari Brandon, Illeana buru-buru menjawab, "T-tidak, Ayah."
"Tentu saja, Sayang. Mana mungkin Illie tidak nyaman dengan Rexton."
"Benarkah, Illeana?"
Illeana yang ditodong pertanyaan seperti itu pun membuka mulutnya. Ia tidak mungkin mengacaukan pernikahan ibunya karena masalah sepele seperti ini.
"A-aku, hanya sedikit terkejut, Ayah." Illeana menggantungkan ucapannya, "Rexton adalah teman sekelasku, tapi aku tidak pernah melihat ayah dalam pertemuan orang tua."
Mendengar hal itu, Brandon hanya terkekeh, "Oh, maaf, Illeana, kamu pasti bingung saat ini. Sebelumnya Ayah bekerja di luar kota, baru dua bulan ini Ayah menetap di sini. Jadi selama itu Ayah tidak ada di sisi Rexton, Ayah menyerahkan urusan pendidikan sepenuhnya pada Rexton."
"O-oh, begitu, pantas saja aku tidak pernah melihat Ayah." Illeana menyunggingkan senyum.
"Memang sudah berapa lama kalian satu kelas, Illeana?"
"Sebenarnya kami baru berada di kelas yang sama di tingkat 3 ini, Ayah."
"Ah, Ayah tidak tahu kalau kalian sekelas. Kalau saja Ayah sering ke sekolah kalian, Ayah pasti sudah bertemu denganmu."
Melihat suasana canggung di antara Brandon dan Illeana, Tania kemudian ikut masuk ke dalam pembicaraan, "Aku juga baru tahu itu, Sayang. Kebetulan sekali Illie dan Rexton satu kelas. Sepertinya kita memang sudah ditakdirkan menjadi keluarga."
"Aku juga ikut senang, Sayang, melihat Illeana dan Rexton satu kelas. Mereka pasti sangat dekat satu sama lain."
"Aku jadi tenang saat mendengarnya, Sayang. Aku yakin Rexton bisa menjaga Illeana saat di sekolah nantinya."
Brandon tertawa renyah saat mendengar penuturan Tania, "Tentu saja Rexton akan menjaga kakak perempuannya. Bukankah begitu, Rexton?" tanya Brandon sembari menepuk-nepuk bahu Rexton yang kini berada dalam rangkulannya.
Dengan gerakan kaku, Rexton menganggukkan kepalanya, "T-tentu saja, Ayah."
Tania menutup mulutnya, matanya menatap tak percaya ke arah Rexton, "Oh? Rexton lebih muda dari Illeana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DE(VI)LICIOUS SERIES [END]✓
Romance[HINOVEL / KARYAKARSA / JOYLADA] SERI I THIRSTY: SADISTIC LOVER Illeana adalah succubus yang ditendang dari dunia iblis karena sampai usia dewasa belum pernah berhubungan intim dengan manusia, dan Rexton adalah pria yang terancam divonis impoten kar...