Bab 31: Confession

128 13 4
                                    

Entah bagaimana ceritanya, pukul 6 sore sudah menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh Rexton akhir-akhir ini.

Sebelumnya Rexton tidak peduli tentang jam berapa Rexton akan pulang atau jam berapa dia akan kembali ke apartemennya. Rexton yang sebelumnya selalu menghabiskan banyak waktu bermain bersama temannya, keluar tanpa melihat waktu, tapi lihatlah Rexton saat ini?

Rexton kini menjadi pribadi yang sangat jauh berbeda. Saat ini Rexton selalu merindu untuk pulang dan menemui Illeana yang pasti saat ini sedang menunggu di apartemen.

Hal yang berbeda sekarang adalah ada seseorang yang ingin ditemui Rexton saat ia sampai di apartemen. Seterusnya mungkin alasan lainnya akan terus bertambah seiring berjalannya waktu, seperti saat anak-anak sudah tumbuh di antara Rexton dan Illeana, contohnya.

Apa ini? Anak? Dengan Illeana? Kedengarannya bagus. Mereka akan mirip dengan Rexton dan Illeana nantinya.

Dengan perasaan tak sabar yang membuncah dalam hatinya, Rexton lantas memasukkan deret angka ke dalam smart lockdoornya yang sudah lama diubahnya menjadi angka 0101. Yang maknanya; Illeana si nomor satu.

Pintu apartemen terbuka dan tak butuh waktu lama bagi Rexton menemukan Illeana yang sedang menunggunya di depan pintu, seperti biasanya. Melihat pemandangan itu, perasaan senang melambung tinggi dalam dada Rexton. Rexton tidak tahu kapan sebenarnya perasaan ini datang padanya, tiba-tiba saja ia sangat senang saat melihat Illeana di hadapannya dan selalu haus akan keberadaan gadis itu.

"Rexton, mau makan dulu atau mandi dulu?" tanya Illeana seperti biasanya.

Tanpa menjawab pertanyaan Illeana, Rexton justru melangkah ke kamar mandi setelah menaruh tasnya di atas meja. Langkah yang diambilnya begitu kikuk. Pikirannya melalang buana. Haruskah Rexton menyatakan perasaannya saat ini?

Lantas Rexton menolehkan kepalanya kembali ke arah Illeana dan Rexton dapat merasa jantungnya dibuat berdegup kencang kala menemukan Illeana menatap bingung ke arahnya.

Rexton yang tadinya ingin segera meninggalkan Illeana pun pada akhirnya memutuskan untuk menghampiri Illeana kembali.

"Kenapa Rex---"

Belum sempat Illeana menyelesaikan ucapannya, Rexton sudah lebih dulu melabuhkan kecupan pada bibir manis Illeana. Hanya kecupan singkat, untuk menetralisir perasaan gugup yang mencengkram erat dada Rexton saat ini.

Kemudian, setelah puas mengecup bibir Illeana, Rexton lantas menatap intens Illeana dan menyisipkan anak-anak rambut Illeana ke belakang daun telinga. Bibir Rexton mendekat ke arah sana, lantas berbisik, "Illeana, kayaknya gua suka sama lu."

Rexton menjauhkan wajahnya hanya untuk melihat bagaimana reaksi Illeana terhadap pengakuannya.

Namun, alih-alih menemukan ekspresi yang diharapkannya, justru ekspresi Illeana saat ini tampak mematung. Tubuh Illeana terlihat kaku setelah mendengar pengakuan yang dilontarkan Rexton kepadanya.

Mendapati reaksi Illeana yang terdiam, Rexton sontak merasa malu detik itu juga, Rexton memutuskan untuk menyembunyikan dirinya segera ke dalam kamar mandi.

"Kayaknya gua harus mandi dulu." Rexton mengipaskan tangannya di udara beberapa kali saat dia berjalan meninggalkan Illeana. Rexton berusaha meredam rasa panas yang hampir mencekiknya.

Sementara itu, Illeana masih terdiam di tempatnya. Bertanya-tanya dalam hati usai mendengar pengakuan Rexton.

Rasa suka, seperti apa itu?

***

Setelah mandi, Rexton memutuskan untuk langsung ke kamar dan menemukan Illeana sudah tertidur di atas ranjang.

DE(VI)LICIOUS SERIES [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang