◖◖◖
"Gue selalu saja nggak bisa marah atau membenci lo Kak, Lo tau kan gue ini cuma orang lemah yang selalu berada di belakang lo".
-Look At Me-
Pagi-pagi Raka telah tiba di sekolah nya. Sejak ia di usir Rehan, Raka merasa begitu kehilangan hal paling berarti bagi nya. Meskipun ia nyaman dan senang berada di rumah Tante nya, tapi Raka sangat merasa kesepian.
"Padahal kita saudara loh Kak, tapi kenapa Kakak lakuin ini ke gue?? padahal gue nggak pernah sekalipun ingin pergi dari sisi Lo". Raka kembali teringat bagaimana Rehan mengusir nya kemarin.
Jam istirahat telah tiba, seseorang menghampiri Raka yang sedari tadi menelungkup kan kepala nya.
"Maaf jika aku mengganggu mu, bisakah kamu ikut aku sebentar? ada yang ingin aku katakan". Rupa nya itu adalah Rena, gadis yang pernah memberikan bekal kepada Raka.
Tanpa pikir panjang Raka mengangguk sebagai jawaban.
Rena mengajak Raka menuju Rooftop sekolah.
"Apa yang mau lo omongin, kalau penting gue dengerin kalau nggak penting gue pergi". Ia menatap ke arah gadis itu, Raka hanya tidak ingin waktunya terbuang sia-sia jika itu menyangkut hal yang sama sekali tidak penting.
Rena merasa ragu untuk bicara pada Raka. "Ah, begini..." Rena benar-benar gugup sekarang.
"Gue nggak makan orang jadi lo nggak perlu takut gitu". Raka menyadari kegugupan gadis tersebut.
"Gini, apakah aku boleh jadi teman kamu??" Akhirnya Rena memberanikan diri untuk bicara.
Raka hanya diam tidak menjawab pertanyaan Rena.
"Kamu nggak mau kita jadi teman ya?? yaudah aku ngerti, aku pergi dulu ya".
Rena sedikit berharap Raka segera menjawab pertanyaannya, namun Raka lagi-lagi hanya diam dan membiarkan gadis itu pergi begitu saja.
"Aku nggak akan menyerah, kamu harus ingat aku Raka," gumam nya sambil mengepalkan tangannya dan berjalan menjauhi Raka.
Seorang pria baru saja tiba di bandara. Ia terlihat menghubungi seseorang.
"Iya Ma, aku baru sampai", ucapnya dengan seulas senyuman tipis.Ia menutup panggilan begitu melihat sopir pribadi nya telah tiba.
"Gue nggak sabar ketemu Lo, sepupu". Ia menyunggingkan senyuman yang tak bisa diartikan.
Raka sibuk menulis kan sesuatu pada buku catatan nya.
"Raka, ayo makan siang dulu". Tantenya membuka pintu kamar sambil tersenyum hangat.
Raka mengangguk sebagai balasan kemudian mengemasi peralatan belajar nya.
"Raka, hari ini anak Tante akan datang. Kamu masih ingat dengan Zaki kan??" Wajah Tante nya terlihat berseri.
Mendengar nama itu, Raka langsung menghentikan makan nya.
"K..a..k Zaki", gumam nya gugup. Ekspresi Raka seketika berubah takut dan pikiran nya memutar kembali kejadian-kejadian masa lalu nya."Kenapa Raka?" Tantenya menatap Raka khawatir melihat wajah Raka yang seperti orang ketakutan.
"Ah, nggak papa Tante". Raka tersenyum, mencoba terlihat biasa saja dan tidak ingin membuat Tantenya itu khawatir.
Mereka kembali melanjutkan kegiatan makan nya.
"Mama aku pulang". Suara seseorang terdengar memenuhi ruangan.
Pria itu langsung memeluk sang Mama yang tersenyum menatap nya. Sedangkan Raka, diam mematung berusaha menenangkan diri nya yang dilanda ketakutan.
Pria tadi tersenyum miring pada Raka, Raka melihat nya dengan jelas namun Raka berusaha terlihat biasa saja.
"Wah, kalian sedang makan ya kebetulan aku mendadak lapar setelah penerbangan yang melelahkan".
Pria itu pun ikut bergabung dan duduk tepat disamping Raka. "Ada sepupu ku juga di sini rupa nya, hampir aku tak mengenali nya, kau banyak berubah ya Raka Lutfan Danantya," ucapnya penuh penekanan begitu menyebut nama Raka.
Setelah acara makan yang begitu menegangkan bagi Raka, ia langsung menuju kamar dan mengunci pintu nya, apalagi sang Tante berkata akan keluar sebentar yang artinya Raka berdua saja dengan Zaki di rumah saat ini.
"Hahaha, lo kenapa hah??? Bukannya ini nggak sopan ya, padahal Lo cuma numpang di sini," tegas Zaki yang berdiri didepan pintu kamar Raka.
"Lo bahkan nggak sambut kedatangan gue, padahal gue lagi mode baik loh sekarang," sambungnya lagi sambil tersenyum menatap pintu kamar Raka yang tertutup rapat.
Beberapa detik kemudian, terdengar gedoran keras dari balik pintu kamar Raka.
"Hahaha, lo nggak berubah ya masih jadi si pengecut yang berlindung di balik Rehan rupanya, tapi kayak nya Rehan udah muak dengan lo ya sehingga ia mengusir lo".Dibalik itu Raka menutup telinga nya dan meringkuk di balik selimut nya. Kenangan kelam masa lalu nya kembali terputar di kepala nya.
"Jangan ganggu Raka lagi, Kakak nggak lihat apa dia sampai ketakutan gitu".
"Hah..hah.. Kak Re..han to..long".
"Si pengecut, dasar lemah".
"Tubuh Raka s..akit".
Air mata tidak berhenti mengalir di pipi Raka, tubuh nya juga bergetar hebat.
"Ka..k Rehan Raka ta..kut," cicit nya.
Dulu Rehan selalu melindungi nya, namun sekarang ia benar-benar sendirian.
Assalamualaikum,
Selamat Membaca😙
Green💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me (END)
Teen FictionRaka Lutfan Danantya, sosok laki-laki yang sangat penurut pada Kakaknya. Ia begitu menyayangi Rehan, bahkan rela mengorbankan apapun untuknya. "Raka juga pengen jadi pelindung nya Kakak". ••• Tidak seperti yang diharapkan, sosok Rehan malah berubah...