◖◖◖
"Gue rasa inilah yang tepat ".
-Look At Me-
Melegakan rasa nya pekerjaan nya sudah selesai dan sama sekali tidak ia duga akan selesai sebelum pukul 8 malam. Ia takjub dengan Erzan yang begitu cepat dalam mengerjakan nya sehingga bisa terselesaikan lebih cepat.
"Rena dan Zaki pasti sudah menunggu kita, akhirnya kita ada waktu ngumpul bersama" dengan nada senang Erzan tersenyum pada Raka.
Raka yang sedang mengemudi hanya bisa tersenyum tipis akan hal itu.
Keadaan rumah gelap gulita begitu dirinya dan Erzan memasuki rumah.
"Apa mereka tidak ada di rumah???" tanya nya pada Erzan yang berada di samping nya.
Tanpa Raka sadari Erzan sudah mendahului nya dan bergabung bersama Rena dan Zaki.
"Eh, Lo jangan main-main ya sekarang. Lo kira gue bakal takut kalau nanti nya Lo takuti" teriaknya begitu menyadari Erzan sudah tidak bersamanya.
"1!2!3! Kejutan!!!!"
"Selamat ulang tahun Raka!!!"
Suasana rumah seketika terang benderang tergantikan dengan dekorasi serba hijau disana sini dan papan bertuliskan selamat ulang tahun Raka disana.
Rena menghampiri Raka sambil tersenyum lebar dan segera mengandeng tangan Raka untuk membawa nya ke arah Zaki dan Erzan yang tengah membawa kue.
"Ayo tiup dulu lilinnya" ucap Rena menyadarkan Raka yang sedari tadi melamun.
Lilin pun Raka tiup, hal tersebut diikuti oleh tepuk tangan dari mereka bertiga.
"Bro, selamat ulang tahun yakk!!! ujar Erzan sambil merangkul pundak Raka.
Sedangkan Zaki berdiri di sisi kiri Raka. Hal yang kemudian ia lakukan seketika membuat Raka mematung.
"Selamat ulang tahun Raka, Lo harus selalu bahagia ya!!" ujarnya sambil mengacak rambut Raka. Untuk pertama kalinya Zaki tertawa sedang setelah melakukan itu.
Sekarang mereka sudah berada di ruang makan tengah menikmati makanan yang sudah disiapkan oleh Rena dan dengan bantuan Zaki juga.
"Makan yang banyak Raka, kamu tadi nggak sempat sarapan, jadi sekarang kamu harus makan yang banyak sebagai gantinya".
"Rena benar, Lo harus makan yang banyak agar tubuh Lo sehat dan berotot kayak gue nih!" timpal Erzan sambil memperlihatkan ototnya.
Hal-hal yang mereka bicarakan sesekali membuat Raka tertawa kecil, ia jadi ingin terus berada di suasana seperti ini. Suasana yang sama sekali tidak pernah ia rasakan.
Kegiatan makan selesai, Rena memutuskan untuk mencuci piring dan alat makan yang kotor.
"Gue akan bantuin", tawar Raka karena tidak enak Rena melakukan nya sendirian.
Bukannya mengiyakan Rena malah tersenyum, "nggak usah. Sebaiknya kamu bergabung sama Kak Zaki dan Erzan, mereka pasti mau memberikan hadiah ulang tahun pada mu" jelas Rena pada Raka.
Karena Rena kekeh tidak mau dibantu Raka pun akhirnya berjalan menghampiri Zaki dan Erzan yang tengah duduk di ruang tamu.
"Akhirnya Lo datang juga, nah, ini hadiah dari gue buat Lo" Erzan memberikan kepada Raka sebuah kado berwarna hijau pada Raka.
"Bukanya boleh sekarang atau nanti, terserah Lo aja" ujarnya lagi sambil tersenyum.
"Terimakasih", Erzan membalas nya dengan senyuman.
Saat ini tatapan Raka beralih pada Zaki yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.
"Aah, maaf. Lo menantikan hadiah dari gue ya" Zaki yang peka akhirnya segera menyimpan ponsel nya dan mengeluarkan sebuah kado yang juga berwarna hijau.
"Buka nya nanti aja ketika Lo sendirian" jelasnya pada Raka.
Raka mengiyakan dan tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Zaki.
Mereka sudah berada dikamar nya masing-masing begitu juga dengan Raka. Saat ini ia tengah menatap penasaran ke arah kado yang diberikan Zaki. Sedangkan kado dari Erzan dan Rena rupanya sama, yaitu buku. Dimana buku yang Rena beli kemarin merupakan kado untuk nya, ia sama sekali tidak menduga hal tersebut.
Karena semakin penasaran Raka pun mulai membuka kado dari Zaki tersebut. Lapisan kertas kado mulai ia robek. Begitu sudah merobek semuanya, mata Raka malah berbinar karena terdapat sebuah kamera didalamnya.
Kamera berwarna hijau, itulah hadiah Zaki untuk Raka. Disana rupanya juga ada sebuah kertas yang juga berwarna hijau.
"Untuk Raka"
"Gue harap Lo suka hadiah dari gue. Gue berpikir memberikan hadiah itu karena Raka yang sedari kecil sangat suka mengamati. Disana juga ada beberapa kenangan masa kecil Lo yang udah gue simpan.
Mulai sekarang Lo harus bahagia ya, nanti Lo bisa mengabadikan kebahagiaan itu dengan kamera itu sehingga kenangan itu akan abadi selamanya. Ayo lepaskan semuanya Lo nggak harus memikul nya sendirian, gue, Rena dan Erzan akan membantu Lo jadi jangan merasa sendirian terus ya, ayo kit berjuang bersama dan mari mengukir kenangan yang indah bersama-sama".Bulir kristal bening itu jatuh begitu saja, membasahi kertas yang ia pegang itu setetes demi setetes.
"Hiks..iy..a gue akan tetap bertahan dan mulai untuk melepaskan semua penderitaan gue ini secara perlahan-lahan..hiks..hiks.."
Dengan kasar ia hapus air matanya, kemudian tersenyum sambil memegang kameranya.
"Gue nggak akab biarkan penderitaan terus berada di diri gue, gue bakal melepaskan nya, tolong bantu gue ya".
Assalamualaikum,
Selamat Membaca😙Green💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me (END)
Teen FictionRaka Lutfan Danantya, sosok laki-laki yang sangat penurut pada Kakaknya. Ia begitu menyayangi Rehan, bahkan rela mengorbankan apapun untuknya. "Raka juga pengen jadi pelindung nya Kakak". ••• Tidak seperti yang diharapkan, sosok Rehan malah berubah...