ᘛPelampiasan

36 4 0
                                    

◖◖◖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◖◖◖

"Gue cuma pelampiasan,  kenapa juga gue berharap lebih".

-Look At Me-

"Bagaimana Lo seneng nggak ketemu dia?? Haha.. akhirnya Lo ketemu lagi penyemangat Lo kan, sudah tentu Lo senang."

suara Zaki memenuhi ruangan yang semulanya sunyi itu. Di ruangan yang kurang pencahayaan tersebut bahkan bisa di bilang hampir seluruh nya gelap, Raka hanya bisa melihat samar-samar sosok Zaki yang sedang duduk sambil membelakangi nya.

"Iya, gue senang," balas Raka singkat.

Ia seakan terbiasa dengan ini. Jika suasana ruangan ini seperti yang ia rasakan sekarang artinya Zaki sedang berada di suasana hati yang kurang baik.

"Kakak butuh apa??" Gue bisa kabulkan". Tawarnya pada sosok Zaki yang masih membelakangi nya tersebut.

"Hahaha.. Lo udah benar-benar hafal ya". Kali ini Zaki memutar kursi nya, pandangannya tertuju pada Raka yang berdiri dihadapan nya.

Sudah mengerti situasi, Raka pun mulai berjalan mendekati Zaki. Ia tampak nya tahu apa yang Zaki inginkan, sudah terlalu hafal baginya.

Bugghh..!!  Bugghh..!! Bugghh..!!! Bugghh.!!

"Kenapa lagi-lagi gue malah salah sasaran sih!!!" Zaki berteriak geram.

"Padahal dari informasi yang gue dapatkan mereka benar-benar orang berkaitan dengan Mama," ujarnya lagi.

Bugghh!! Bugghh!!! Bugghh!! Bugghh!!

Sudah biasa bagi Raka, hal yang selalu ia pikirkan selalu saja jadi kenyataan.

"Udah pergi Lo, obati dulu  luka Lo, besok harus kerja lagi. Dan satu lagi jangan paksakan diri Lo, ngerti kan!"

Zaki menyuruh Raka segera keluar dari ruangan nya, ia ingin sendirian setelah puas meluap kan amarah nya.

Raka sedikit meringis begitu mengobati luka nya sendiri.
Zaki memukul tepat dibibir perut dan pipi nya. Untung saja hanya bibir nya yang sedikit mengeluarkan darah dan pipi nya yang meninggal kan jejak lebam serta perutnya yang terasa sedikit nyeri.

Ia begitu bersyukur kali ini Zaki tidak memberikan begitu banyak luka pada nya. Mungkin karena Raka yang sempat terluka beberapa hari lalu tepat di bagian lengan nya akibat tusukan pisau saat ia membantu Zaki menghadapi beberapa preman yang Zaki yakini berhubungan dengan kematian Mama nya.

Look At Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang