◖◖◖
"Gue nggak salah percaya dan ngikutin kata hati gue buat nggak benci sama Lo Kak".
-Look At Me-
Ia menatap serius sebuah berkas di hadapan nya. Tangannya nya tergerak untuk membuka berkas yang sedari tadi ia abaikan tersebut.
"Sudah lama gue nggak kontak sama dia, apakah dia masih ingat gue???" Ia tampak berpikir sejenak sebelum meraih ponselnya.
"Ku harap masih bisa". Ia mendekatkan ponsel tersebut ke telinganya, terlihat menghubungi seseorang.
"Gue butuh bantuan Lo, dan nanti gue jelasin. Gue udah kirim lokasi gue, gue harap Lo datang ke tempat itu". Ia pun mengakhiri panggilan nya, kemudian berjalan keluar dari ruangan nya sambil membawa berkas yang tadi sempat ia buka.
Rena dan Raka sedang makan bersama di kafe, hubungan kedua nya telah kembali sejak kemarin. Rena begitu senang akhirnya Raka kembali menjadi teman nya, menjadi Raka yang ia kenal kembali.
"Gue habis ini langsung kerja, jadi gue nggak bisa nemenin Lo. Lo pulangnya hati-hati nanti, kita ketemu nanti malam". Raka mengecek ponselnya sebentar kemudian melanjutkan makannya.
"Iya, aku tunggu nanti malam ya".
Seorang pria duduk santai sambil menikmati makanan nya, banyak wanita yang seperti nya tertarik padanya namun sang pria sama sekali tidak mempedulikan tatapan para wanita itu pada nya dan tetap melanjutkan kegiatan makannya.
"Cih, kebiasaan. Dia selalu saja terlambat". Ia melirik jam tangan nya, kesal dengan orang yang ia tunggu belum juga menampakkan batang hidungnya.
"Maaf, gue terlambat". Ia langsung mengambil tempat di depan pria tersebut.
Melihat orang yang ia tunggu baru sampai membuat sang pria menyilangkan tangannya dengan perasaan kesal.
"Cih, Lo yang minta bantuan ke gue Lo juga yang terlambat. Kebiasaan Lo nggak pernah berubah ya Muhammad Zaki Rakayanza" ujarnya sambil tersenyum miring ke arah orang di depan nya tersebut.
Sedangkan Zaki menatap tidak percaya pria di depan nya tersebut. Sudah sekian lama ia tidak bertemu dengan pria ini, rupanya dia masih mengingat dirinya.
"Gue mau minta tolong sama Lo, ini menyangkut Raka".
Sikap pria itu semula nya santai, namun begitu ia mendengar nama tersebut ia langsung bersikap serius dan fokus menatap ke arah Zaki.
"Ada apa dengan nya??? Apa mereka mengganggu nya lagi???" dengan tidak sabaran ia memberikan rentetan pertanyaan pada Zaki.
Leher nya terasa pegal sehingga ia memutuskan untuk menghentikan sejenak kegiatan nya. Baru saja mengistirahatkan tubuhnya dering ponsel langsung membuat nya seketika kesal.
"Aish! Siapa sih yang hubungi gue, jangan bilang ini Kak Zaki". Ia pun mulai membaca nama yang tertera di layar ponselnya.
"Halo, iy ada apa Kak. Aaa, gitu, boleh. Iya boleh kok. Raka nggak sibuk kok".
Ekspresi nya yang tadi terlihat lelah berubah begitu saja tergantikan dengan wajah bahagia.
"Gue benar-benar bahagia sekarang, Kakak udah kembali seperti dulu lagi, perasaan khawatir dan takut yang pernah gue rasain seketika lenyap begitu saja. Gue jadi percaya Kak Rehan bisa buat gue bahagia".
Bugh!!!
"Kurang ajar, dia mau lakukan hal yang nggak ada gunanya lagi, kenapa dia memberi harapan lagi padahal akhirnya dia juga akan pergi".
Mendengar penjelasan Zaki membuat pria tersebut langsung emosi.
"Gue harus dekati Raka lagi, seorang Erzan Aliandra Fattan akan kembali menjadi teman baik sekaligus pelindung bagi Raka kembali".
Gundukan tanah di hadapan mereka terlihat bersih tanpa ada satu pun rumput liar yang tumbuh. Wangi semerbak dari bunga yang mereka bawa membuat gundukan tersebut terlihat indah.
"Kami datang ma, pa. Sekarang Rehan dan Raka udah bersama lagi, Rehan akan selalu lindungi adik Rehan satu-satunya ini ma, pa".
Mendengar penuturan Kakaknya tersebut membuat Raka tersenyum tipis, ia begitu senang dengan fakta bahwa Rehan sudah kembali bersama nya. Itu saja sudah cukup membawa kebahagiaan bagi dirinya.
"Ini semua karena gue tetap percaya bahwa Kakak pasti akan kembali, ini semua karena gue nggak menyerah terlalu cepat. Akhirnya kepercayaan gue kepada Lo membuahkan hasil, Kak" batinnya sambil menatap ke arah Rehan.
"Mama, Papa kalian harus terus bahagia ya. Jangan khawatir kan Raka sama Kak Rehan di sini, kami baik-baik saja dan sekarang kami sudah bahagia Ma, Pa. Ini berkat kepercayaan Mama dan Papa yang yakin kami bisa bahagia kan? Jadinya kami memang bisa bahagia saat ini, Raka harap kalian juga selalu bahagia ya di sana" tutur Raka sambil menatap tulus kedua gundukan tanah tersebut.
Rehan tidak ikut tersenyum begitu Raka mengulas senyum tulus sambil menatap kedua gundukan tanah tersebut, dirinya malah memikirkan hal lain.
"Maaf Raka jika suatu saat gue harus merusak kepercayaan Lo terhadap gue ini".
Assalamualaikum,
Selamat Membaca😙Green💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me (END)
Teen FictionRaka Lutfan Danantya, sosok laki-laki yang sangat penurut pada Kakaknya. Ia begitu menyayangi Rehan, bahkan rela mengorbankan apapun untuknya. "Raka juga pengen jadi pelindung nya Kakak". ••• Tidak seperti yang diharapkan, sosok Rehan malah berubah...