◖◖◖
"Ini yang Lo mau kan Kak?? Gue akan lakuin."
-Look At Me-
Raka keluar dari mobil yang mengantarnya ke sekolah.
Hari ini ia berangkat tidak sendirian. Biasanya Raka akan memilih berangkat dengan Bus namun kali ini ada Zaki yang mengantarnya."Belajar yang rajin, jangan bikin Mama gue kecewa. Kalau udah pulang hubungi gue, ngerti kan lo". Zaki tersenyum, sama seperti senyuman yang Raka lihat kemarin. Sejak saat itu Zaki tidak terlihat menakutkan lagi dimata nya.
"Iya, gue ngerti," balas nya kemudian pamit pergi.
Zaki tidak segera meninggalkan sekolah Raka. Ia mencari keberadaan seseorang, siapa lagi kalau bukan Rehan.
"Bukan ini yang gue mau.
Tapi gue akan selalu ada di sisi Lo sekarang Raka. Bukan Rehan yang melindungi Lo lagi, sekarang gue yang bakal tanggung jawab dan lindungi lo". Detik kemudian Zaki tersenyum tipis. Ia melajukan mobilnya, tidak menemukan adanya tanda-tanda Rehan membuat Zaki segera meninggalkan Sekolah tersebut.Rena menutup mulut nya terkejut. Pemandangan di depannya membuat nya seketika langsung tersenyum cerah.
"Ini beneran kamu kan??? Seorang Raka makan di kantin??? Pemandangan yang begitu langka". Rena begitu heboh melihat Raka tengah menyendok makanannya.
Sejak Rena yang berani datang menemui Raka kemarin malam, membuat hubungan pertemanan mereka akhirnya bisa sedekat ini.
Flashback
"Lo ngapain ke sini hah?? Ini udah malam lagi".
"Aku khawatir sama kamu Raka, aku takut terjadi sesuatu lagi sama kamu".
"Sebaiknya Lo pulang sekarang, cepat, gue antar".
"Nanti, aku harus pastiin kamu baik-baik saja".
"Lo lihat gue gimana??? Apa gue terlihat nggak baik-baik aja di mata Lo, gue baik-baik aja kok".
"Lo mau pastiin apa lagi, periksa aja sendiri kalau Lo nggak percaya".
Flashback End
"Pesan dulu sana, Lo nggak lapar?? Keburu bel nanti kalau Lo mandang gue terus". Raka menghentikan kegiatan makan nya sebentar dan menatap Rena.
Rena tersadar dari lamunan nya, ia tidak ingin lagi mengingat bagaimana malunya ia kemarin karena Raka.
"Akhirnya, aku bisa makan bareng sama kamu," Rena mencoba memecahkan suasana, ia tidak ingin terlihat aneh di hadapan Raka.
"Gue nggak sarapan tadi makanya ke kantin," jelas Raka sejenak menatap Rena kemudian kembali melahap makanan nya.
Rena merasa senang, kemarin ia melihat sisi lain dari Raka dan sekarang Raka jadi banyak bicara padanya.
"Seperti nya masalah nya dengan Kak Rehan udah selesai, sekarang ia bahkan lebih terbuka dan di wajah nya tidak terlihat sendu lagi".
"Lo duluan aja, gue masih punya urusan".
Rena mengangguk, ia tidak ingin membuat Raka merasa terganggu lagi jika ia bertanya karena penasaran.
Tempat tujuan Raka sekarang adalah Rooftop. Raka berdiri diantara tiang pembatas.
"Gue berusaha jadi yang Lo ingin kan Kak, bukan berharap lebih sih cuma harapan kecil Lo bisa memaafkan gue dan lihat gue lagi sebagai Adik Lo. Gue harap Lo suka dengan perubahan gue ini". Batin nya sambil tersenyum.
Bagaimana pun Raka mencoba untuk tidak peduli dengan Rehan ia sama sekali tidak bisa, ia masih memilih bertahan dan berharap Rehan segera memaafkan nya.
"Ini yang Lo mau kan Kak??? Mau Lo nyuruh gue apapun gue akan lakuin, gue nggak akan nolak apapun yang Lo inginkan," ujarnya sambil menatap sosok seseorang di bawah sana.
Raka memutuskan menunggu Zaki di halte Bus. Ia tidak ingin berpapasan dengan Rehan kali ini jika ia memilih menunggu di parkiran.
"Raka...,hah..hah.. kenapa nggak bilang-bilang sih kalau udah nyampe disini, aku cariin ke kelas kamu tadi, pengen ngajak pulang bareng". Dengan nafas terengah-engah setelah berlari, Rena mendudukkan dirinya di samping Raka. Wajah nya terlihat kesal.
Ingin rasanya Raka tertawa, namun ia memilih menatap nya dan berusaha terlihat biasa saja.
"Gue udah dijemput, nggak bisa pulang bareng, maaf." ucap nya bangkit dari posisi nya.
Didepan mereka berhenti sebuah mobil yang Rena yakini mobil yang menjemput Raka.
"Ayo masuk". Zaki menurunkan kaca mobil nya menyuruh Raka segera memasuki mobil.
Zaki tidak segera melajukan mobilnya, ia menyadari keberadaan Rena yang tadinya bersama Raka.
"Teman Lo suruh masuk tuh," ucap nya tanpa menatap Raka.
"Tapi rumah nya berlawanan arah". Jelas Raka sambil menatap kearah Rena
Akhirnya disinilah Rena. Berada disamping Raka, awalnya ia kebingungan mobil yang menjemput Raka tidak kunjung pergi hingga Raka menyuruh nya segera ikut menaiki mobil.
"Hai, aku Zaki panggil aja Kak Zaki aku sepupu nya Raka. Zaki tersenyum menatap Rena di balik spion mobil.
"Aku Rena, salam kenal Kak Zaki". Rena ikut tersenyum.
Rena bingung, sosok Zaki yang ia temui kemarin malam jauh berbeda dengan Zaki yang saat sekarang ini ia temui.
Baru kali ini Raka ke rumah Rena. Rupa nya rumah gadis itu tidak terlalu besar, bisa di bilang berukuran sedang.
"Makasih Raka, Kak Zaki. Kalian mau mampir dulu??" mencoba basa basi.
"Lain kali aja, aku dan Raka masih ada urusan. Kami pamit dulu ya". Zaki tersenyum pada Rena kemudian kembali memasuki mobil diikuti oleh Raka.
"Gue pulang dulu, Lo jaga diri ya, kalau ada apa-apa hubungi aja gue".
Raka menyadari bahwa rumah tersebut cuma di tinggali Rena sendiri.
"Wah baru tahu gue ada gadis secantik dia". Zaki berucap asal.
Kenapa Lo nggak pacaran aja sama dia. Ah, gue lupa Lo nggak ada waktu ya?? Iya sih dipikiran Lo cuma ada Rehan. Lo bahkan lakuin semua yang Rehan minta, benar-benar kayak cinta sejati deh".
Pandangan Zaki tetap fokus melajukan mobilnya, ia melihat sekilas ke arah Raka dan tersenyum miring.
"Lo benar Kak, gue nggak pernah kepikiran untuk pacaran, gue nggak ada waktu. Gue terlalu sibuk mewujudkan semua yang Kak Rehan ingin kan".
Dengan berani Raka membalas ucapan Zaki. Tidak ada ketakutan lagi yang ia rasakan sejak kemarin ia memutuskan menyerahkan dirinya sepenuhnya pada Zaki.
"Hahaha, Lo tenang aja gue bakal bantu Lo mewujudkan semua nya itu". Zaki tersenyum miring, memikirkan berbagai rencana yang sudah ia susun.
Assalamualaikum,
Selamat Membaca😙Green💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me (END)
Teen FictionRaka Lutfan Danantya, sosok laki-laki yang sangat penurut pada Kakaknya. Ia begitu menyayangi Rehan, bahkan rela mengorbankan apapun untuknya. "Raka juga pengen jadi pelindung nya Kakak". ••• Tidak seperti yang diharapkan, sosok Rehan malah berubah...