◖◖◖
"Kenapa gue merasa ada yang aneh ya?"
-Look At Me-
Raka kembali berkutik dengan berkas-berkas di meja kerjanya. Satu persatu ia mulai memeriksa berkas-berkas yang Zaki berikan kepada nya.
Ia menghela nafas kasar setelah membaca salah satu berkas, ekspresi terlihat tidak senang dengan berkas tersebut.
"Di tempat ini lagi, gue nggak mau kesana lagi, gue harus bilang sama Kak Zaki". Raka beranjak dari duduk nya untuk menuju ruang kerja Zaki.
"Hmm, sedikit lagi. Setelah ini semuanya akan baik-baik saja. Akhirnya perjuangan kita tidak akan sia-sia," gumam Zaki sambil menatap beberapa lembar foto.
"Kak Zaki". Mendengar suara Raka, Zaki bergegas menyembunyikan foto-foto itu.
Raka menatap Zaki bingung, namun ia berusaha tidak peduli dan kembali ke tujuan awalnya.
"Lo ngapain kesini?? Tugas Lo udah selesai??" Tanya nya sembari menatap Raka malas.
Raka menyerah kan berkas yang sudah ia periksa tadi. "Gue nggak mau ke sini lagi, bisa nggak jangan ke tempat ini lagi".
Raka merasa frustasi, pasalnya ditempat itu ia pernah bertemu dengan sosok yang seperti ia kenal, namun ia tidak ingat siapa. Dan yang paling Raka tidak bisa lupakan adalah, orang-orang yang sok akrab dengan nya padahal Raka sama sekali tidak mengenal mereka.
"Lo harus tetap ke sana, daerah itu punya yang kita butuh kan. Sekalian gue mau Lo cari informasi juga karena orang-orang disana relatif mudah untuk dimintai informasi". Ia tetap kukuh menyuruh Raka pergi ketempat tersebut.
Ekspresi itu terlihat kesal tanpa mengatakan apapun ia segera pergi meninggalkan ruangan Zaki.
"Padahal disana lah Lo paling diterima dan tempat itu penuh kenangan bagi Lo, dulu Lo menemukan kebahagiaan Lo disana".
Rena sampai di rumah nya dengan naik Taksi. Ia pikir Raka bisa saja mengantar nya jadi ia tidak akan capek-capek lagi mengeluarkan biaya. Rena menatap sebentar rumah mewah di depan nya kemudian memasuki rumah nya.
"Hah..Raka masih harus bekerja dan pulang nya pasti bakalan malam. Sudah tentu tidak ada orang dirumah saat ini karena hanya ia yang menghuni rumah itu bersama Kak Zaki".
Kebetulan balkon rumah Rena menghadap tepat di depan kamar yang Rena tidak tahu pasti kamar siapa itu entah kamar Raka atau Zaki.
"Akan jauh lebih baik, tiap hari aku bisa melihat Raka dari balkon ini". Ia terkekeh pelan membayangkan nya.
"Eh, apa Raka udah pulang ya??". Ekspresi Rena seketika berubah ceria, begitu melihat sebuah mobil baru saja parkir. Ia berniat turun untuk memastikan bahwa itu adalah Raka atau tidak.
"Tunggu dulu, itu bukan Raka". Mencoba memperjelas penglihatan nya, dapat Rena lihat seorang wanita keluar diikuti seorang pria yang menggunakan kursi roda.
Rena takjub melihat sang wanita yang sangat cantik di matanya, sedang kan sang pria tidak bisa ia lihat dengan jelas karena terhalang oleh topi yang dikenakan nya.
"Mungkin mereka tamu Kak Zaki kali nya??" duga nya sehingga berusaha tidak peduli. Lagian mana mungkin jika mereka penjahat. Dimata Rena mereka terlihat seperti orang baik jadi Rena memilih tidak waspada.
Ia melanjutkan pekerjaan nya kembali untuk memeriksa berkas-berkas yang lain. Dirinya tidak bisa fokus tatkala memikirkan hal lain yang membuat nya seketika menghentikan pekerjaan nya itu.
"Kenapa gue merasa ada yang aneh ya?? Kak Zaki seperti menyembunyikan sesuatu. Dari gerak-gerik yang gue lihat tadi dia terlihat mencurigakan. Apakah itu hal yang nggak perlu gue tahu atau dia memang berusaha menyembunyikan nya dari gue??" Raka penasaran, entah kenapa hal itu malah mengusik pikiran nya.
"Gue sempat baca sih satu kata di map nya, "Keluar.. karena terhalang tangannya jadi nya gue nggak tahu apa kata-kata selanjutnya". Raka pikir itu berkas kerja, tapi begitu melihat map itu, Raka merasa yakin itu bukan lah berkas kerja.
"Kak Zaki juga selalu bersikap aneh akhir-akhir ini, apa itu cuma perasaan gue aja ya??" batinnya.
Memang sikap Zaki kadang aneh terhadap nya. Hal itu pun tidak terjadi sekali namun seringkali.
"Setidaknya dia akan aman di sini sampai semuanya selesai. Kak Zaki juga pasti melindungi nya dengan baik". Rehan melihat sekeliling rumah, masih sama seperti terakhir kali ia kesini.
"Aku lagi-lagi hampir saja ceroboh. kalau sampai Raka tahu semua nya, rencana yang sudah lama aku susun akan sia-sia". Zaki mengeluarkan sebuah kardus kecil. Didalam kardus itu terdapat foto-foto, bahkan terdapat banyak sekali foto.
"Gue tahu Raka sedikit melihat ini, sekarang pun pasti dia sudah merasa aneh dengan sikap gue". Sadar arah mata Raka yang tadinya mengarah pada map yang berusaha ia tutupi, sebisa mungkin Zaki bersikap santai meskipun sudah terlalu sering ia menunjukkan sikap aneh nya di depan Raka.
"Lambat laun dia juga akan tahu sih, gue nggak perlu terlalu berusaha menyembunyikan nya juga".
Assalamualaikum,
Selamat Membaca😙Green💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me (END)
Fiksi RemajaRaka Lutfan Danantya, sosok laki-laki yang sangat penurut pada Kakaknya. Ia begitu menyayangi Rehan, bahkan rela mengorbankan apapun untuknya. "Raka juga pengen jadi pelindung nya Kakak". ••• Tidak seperti yang diharapkan, sosok Rehan malah berubah...