Navya-17

155 57 20
                                    

"Aghhhhh, sialan" Ardi mengacak-acak rambutnya frustasi, karena anggota geng nya berkurang satu.

"Harus nya kita lebih kuat dari pada cewek sialan itu" ujar Afkan selaku wakil ketua geng.

"Gimana kalau kita culik Elena, terus kita bunuh Ar?!"

"Lo gila?!!, Lo mau mati di tangan Edrea sama Aleya!" Pekik Ardi

"Dih, Lo takut sama cewek Ar?" Sahut Raja, yang tiba-tiba muncul bagaikan kuntilanak di siang bolong

"Ya nggak lah?!"

"Yaudah, ikutin rencana gua, kita bunuh Elena.

Brakkkk!!!!!

seseorang membuka pintu dengan cara menendang pintu, siapa lagi kalau bukan Dara dan Raya, dengan penampilan mereka yang sangat seksi dan menawan, mereka berdua masuk ke besemen geng Zorroly tanpa permisi.

"Mau apalagi kalian?!" Ujar putra

"Gua mau, kalian bantu gua habisin Navya beserta teman-temannya" pekik Dara

"Aleya sama Edrea termasuk?!" Sahut Raya.

"Lo mau bayar kita berapa, berani banget Lo suruh kita!!"

"40 juta, dengan syarat mereka semua, harus mati" pekik Raya

"Oke" sahut Ardi

...

Sungguh malang sekali nasib Elena, ia adalah seorang gadis sederhana yang tinggal bersama neneknya yang sudah tua, orang tuanya meninggal sejak usianya 8 tahun, kini Elena harus menderita karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab dan tak memiliki perasaan.
di dalam rumah yang sederhana ini, Elena dibesarkan susah payah oleh nenek dan kakeknya, kakeknya meninggal saat Elena berusia 12 tahun.
meskipun Elena bukan berasal dari keluarga kaya, tetapi ia mampu berkuliah di universitas terbaik, jalur beasiswa, karena selain cantik, gadis itu juga sangat pintar.

meskipun Elena bukan berasal dari keluarga kaya, tetapi ia mampu berkuliah di universitas terbaik, jalur beasiswa, karena selain cantik, gadis itu juga sangat pintar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Tempat tinggal Elena)

...

Karena sekarang sudah libur panjang, Navya berniat pulang ke rumah orang tuanya, karena ia sangat rindu sekali dengan ayah dan ibunya.
baru saja menginjakkan kaki di dalam rumah besar ini, Navya di sambut dengan cara yang menyakitkan, George memperkenalkan Navya kepada rekan bisnisnya.

"Ini putri saya, namanya Navya Alexandra George"

"Ini putri kandung mu?"

"Bukan, dia adalah anak adopsi dari panti asuhan"

"Kau baik sekali George, walaupun dia bukan anak kandung mu tapi kau memberikan nama belakang keluarga mu kepada anak ini"

"Saya punya anak perempuan, tapi dia sudah mati, sejak ia masih kecil"

Bak tertusuk seribu pedang, hati gadis ini sangat hancur mendengar ucapan George, ternyata selama ini ia tidak di anggap sebagai anak kandung, dengan susah payah, Navya menahan diri agar tidak menangis

"Pahh, om Dani, Navya kembali ke kamar ya"

"Oh, baik silahkan Navya, George lihat, kau dan istrimu berhasil mendidik anak ini, dia sangat santun sekali" ujar Dani bangga.

Dani berpikir bahwa selama ini George bersikap baik pada Navya, ternyata tidak, secara perlahan George menyiksa Navya secara fisik dan mental, gadis itu sudah sangat hancur, fisiknya terlihat baik-baik saja, tapi mental nya sangat terluka.

...
Brakkk!!!

Ardi dan geng Zorroly mendobrak pintu rumah Elena, sampai pintu tersebut mengalami kerusakan, Elena yang terkejut tak bisa berbuat banyak, ia sangat takut, badannya gemetar hebat.
"Kalian, kalian mau ngapain, lepaskan nenek aku!!", Elena panik saat melihat Arda menyeret tubuh neneknya yang sedang sakit.

Yang lebih mengejutkan lagi, Ardi menyiramkan begsin kepada nenek, dan berniat untuk membakarnya, Elena berteriak histeris saat itu juga.

"Jangan, jangan sakitin nenek, nenek nggak salah, jangan di bakar, nenek bukan sampah" Elena menangis histeris saat melihat Ardi menyiramkan begsin ke tubuh neneknya.

"Lo mau si tua Bangka ini selamat?! , Lo harus ikut gua!!!"

"Bawa aja aku, tapi tolong jangan sakitin nenek" Elena menangis terisak,sambil memohon pada Ardi dan teman-temannya, agar mereka tidak membakar neneknya.

"Jangan Elena, jangan ikut...me..re ka" ujar Nenek, nafas nya sangat sesak sehingga sulit untuk berbicara.

Ardi mendorong nenek, sampai wanita tua itu terjatuh ke lantai, lalu menyeret Elena, dan membawanya pergi, menuju ke markas baru mereka.

Sesampainya di markas, ternyata disana sudah ada, Vira, Vara, Dara dan Raya, yang sudah menunggu kedatangan mereka.
Mereka mengikat tubuh Elena menggunakan tali, dan mencoret coret wajah gadis itu menggunakan lipstik.

"Capat, suruh Aleya datang kesini, kalau nggak teman kesayangan dia ini bakal mati di tangan gua" pekik Dara.

...

Aleya keheranan saat melihat ke layar ponselnya ada, panggilan masuk, tapi ia tidak mengenali siapa pemilik nomor itu, tanpa berlama-lama Aleya, langsung mengangkat panggilan itu.

"Lo Aleya?, Kalau Lo nggak mau teman Lo mati, Lo harus datang kesini, ke markas geng Zorroly"

Aleya tak sempat menjawab apapun, panggilan sudah dimatikan sepihak, perasaan nya berkecamuk, ia segera menghubungi Navya dan juga Edrea, Aleya juga menghubungi Bodyguard kepercayaannya, selama 2 tahun ini.

"Hallo, Wil anterin gua ke markas geng Zorroly, tapi Lo jangan ikut masuk, Lo diluar aja ngawasin, kalau gua babak belur, baru lo yang gantian maju, habisin mereka, jangan lupa kasih tau Joel"

"Oke, gampang, gua sama sekali nggak takut sama geng Zorroly" ujar William

Wiliam dan Joel adalah seorang bodyguard yang disewa ayahnya Aleya, untuk menjaga dan melindungi Aleya dan juga Edrea, di dalam keadaan apapun Joel dan William harus siap membantu Aleya dan juga Edrea, selain tampan mereka berdua cukup ahli bela diri, sehingga tidak diragukan lagi jika mereka pasti bisa melawan geng Zorroly.

...
Sesampainya di Markas, betapa terkejutnya Aleya melihat kondisi Elena yang memprihatinkan, badanya terikat tali, wajahnya dipenuhi dengan gambar tak senonoh, Vira dan Vara yang mengolesi wajah Elena dengan lipstik.

"Kalian apaan sii" pekik Aleya yang tak terima jika Elena diperlakukan seperti ini.

"Jadi, gua mau kita taruhan, Lo sama adek Lo itu, lawan kita ber 8, kalau kalian menang, gua bakal bebaskan dia, kalau dia kalah, kita bakal perkosa dia secara bergiliran" ujar Ardi

"BERENGSEK LO, Dasar Babi" pekik Aleya

"Lo takut yaa" sahut Dara

"Cihh, nggak kali gua bakal buktikan ke kalian, kalau gua sama adek gua, kami berdua, lebih hebat dari kalian"

"Yaudah, cepat sini panggil adek lo yang kaya jalang itu!" Pekik Vara

"JAGA MULUT LO" pekik Aleya

Aleya, segera mengirimkan pesan kepada Edrea dan juga kedua bodyguard nya, ia meminta Edrea datang kemari, dan menyuruh bodyguard nya tetap berhati-hati.











NAVYA:lost direction in lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang