Jasad Dira sudah dimakamkan, Isak tanggis dari keluarga dan teman-temannya masih terdengar jelas.
rasanya mereka semua belum bisa menerima kenyataan jika orang tersayang telah pergi meninggalkan."Nak, nanti ke rumah Tante dulu ya, ambil surat peninggalan Dira" ujar Titania sambil mengelus pucuk kepala Navya.
Setelah pemakaman selesai, Navya dan Aleya menuju ke rumah Dira, untuk melihat surat peninggalan dari Dira, entahlah rasanya sesak sekali, di usianya yang menginjak 19 tahun Dira menghembuskan nafas terakhirnya, ia sudah tidak merasakan sakit lagi, sekarang gadis baik itu beristirahat untuk selamanya.
Sesampainya di rumah Dira, Titania segera membukakan pintu, dan mempersilahkan Navya dan Aleya untuk masuk ke dalam rumah.
"Ayo masuk, kita langsung ambil surat itu di kamar Dira ya sayang" terlihat jelas sekali, Titania menahan kesedihannya.
Saat masuk ke kamar Dira, di dalam kamar itu, sangat rapi sekali, rapi dan juga wangi, perlahan Titania membuka lemari milik putrinya itu, dan menemukan tiga buah surat yang sudah ditulis untuk, Navya, Aleya dan juga Andita.
Tanpa berlama-lama Navya langsung membuka surat pemberian dari Dira
Teruntuk Navya
Hai Nav, kalau Lo sudah Nerima surat ini, itu tandanya gua sudah nggak ada lagi di dunia.
Nav, maafin gua ya, gua nggak kasih tau Lo, tentang apa yang gua alami selama 3 tahun ini, gua nggak mau nambah beban pikiran Lo, Lo sudah disakitin sama para pembully itu Nav, gua nggak mau bikin Lo tambah sakit karena Lo tau tentang penyakit yang gua alami, makasih banyak sudah jadi sepupu sekaligus teman buat gua.
Gua bersyukur Nav, Lo ada di dunia ini, jangan rapuh ya, anak baik kaya Lo pantas bahagia, kalau gua udah nggak ada, Lo boleh kok anggap mamah sama papa gua itu orang tua Lo, Lo juga boleh kok anggap kak Dita kaya kakak Lo sendiri.
Oh iya, gua boleh minta sesuatu nggak?
Kalau ke makan gua, bawain bunga mawar merah ya, gua suka mawar merah.
Tetap bertahan cantik.
Jangan lupa datang ke makam guaHati Navya benar benar hancur setelah selesai membaca surat dari sepupunya itu, ia tidak membaca sendiri, Aleya dan Dita juga membacanya.
sekarang surat untuk Aleya, yang akan mereka baca.Teruntuk Aleya
Lee, gua merasa bangga sekaligus bersyukur punya teman kaya Lo, yang selalu melindungi gua sama Navya dari kejahatan Vira dan juga Vara.
Lee, gua nggak kuat lagi, gua sakit Lee, gua cuman mau bilang, tolong jagain Navya ya, jangan tinggalin dia.
Cuman itu yang mau gua sampaikan sama Lo, kalau Lo kangen gua, Lo lihat aja bunga mawar merah, itu akan mengingkatkan lo tentang gua.
Lee, kalau gua sudah nggak ada, gua mau minta tolong boleh nggak?
sampainkan sama kak Leo, gua suka sama dia.
Hehehe, See you anak cantik dan pemberani.Aleya menangis setelah membaca surat dari Dira, ia menangis terisak saat itu juga, Dita memeluk erat tubuh Aleya yang lemas tak berdaya setelah menerima surat peninggalan dari Dira.
Dita yang tak kuasa menahan kesedihannya meminta agar Navya membacakan surat peninggalan dari Dira untuknya.
dengan berat hati akhirnya Navya mau untuk membacakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAVYA:lost direction in life
Acak"Aghhhhhhhh, Ayah lepasin Navya" Gadis malang itu meraung-raung kesakitan karena ayahnya menyeretnya menuju basemen, tanpa ampun pria paruh baya itu menyeret putrinya sendiri dengan kejam hanya karena nilai Navya turun. Melihat ibunya yang berdiri d...