Navya mengira Jika hidup nya akan menjadi lebih baik saat tinggal bersama smith dan Rissa, ternyata ia salah besar, Rissa memang sosok ibu yang baik, tapi smith tidak smith itu jahat, sangat jahat bahkan ia tidak pantas di sebut seorang ayah, hari ini Navya melihat dengan matanya sendiri, Smith sedang memarahi Nevan dan dengan sengaja Smith menumpahkan air panas ke tangan Nevan, Smith mengancam jika Nevan berani mengadu pada Rissa, smith akan mengusir Nevan dari rumah, Nevan yang masih kecil hanya bisa menanggis, ia sangat ketakutan sekali, Smith meminta Nevan untuk masuk ke kamar dan mengobati lukanya sendiri.
Navya yang melihat Nevan pergi ke kamar langsung menyusul Nevan, dan berniat membantu Nevan mengobati tanganya yang melepuh, Nevan menyembunyikan kedua tangan nya, ia tak ingin Navya tau Jika tanganya melepuh.
"Nevan, nggak papa kok, kaka sudah tau kalau tangan kamu melepuh, sini kaka bantu obatin"
"Kak, kaka jangan bilang Sama Bunda Rissa ya, Nevan takut di usir dari rumah ini, nanti kalau Nevan nggak bisa ketemu Bunda Rissa lagi gimana?" Pernyataan itu keluar dari mulut Nevan, seorang anak laki-laki yang masih lugu dan polos itu tampak sangat jujur, ia sangat mencintai Rissa seperti ibunya sendiri.
Navya hanya diam, jujur ia tak tau harus bagaimana, jika Nevan di usir, Nevan tak akan bisa lagi bertemu dengan Rissa tetapi Jika Nevan tetap disini Nevan sudah mendapatkan banyak siksaan dari Smith.
"Nevan sering di pukul papa?"
"Iya kak, kata papa Nevan itu anak nakal, sebulan yang lalu, papa ulang tahun Nevan belikan papa kue pakai uang tabungan Nevan, tapi kue nya langsung papa buang ke bak sampah, Karena kata papa ini terlalu lebay, dan papa nggak suka, papa suruh Nevan ambil kue yang sudah papa buang ke sampah, terus papa suruh Nevan makan kue itu sampai habis..."
Terbuat dari apa hati anak ini, ia bisa menceritakan semuanya dengan sangat tenang, seolah itu bukan hal menyakitkan baginya. "Nevan sayang papa?" Navya bertanya pada Nevan.
"Iya, Nevan selalu sayang papa, meskipun papa nggak sayang sama Nevan"
"NAVYAA!!!"
Suara teriakan itu adalah suara Smith yang melihat Navya sedang berusaha membantu Nevan mengobati lukanya, Navya membelalak kaget, ia tak tau harus berbuat apa sekarang.
"Pergi kamu dari sini, jangan manjakan anak itu!" Pekik Smith.
Navya terpaksa keluar dari kamar dan meninggalkan Nevan sendirian, setelah Navya keluar Smith menarik tangan Nevan dengan kasar, Nevan tak berani berteriak ia hanya menanggis dalam diam, Smith membenturkan kepala Nevan ke tembok.
"Papa...jangan paa...sakit" Nevan merintih kesakitan sembari memohon pada Smith agar pria itu mau melepaskannya.
"Berani sekali kamu minta tolong sama dia, saya bilang tadi apa hah....obati luka kamu sendiri"
"Ampun paa, sakittt..." Nevan menanggis sesegukan saat Smith mencekik lehernya.
"Kali ini papa ampuni kamu, tapi kalau kamu masih lakukan kesalahan yang sama, papa kurung kamu di basement!"
Nevan hanya bisa menanggis sendirian, menanggis tanpa suara, Jika Rissa tak ada di rumah Nevan pasti jadi sasaran pelampiasan amarah smith, Nevan mendapatkan pukulan, tendangan, terkadang smith tidak mengizinkan Nevan makan seharian, padahal Nevan masih sangat kecil.
Navya yang khawatir akan kondisi Nevan langsung menelepon Rissa, ia takut Jika smith akan terus menyiksa Nevan Jika Rissa tak ada di rumah.
"Bunda, bunda lagi dimana?"
"Bunda lagi banyak kerjaan nih, mugkin nanti malam baru pulang"
"Bunda bisa nggak pulang lebih awal?"
"Memangnya ada apa sayang?"
"Nevan sakit bun, dia nggak enak badan"
"Beneran?, tunggu ya nav 30 menit lagi Bunda pulang kok, kamu temani Nevan dulu ya"
"Iya Bunda"
Setelah panggilan telepon berakhir, Navya terkejut ternyata dibelakang nya sudah ada Smith yang sedari tadi menguping pembicaraan nya bersama Rissa ditelepon, Smith menatap tajam ke arah Navya, Navya yang merasa risih dengan tatapan smith akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamarnya.
...
"Nevan, tangan kamu kenapa nak, kok melepuh gitu?" Rissa sangat khawatir saat melihat tangan Nevan melepuh.
"Tadi Nevan nggak sengaja tumpahkan air panas maa" ujar Nevan berbohong
"Papa juga tadi kaget mah, waktu Nevan teriak kesakitan" sahut Smith dengan santainya, seolah bukan dia pelaku yang menumpahkan air panas ke tangan Nevan.
"Yaampun, Nevan lain Kali hati-hati ya, kalau mau sesuatu, ada bi Rifa kok yang bisa bantu kamu, yaudah kita makan dulu yuk" ujar Rissa sambil tersenyum.
"Habis makan, kita jalan jalan ya, seperti biasa"
"Wah, asik nih, Nevan mau beli mainan baru nggak, nanti mama belikan" ujar Rissa
"Mau maa, Nevan mau!"
"Navya ikut kan sayang...??" Ujar smith melirik ke arah Navya
"Iya pahh, Navya ikut" Navya masih menunduk Karena takut, tatapan smith sangat menyeramkan menurutnya.
"Navya, kamu nggak papa kan, kalau misalnya harus pindah kampus, Bunda mau kamu kuliah dekat aja, jangan jauh-jauh, biar bisa temanin Nevan di rumah, soalnya Bunda sama papa kamu bakal lebih sibuk nanti"
"Iya bun, nggak papa kok"
"Yasudah, kita makan dulu ya, habis makan baru kita jalan jalan" sahut Smith sambil tersenyum.
Smith adalah pria tampan, dan juga manis, tak ada seorang pun yang tau jika sebenarnya smith itu sangat jahat, dibalik sikap baiknya kepada Navya, ia sudah memikirkan pelajaran apa yang akan ia berikan pada Navya Karena sudah berani menelepon Rissa, dan meminta Rissa untuk pulang cepat.
Kira-kira apa nih yang mau smith lakukan ke Navya?
Duh, semoga Navya baik-baik aja ya:)
See you di part selanjutnya 💃🏼
KAMU SEDANG MEMBACA
NAVYA:lost direction in life
Acak"Aghhhhhhhh, Ayah lepasin Navya" Gadis malang itu meraung-raung kesakitan karena ayahnya menyeretnya menuju basemen, tanpa ampun pria paruh baya itu menyeret putrinya sendiri dengan kejam hanya karena nilai Navya turun. Melihat ibunya yang berdiri d...