Navya- 25

47 4 2
                                    

Navya terbangun di sebuah gubuk yang minim penerangan, gadis itu bingung dimana ia sekarang dan sejak kapan dia ada disini, pertanyaan itu berputar terus di otaknya, tangan dan kakinya di borgol sekarang, bagaimana ia akan meloloskan diri.

"Eh, rupanya pelacur ini sudah bangun" itu adalah suara Cessie pacar Smith.

"Jaga mulut kamu, dasar pelakor!" Pekik Navya, gadis itu marah karena Cessie menyebut dirinya jalang.

"Cepat mbok, gugurkan bayi yang ada di perut dia, sekarang juga!"

"Hah, apa apaan ini, jangan bayi ini nggak salah, pacar bajingan lo itu yang salah!" Gadis itu memberontak saat seorang wanita tua mulai berusaha memegang perut Navya.

"Jangan...jangan lakuin itu kenapa kalian jahat banget, kalian semua binatang!"

"Bisa tolong ambilkan air panas" ucap mbok itu pada Cessie.

Cessie mengangguk dan pergi ke belakang untuk merebus air panas, disana Navya masih berteriak dan memohon untuk dibebaskan, tetap gadis itu tak kehabisan akal, ia menendang wajah mbok sampai wanita tua itu terjatuh di lantai, lalu mendorong mbok tersebut ke dinding samping pigsan, setelah itu Navya berusaha keluar dari tempat ini.

Sekarang sudah larut malam, ia bingung kemana ia harus pergi, dan siapa yang bisa menolongnya tempat ini jauh di dalam hutan dan sangat sepi sekali, ingin menelepon Edrea pun tak bisa karena tak ada sinyal disini, meskipun sangat mustahil jika ada yang menolong dia, tapi gadis itu tetap berusaha berlari sejauh mungkin.

"Cessie, dimana kamu!"

Suara teriakan itu suara Smith yang murka, karena ternyata Navya berhasil kabur, sementara itu mbok pigsan di lantai.

"Aku di sini sayang, ada apa kenapa teriak!"

"JALANG ITU BERHASIL KABUR!"

"SIALAN, AYO KITA CARI, PASTI DIA BELUM JAUH DARI SEKITAR SINI"

Cessie dan Smith akhirnya pergi menggunakan mobil untuk mencari Navya, mereka yakin jika gadis itu pasti pergi ke jalanan untuk meminta bantuan.

Sudah satu jam lamanya Navya menyusuri hutan yang gelap, ia hanya menggunakan senter kecil yang ia dapatkan di rumah mbok sebagai penerangan, hingga akhirnya ia berhasil menemukan jalanan mengarah ke sebuah desa, Navya merasa senang dan sangat bersyukur mugkin saja ia bisa meminta bantuan disini, Navya menoleh ke belakang karena terlihat ada cahaya, yang benar saja ternyata itu adalah sebuah mobil yang melintas, Navya tak menyadari jika itu Smith dan Cessie.

"Mending tabrak aja yang keras sayang, siapa tau nanti dia bisa keguguran"

"Iya, aku juga berpikir gitu"

BRAKKKKK

Tubuh Navya terlempar jauh, karena Smith melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, setelah itu mereka berdua langsung kabur begitu saja.
"ASTAGHFIRULLAH, TOLONG, TOLONG!!!" warga yang sedang berjaga di pos ronda berteriak saat melihat Navya sengaja di tabrak.

"Harus cepat di bawa ke rumah sakit, sebelum terlambat!" Pekik salah satu warga.

...

Navya terbangun dari pingsannya, sekarang sudah pagi dan ia ada di rumah sakit, di sekelilingnya sudah ada Nevan, Edrea, Aleya dan juga Elena, ia lupa sebenarnya apa yang sudah terjadi, Navya seperti tak ingat apapun sekarang, kenapa ia bisa berada di rumah sakit.

"Nav, akhirnya lo sadar juga, cepat sembuh ya" ucap Aleya, memberikan semangat pada Navya yang masih terlihat lemas.

"Nav, kok lo nggak pernah bilang ke kita kalau lo di adopsi orang lain sekarang?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Edrea yang tampak kecewa.

"Edrea, udah jangan tanya soal itu dulu, sekarang Navya lagi sakit"

"Kalian...kalian kok bisa disini" Navya kebingungan dan heran, bagaimana mereka bertiga bisa membawa Nevan kesini, dan dari mana mereka mengenal Nevan.

"Jadi gini, Nevan itu jam 2 malam telepon gua kebetulan banget gua lagi begadang sambil kerjakan tugas, dia cari lo Nav, dia kira kita lagi pergi bareng, dia dapat nomor WhatsApp gua dari catatan notebook yang lo simpan, dari situ gua tau kalau ternyata lo dah nggak tinggal di rumah George lagi, akhirnya gua, Elena sama Aleya sepakat tu datangin lokasi rumah si Nevan, buat jemput Nevan, katanya dia takut di rumah sendirian, art juga sudah pulang semua, waktu sampai rumah Nevan gua kaget banget tu, badan Nevan kaya banyak bekas memar gitu Nav, jadi gua bawa aja Nevan ke rumah sakit ini untuk di periksa, waktu itu si Elena pamit ke toilet tuh, dah dia lewat di samping UGD kan, banyak banget bapak-bapak pada heboh bawa cewek berdarah-darah katanya sih kecelakaan, nah si Elena kepo tu, dia lihat juga, dan ternyata orang itu lo Nav, akhirnya kami semua pada kesini deh" Edrea menceritakan semuanya pada Navya.

"Kami senang banget tau nggak bisa ketemu lo lagi, waktu itu gua datang ke rumah, kata tante Alexa lo dah pindah ke luar negeri, kontak lo juga nggak bisa di hubungi" sahut Aleya.

"Gua juga senang ketemu kalian, makasih ya" ucap Navya sambil tersenyum.

"Mending lo tinggal sama gua aja Nav" sahut Edrea.

"Tapi Nevan gimana, bunda Rissa belum pulang"

"Tunggu tante rissa pulang, habis itu lo tinggal bareng gua, nggak ada penolakan" sahut Edrea.

"Sumpah, tante Alexa sama om geo jahat banget anjir, bisa-bisa mereka nggak mengakui kalau lo anak mereka Nav, baru kali ini gua lihat orang tua modelan begini" Aleya menggerutu ia sangat kesal sekarang.

"Gua juga nggak nyangka banget orang tua Navya kaya gitu" sahut Elena.

"Nav, lo tau nggak sih vira sama Vara makin brutal tau sekarang, sumpah pengen gua tonjok rasanya" Edrea sangat kesal jika menceritakan sesuatu yang berkaitan dengan si kembar itu.

"Ngapain lagi mereka"

"Mereka hina bapak-bapak yang lagi bawa becak, mereka bilang perihatin sama itu orang karena bapak nya miskin, kebetulan gua dengar tu akhirnya gua samperin mereka, gua bacotin lah"

"Gua heran juga kenapa ya mereka suka banget bikin kerusuhan" sahut Aleya.

"Haus perhatian mugkin ya" sahut Elena

"Bisa jadi" Navya melihat ke arah sofa, ternyata Neven tertidur disana, kasihan sekali anak sekecil itu harus di siksa Smith.

Andaikan Rissa tau semua ini, entah bagaimana perasaan wanita cantik itu, menurut Navya Rissa tak pantas bersanding dengan Smith, pria itu sangat jahat, mugkin lebih jahat dari iblis.

Ia sangat ingin tinggal bersama Edrea, tapi ia memikirkan bagaimana nasib Nevan jika ia tak ada, Navya bertahan di rumah itu hanya karena Nevan, ia menyayangi Nevan seperti adiknya sendiri, Navya berjanji akan mengungkapkan semua keburukan Smith di hadapan Rissa, tapi itu tentunya butuh waktu dan bukti.

"Nevan, kamu pantas hidup dengan layak" gumam Navya dalam hati.



...









Satu kata untuk om Smith guys🔥

Bantu Vote & komen supaya aku makin rajin Up

Terimakasih, semoga suka💗



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NAVYA:lost direction in lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang