21

270 39 1
                                    

"Aku membawa mobil Nyonya Hinata kembali tapi maaf kan aku tuan" ucap Aoda dan kembali membungkuk.
*
*
*

"Nyonya Hinata tidak di temukan di dalam mobil itu" ucap Aoda

"Apa maksud mu Hinata tidak di temukan di mobilnya" tanya Sasuke dengan suara gemetar dan wajah panik.

"Mobil Nyonya Hinata di temukan di pinggir jalan dalam keadaan bensin yg habis" ucap Aoda "Nyonya Hinata memiliki tiga mobil tapi yg sering di gunakan hanya satu, dan karna nyonya Hinata tidak pernah pergi sendiri kemana pun mungkin nyonya jadi tidak tau bahwa memang dua dari tiga mobilnya sangat jarang ku kontrol bahkan hingga bahan bakarnya pun aku tidak terlalu memperhatikannya" jelas Aoda.

Sial!!

Sasuke tidak bisa menahan diri untuk mengumpat dalam hatinya.

"Jadi maksud mu Hinata sudah pergi karna mobilnya kehabisan bahan bakar sebelum kau menemukan mobil tersebut?" Tanya Sasuke.

"Benar tuan" jawab Aoda.

"Terus cari dimana keberadaan Hinata dan kedua putra ku" perintah Sasuke pada Aoda.

"Jika sampai terjadi sesuatu pada Hinata dan kedua cucu ku, aku tidak akan pernah mengampuni mu Sasuke" ancam Fugaku pada Sasuke sambil berlalu berjalan menuju pintu keluar bersama Mikoto, Mikoto sendiri masih terpukul dengan semua informasi yg dia dapatkan hari ini hingga membuatnya tidak bisa berkata apapun.

Sasuke menjatuhkan dirinya di sofa ruang tamunya, dia menunduk dan membiarkan air matanya mengalir, rasa sakit di hatinya sudah tidak bisa di tahan lagi, dia tidak pernah membayangkan akan datang hari dimana dia harus merasakan hal sepahit ini terjadi pada keluarga kecilnya.

Hinata adalah hidupnya, nafasnya, kepergian Hinata membuat Sasuke merasa kesulitan bernafas, setiap udara yg dia hirup terasa sangat menyakitkan di dadanya.

Tayuya sang kepala asisten rumah tangga hanya bisa menatap iba pada majikannya itu, sementara Aoda sudah kembali pergi untuk mencari informasi kemana perginya Hinata.

_______________***_______________

Tidak terasa sudah dua bulan berlalu sejak kepergian Hinata, dan Sasuke masih belum menemukannya, satu satunya hal yg bisa Sasuke syukuri saat ini adalah bahwa tidak ada keluarga Hyuga yg tau tentang masalah ini, Hiashi dan Hanabi saat ini tengah menetap di Inggris, karna Hanabi memutuskan untuk melanjutkan MBA (Master of Business Adminstration) di Inggris, sementara Neji sedang mengurus penggabungan perusahannya dan perusahaan istrinya Tenten di Beijing.

Jika keluarga Hyuga tau tentang skandal perselingkuhan Sasuke maka sudah di pastikan bahwa Hinata tidak akan kembali pada Sasuke sekalipun Hinata di temukan, Sasuke sangat tau bagaimana protektifnya Neji dan juga Hiashi terhadap Hinata.

Dan semenjak kepergian Hinata, Sasuke sudah tidak pernah lagi kembali ke rumah, dia lebih banyak menghabiskan waktu di kantor, Jugo sesekali pergi ke rumahnya hanya untuk mengambil baju ganti Sasuke.

Sikap Sasuke menjadi sangat dingin, dia pun menjadi sangat arogan, bahkan tidak perduli sekecil apapun kesalahan yg di buat staffnya di kantor dia akan langsung memaki staff tersebut habis habisan tanpa terkecuali.

Sasuke pun terkesan lebih acuh dan tidak perduli pada Sarada apa lagi pada Sakura, bahkan saat seminggu yg lalu Sakura memberi kabar bahwa Sarada sakit dan demam tinggi Sasuke benar benar tidak perduli, dia sudah tidak bisa berpikir jernih.

Malam ini Sasuke kembali menghabiskan malamnya di ruangan kantornya, di temani dengan beberapa botol minuman keras, tidak lama pintu ruangan Sasuke terdengar terbuka dan saat Sasuke melihat, ternyata kakaknya Itachi datang dan segera duduk di sofa berdampingan bersama Sasuke.

"Kau akan semakin kacau jika hanya menghabiskan malam mu dengan minum minuman keras Sasuke" ucap Itachi seraya menepuk pundak Sasuke memberi semangat.

"Dari mana kau tau aku disini?" Tanya Sasuke acuh tanpa memandang Itachi sedikit pun.

"Aku datang ke rumah mu, Tayuya mengatakan bahwa kau sudah tidak pernah pulang ke rumah semenjak Hinata pergi, karna itu aku berpikir mungkin kau di kantor" jelas Itachi, dia berjalan menuju rak kaca dan mengambil gelas untuknya sendiri, lalu menuang minuman pada gelasnya.

"Pulang lah, setidaknya istirahatkan pikiran mu, jika kau seperti ini bagaimana kau akan mencari Hinata" ucap Itachi.

"Pertanyaannya ku saat ini adalah bagaimana Hinata bisa bersembunyi begitu rapih hingga Aoda bahkan tidak bisa mencium jejak keberadaanya" ucap Sasuke.

"Dimana pun Hinata berada kau tidak perlu khawatir, karna dia pasti baik baik saja" balas Itachi.

"Bagaimana kau bisa seyakin itu saat kita tidak memiliki satu pun petunjuk yg bisa mengarahkan kita pada Hinata?" Tanya Sasuke.

"Sepertinya cinta sudah membuat mu bodoh Sasuke" ucap Itachi, Sasuke sama sekali tidak berniat untuk membalas perkataan Itachi.

"Uchiha adalah yg terkuat dalam bidang apapun di Jepang, jika Hinata bisa bersembunyi dari kita dengan begitu apiknya maka sudah di pastikan ada seseorang yg dengan sengaja menyembunyikannya dari kita, dan siapa pun orang itu, sudah pasti orang tersebut lebih berpengaruh dari pada keluarga kita Sasuke, karna itu aku yakin Hinata pasti baik baik saja dan jika orang tersebut memiliki niat buruk pada keluarga kita pasti sudah ada sesuatu yg terjadi, tapi bahkan setelah dua bulan berlalu tidak ada terjadi apapun, orang itu pasti hanya ingin melindungi Hinata" jelas Itachi.

Sasuke memikirkan matang matang perkataan Itachi, semua memang benar, tapi siapa yg lebih berpengaruh dari keluarga Uchiha di Jepang, Uchiha adalah konglomerat nomer satu dalam segala bidang di Jepang, siapa yg bisa menyembunyikan Hinata begitu rapat dari Sasuke.

"Lalu bagaimana dengan Sakura dan Sarada?" Tanya Itachi.

"Apa maksud mu bagaimana?" Tanya Sasuke.

"Apa yg akan kau lakukan pada mereka?" Itachi kembali bertanya.

"Selama yg Sakura inginkan hanyalah pertanggung jawaban atas Sarada maka aku akan memberikannya, karna hasil dari tes DNA menyatakan jelas bahwa Sarada adalah putri ku" ucap Sasuke " tapi jika Sakura menginginkan hal lebih, maka aku tidak akan segan segan mendepaknya dari hidup ku, aku bisa memberikan marga ku pada Sarada, aku akan memberikannya haknya sebagai putri ku, aku akan memberinya semua fasilitas yg sama seperti yg ku berikan pada Hito, tapi jika dia menginginkan hati ku, cinta ku, atau bahkan posisi sebagai nyonya Uchiha dalam keluarga kita, maka aku tidak akan bisa memberikannya, karna hati dan pikiran ku sudah terpenuhi oleh Hinata, aku tidak bisa melihat wanita lain selain Hinata" jelas Sasuke.

" Jangan kan memberi hati pada Sakura, aku bahkan hingga hari ini tidak bisa menyayangi Sarada seperti aku menyayangi Hito dan juga Kei, aku tau gadis kecil itu merasa sedih dan terluka karna sikap ku yg acuh dan dingin padanya, tapi sekeras apapun aku berusaha aku tetap tidak bisa menyayanginya dengan sepenuh hati ku, pikiran ku terus mengatakan bahwa Sarada adalah putri ku, tapi hati ku terus menolaknya" Sasuke menghembuskan nafas berat setelah mencurahkan isi hatinya pada Itachi, sementara Itachi hanya diam dan mencoba menjadi pendengar yg baik, dia tau saat ini Sasuke hanya ini di dengar.
.
.
.
.
.
.

Di lain sisi seorang wanita berambut indigo sedang duduk di bangku taman sebuah mension megah, rambutnya yg panjang di biarkan terurai di terpa angin malam, wanita itu terus memandangi langit malam yg berhiaskan bulan purnama ke emasan, dia menatap bulan dengan tatapan sendu penuh arti, dia merindu tapi menolak untuk kembali.

"Sudah saatnya kau kembali Hinata" ucapan seseorang yg berdiri di belakangnya membuyarkan lamunannya "kau adalah istrinya yg sah, bukan kau yg harusnya pergi tapi wanita itu" lanjut orang tersebut "kembalilah dan tunjukan pada wanita itu posisinya yg sebenarnya, kau nyonya Uchiha, hadapi semua ini dan menangkan kembali suami mu dan rumah tangga mu, karna seorang Uchiha tidak mengenal kata kalah dalam hidupnya" jelas orang tersebut.








To be continued

_______________***_______________

COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang