BAB 00 | GESTICULATE

10.9K 788 182
                                    

Jatuh cinta. Hanya dua kata sederhana, tetapi di dalamnya tersimpan harapan yang begitu besar, seolah segala kebahagiaan hidup hanya bergantung pada kekuatan dua kata tersebut.

Cinta seringkali menjadi jembatan menuju kebersamaan, tempat di mana dua hati bertemu dan berjanji untuk saling menjaga.
Ke dalam sebuah hubungan yang lebih mendalam, penuh dengan kebahagiaan yang diimpikan oleh banyak orang untuk menjadi kenyataan.

Itulah yang terjadi antara Samuel dan Nazeea. Sejak awal, cinta mereka tampak sempurna, seolah mereka ditakdirkan untuk bersama. Namun, lima tahun setelah pernikahan mereka, Nazeea menemukan dirinya berada di titik yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Sebuah kekecewaan yang menghujam hatinya dalam, membawa perih yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

“Apa isu yang beredar itu benar?” tanya seorang wanita di seberang telepon, suaranya dingin, seperti angin malam yang menyelinap ke dalam hati Nazeea.

Nazeea mengerutkan kening, mencoba memahami maksud pertanyaan itu. “Isu tentang apa, Manager Yvonne? Aku sungguh tidak mengerti dengan apa yang kau katakan.”

“Benarkah kau adalah istri dari Pak Samuel?”

Saat itu, waktu seolah berhenti bagi Nazeea. Pertanyaan itu melayang di udara, membawa serta rahasia yang selama ini ia sembunyikan dengan hati-hati dari dunia.

Lima tahun lamanya ia menjaga rahasia itu. Namun kini, segalanya terungkap begitu saja, seperti angin yang menghempas dedaunan kering tanpa ampun.

Yvonne menghela napas panjang di seberang. Gumam rendah terdengar melalui ponsel Nazeea, menyusup ke telinganya dengan tekanan yang tak tertahankan. “Jadi, itu benar?”

Nazeea terdiam, menatap layar ponselnya dengan tangan gemetar. “Siapa yang mengatakan hal ini?” tanyanya, suaranya hampir tak terdengar, teredam oleh ketakutan yang mulai merayap di hatinya.

“Entahlah. Yang pasti, seluruh media sudah membicarakannya,” jawab Yvonne pelan. “Jadi, Nazeea, apakah itu benar?”

Nazeea meneguk salivanya. Apa yang harus ia katakan? Haruskah ia mengakui segalanya saat ini? Setelah bertahun-tahun mencoba menjaga semuanya tetap tersembunyi, haruskah ia menyerah pada momen ini?

Namun, dengan cepat, ia memutuskan untuk menghindar. “Maaf, Manager Yvonne. Aku sedang ada keperluan mendadak. Mungkin kita bisa membicarakan ini nanti.”

Telepon terputus. Dengan tangan yang masih gemetar, Nazeea menggenggam ponselnya erat-erat. “Ini pasti ulah Samuel,” pikirnya. “Apa yang sebenarnya dia pikirkan? Mengapa dia menyebarkan hal ini sekarang?” Tanpa membuang waktu, Nazeea segera beranjak dari tempatnya. Ia harus menemui Samuel.

Langkahnya cepat, dipenuhi emosi yang bercampur baur. Rasa marah, kecewa, dan bingung membebani setiap detak jantungnya. Udara malam terasa menusuk, disertai hembusan angin yang membawa aroma hujan yang akan segera turun. Awan-awan gelap berkumpul di langit, seolah mencerminkan suasana hatinya yang juga muram dan penuh badai.

Nazeea, bukanlah tipikal wanita lemah lembut yang sabar akan suatu masalah. Wanita muda itu tak sesabar itu. Kesabaran yang dimilikinya sangat tipis. Bagai selembar tisu yang dibelah dua.

Selama ini, Nazeea percaya bahwa Samuel akan memegang teguh janjinya. Janji untuk menjaga hubungan mereka tetap rahasia, jauh dari mata orang lain. Tapi sekarang, semuanya terasa berantakan. Seolah seluruh dunia tahu, dan Nazeea tak bisa bersembunyi lagi.

GESTICULATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang