35

341 45 14
                                    

5 hari kemudian. . .

Sudah waktunya Soobin pulang dari rumah sakit. Yeonjun membantu untuk membawa barang-barangnya.

"Eh, kamu jangan bawa itu, nanti yang ada jatoh semua. Kamu kan lembek"-Minhyuk.

"Iya om, tapi om mau bawa ini ginana? Soobin kan ga mungkin jalan sendiri"-Yeonjun.

"Itu barang-barangnya biar saya yang bawa, kamu gendong Soobin"-Minhyuk.

"YANG BENER"-Yeonjun.

"Iya"-Minhyuk.

"Asik asik"-Yeonjun.

Yeonjun menggendong Soobin. Mereka saling pandang. Pipi Soobin memerah dan jantungnya berdebar.

"Nah gitu aja"-Minhyuk

"Ayo cepetan"-Minhyuk berjalan duluan

"Iya om iya"-Yeonjun.

"Kasih tau jangan?"-Soobin.

"Kapan-kapan aja, bapakmu itu garang"-Yeonjun.

"Iya iya"-Soobin sambil mengacak-acak rambut Yeonjun.

"Ish jangan di acak-acak"-Yeonjun.

"Sekarang kamu ya yang sering jail"-Yeonjun sambil terus berjalan.

Minhyuk sudah stand by di lobby rumah sakit. Barang-barang yang tadi di bawa ternyata ada di depan semua.

"Kalian di belakang ya, biar Soobin tiduran. Yeonjun jagain Soobin aja di belakang"-Minhyuk.

"Iya om"-Yeonjun.

Yeonjun dan Soobin duduk di belakang.

"Soobin tiduran aja kalau masih lemas, Yeonjun kalau kesempitan di depan aja sama barang-barang atau kamu yang nyetir"-Minhyuk.

"Gapapa om, saya disini aja sama Soobin"-Yeonjun.

Soobin merebahkan tubuhnya dan menempatkan kepalanya di paha Yeonjun.

"Duh gua takut bapaknya konser besar"-batin Yeonjun.

"Nah gitu aja, kita jalan ya"-Minhyuk.

Minhyuk menatap mereka sesekali. Ia tersenyum tipis melihat mereka.

"Ternyata ngeliatin anak lagi kayak gini lucu juga ya, jadi inget pas masih muda"-batin Minhyuk.

Setelah beberapa menit di perjalanan, akhirnya sampe juga. Yeonjun kembali menggendong Soobin ke kamarnya.

"Kamu mau pulang atau mau nginep?"-Minhyuk.

"Nginep boleh?"-Soobin.

"Boleh, kamu mau ga?"-Minhyuk

"Mau"-Yeonjun.

"Yaudah, tidur sekasur aja gapapa. Disini ga ada kamar tamu"-Minhyuk.

"Iya om"-Yeonjun.

"Saya mandi dulu ya, nanti kalo ada apa-apa ke kamar saya aja"-Minhyuk.

"Iya om"-Yeonjun.

Minhyuk pergi meninggalkan mereka berdua.

"Asiiikkk"-Yeonjun sambil menjilat bibirnya seperti akan menerkam mangsanya.

"Ih jangan ih"-Soobin.

"Mau ku terkam"-Yeonjun sambil menindih Soobin.

"Yeonjun jangan dulu! Sabar"-Soobin.

"Iya sayang, ini aku sabar banget kok"-Yeonjun.

"Turun"-Soobin.

"Aku lapaarr"-Yeonjun.

"Beli makan sana"-Soobin.

"Maunya makan pacar aku, aum"-Yeonjun sambil menggigit leher Soobin.

Tiba-tiba. . .

"Hp papa ketinggalan di tas kamu"-Minhyuk tiba-tiba membuka pintu.

Yeonjun dan Soobin terkejut. Minhyuk mematung di depan pintu hanya dengan handuknya yang melilit pinggangnya dan memperlihatkan otot-ototnya yang besar.

"Aduh, nanti malem aja deh kalo mau gituan"-Minhyuk.

"I-ini ga yang kayak papa pikirkan"-Soobin.

"I-iya om, kita cuma bercanda"-Yeonjun.

"Gapapa sih, tapi ini masih sore"-Minhyuk.

"Maaf om maaf"-Yeonjun.

"Iya gapapa, saya mau ambil HP saya"-Minhyuk.

Minhyuk melangkah masuk. Tiba-tiba Yeonjun pingsan.

"Eh itu dia kenapa?"-Minhyuk.

"Papa telanjang"-Soobin.

"Eh iya hehe"-Minhyuk.

Handuk Minhyuk melorot. Ia benar-benar tidak memakai apapun. Yeonjun pingsan karena ia terkejut melihat penampilan Minhyuk yang tanpa apa-apa.

"Anak lembek ini beneran jadi pacar anak gua?"-Batin Minhyuk.

*********

22.00

Minhyuk menuju kamar Soobin. Ia menatap Yeonjun dan Soobin yang tidur berhadapan. Sayangnya mereka ga saling pelukan. Minhyuk masuk ke kamar. Ia menarik tangan Yeonjun perlahan untuk memeluk Soobin. Lalu ia secara perlahan memasukkan tangan Yeonjun ke celana Soobin agar ia menyentuh pantat Soobin.

"Nah perfect"-Minhyuk.

Minhyuk menarik selimut untuk mereka.

"Selamat malam"-Minhyuk.

Minhyuk meninggalkan mereka yang sedang tidur.

"Ga bakal kaget kalo denger suara ceplok ceplok hihi"-Minhyuk.

LU LAGI LU LAGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang