VII-Conticeō

411 45 0
                                    

Thank you for read.
•Vote
•Share
•Comment
_______________________________

Diatas tanah yang begitu rimbun dengan rumput, terdapat dua manusia yang sedang jatuh akibat tabrakan keras dari atas. Xerena dan Gevano terlihat mengadu kesakitan tatkala mereka bertabrakan dengan keras dan jatuh ke tanah, beruntung saja tanah itu tertutupi oleh rumput yang rimbun sehingga seragam mereka tidak kotor.

"Shit, finally." Erang Gevano seraya menyentuh kepalanya yang sedikit sakit akibat tertabrak keras oleh tanah. Xerena terlihat tergeletak diatas tubuh Gevano, dengan salah satu lengan Gevano yang melingkar erat pada pinganggnya. Kepalanya terjatuh tepat pada bahu kanan Gevano.

"Another fall and hurt so bad with you." Komentar Xerena seraya menyentuh kepalanya juga.

Setelah sadar posisi mereka, Xerena langsung membulatkan kedua matanya lalu bangkit dari rengkuhan Gevano yang masih tergeletak di tanah. Entah mengapa, perasaan Xerena menjadi aneh.

'Aroma tubuhnya sangat menyenangkan dari saat pertama kali kita bertemu, tidak pernah berubah.' Bohong jika Xerena tidak dapat mencium aroma tubuh Gevano.

'I wonder what perfume does he use.'

"Bitch, help me to get up!" Lamunan Xerena pun buyar dan kini tatapannya menjadi jengkel tatkala Gevano memerintahnya.

"Kau bisa bangun sendiri brengsek!"

"Kau juga bisa melompat sendiri, mengapa aku harus menangkapmu sampai jatuh anjing!"

Memutar kedua bola matanya malas, Xerena langsung bangkit mengambil posisi berdiri lalu mengulurkan tangannya pada Gevano. Gevano dengan cepat menerima uluran tangan tersebut, dibantu tarikan tangan Xerena sehingga berhasil berdiri.

"Come on!" Mungkin karena sudah menjadi refleknya, tanpa disadari Gevano menggandeng tangan Xerena kembali yang dimana Xerena juga tidak sadar dan hanya menurut mengikuti Gevano yang mengambil jalan lorong kecil kembali.

Kini mereka sudah berada diujung jalan. Gevano memberi aba-aba pada Xerena agar tetap tenang dan tidak membuat suara dengan menaruh jari telunjuknya di depan bibirnya. Mengeluarkan sedikit kepalanya untuk mengintip di sudut dinding, memastikan tidak ada yang berpatroli.

"Sepertinya patroli Student Council sudah usai." Gevano terlihat berpikir sejenak.

"Aku pikir akan aman, kau harus naik ke tangga terlebih dahulu." Mau tidak mau, Xerena menuruti perintah Gevano.

Untuk informasi berita hari ini, kelas 2-C berada di lantai atas, jadi mereka harus turun tangga untuk mencapai ke atas. Kalau ingin turun ya harus naik tangga. Xerena menaiki tangga tanpa suara namun cepat disusul dengan Gevano dibelakangnya masih dengan waspada.

"Finally." Xerena dan Gevano pun akhirnya dapat menghela nafas lega. Mereka berdua dapat memasuki kelas mereka yang berada tepat disamping tangga.

"Finally what?" Kini nafas lega mereka tertarik kembali. Sialnya, mereka masuk tepat saat Mr. Darion tengah menjelaskan materi di depan kelas.

Terlihat Jerren, Readley, dan Harrison sudah menahan tawa melihat keadaan Gevano sekarang. Sementara Noelene, menepuk dahinya tanda bahwa Ia merasa miris dengan Xerena yang akan terkena masalah.

"Fuck, aku lupa jam pertama pelajaran Mister Darion." Bisik Gevano pada Xerena. Xerena hanya dapat mengutuki Gevano dengan seluruh nama hewan di kebun binatang.

"Gevano anjing, Gevano ular, Gevano singa, Gevano buaya, Gevano kadal." Dan masih banyak lagi yang Xerena sebut.

"Apa kalian lupa peraturan jam pelajaran saya bahwa disiplin nomor satu, siapapun yang melanggarnya akan dikenakan sanksi!" Xerena hanya dapat menelan ludah kesialannya sembari berdiri mematung, menunggu dieksekusi oleh Mr. Darion.

[3] Our Universe : Ice Vodka | ✔JENRINA BLUESY JENO × KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang