XX-Acronychal

351 37 1
                                    

Thank you for read.
•Vote
•Share
•Comment
_______________________________

Nafas Xerena memburu tatkala Harley mulai membelai lembut area leher sampai pundaknya. Sial benar-benar sial pikir Xerena. Seragamnya sudah terlihat terbuka dibagian kancingnya yang ketiga. Syukurlah dirinya menggunakan dalaman sehingga kulitnya belum terekspos sempurna.

DUAK!

"FUCK SHI-!"

"JUST SHUT UP AND LET ME TOUCH YOU YOU FUCKING BITCH!" Air mata Xerena sudah mengalir lebih deras saat ini tatkala Heeseung membantingkan kepalanya sehingga menatap pintu mobil. Terlihat di area dahinya terdapat memar dan mengeluarkan sedikit luka.

Xerena benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi. Saat ini kedua tangannya diposisikan sudah terikat keras dengan dasi seragam sekolah Harley. Belum lagi sekarang Harley sudah bersiap untuk melucuti skirtnya.

"Father in Heaven please forgive me." Ucapnya lirih dengan suara tangisan putus asa.

"God save me please, Jesus Christ-AHK!"

PLAK!

"Just scream only for me bitch." Dengan keras Harley menampar paha kanannya sehingga membuatnya kemerahan perih. Dengan dingin, kuku Harley perlahan mencakar area tersebut untuk memberi sensasi godaan untuk Xerena.

DUAK!

DUAK!

DAK!

DAK!

Xerena terkejut saat melihat siluet seseorang yang dikenal olehnya sedang berusaha mendobrak pintu mobil ini dengan agresif. Harley terlihat sama sekali tak terganggu oleh hal itu dan tetap meneruskan aksinya yaitu melucuti skirt Xerena sehingga short pants hitam Xerena terlihat.

"OH MY GOD PLEASE JUST LET ME GO!" Xerena berteriak histeris sudah tak dapat menahan siksaan ini.

DUAK!

PRRRRAAAANGGGGGG!

Xerena memejamkan kedua matanya dengan erat-erat tatkala mendengar kaca mobil Harley terpecah dengan sangat keras akibat pukulan dari blok kayu yang ditemukan oleh Gevano. Dengan cepat, Gevano akhirnya berhasil membuka pintu mobil secara paksa. Menarik tubuh Harley dengan kasar sehingga tak menindih tubuh Xerena kembali lalu meninju keras rahang lelaki tersebut.

DUAK!

"YOU SON OF A BITCH!" Tubuh Harley sudah terlihat linglung, namun senyum kejamnya tak luntur dari wajahnya.

DUAK!

"LOOK AT YOURSELF YOU FILTHY ASS!" Harley membalas tinjuan Gevano dengan lebih keras sehingga membuat sudut bibir lelaki tersebut mengeluarkan sedikit darah. Tubuh Gevano terpental dengan keras menyebabkan dirinya sekarang tengah berbaring terbanting.

"Shit, my head." Erangnya saat merasakan bagian kepalanya sakit akibat terbentur keras. Gevano berusaha menjaga kesadarannya agar dirinya tak pingsan saat ini juga.

DUK!

SREEETT!

"You choose the wrong way." Harley tertawa jahat sembari menekan tubuh Gevano agar tetap terbaring.

Kedua mata Gevano membulat sempurna tatkala merasakan benda tajam yaitu pisau lipat sedang menahan lehernya agar tidak bergerak bebas. Sedikit saja dia bergerak, dirinya sudah yakin bahwa benda tajam tersebut agar menggores lehernya. Keringat dingin mengalir deras dari tubuhnya.

"Don't you fucking dare." Bisik Gevano lirih dan berusaha sekuat tenaga mendorong tubuh Harley agar menyingkir dari atas tubuhnya. Dengan secepat kilat, dirinya mengambil posisi dengan lengan kanannya yang berusaha menahan agar pisau lipat tersebut menjauh dari lehernya.

SREEETTT!

JRRAATTTT!

"Fu-ahk." Lirihnya saat pisau lipat tersebut menancap di lengan kanannya. Harley tersenyum kesenangan tatkala berhasil menancapkan benda tajam tersebut di lengan Gevano.

"Enjoy yourself." Bisiknya sarkas.

SREETTT!

JRAAATTT!

JRAAATTT!

JRRRAAATTT!

Darah mengalir deras dari lengan kanan Gevano. Berusaha menahan rasa sakit yang teramat perih tersebut, kedua matanya menangkap Xerena yang baru saja dapat keluar dari mobil setelah berhasil mengontrol dirinya. Walaupun begitu, Harley tetap menancapkan pisau lipat tersebut berkali-kali tanpa henti.

"Run." Bisik Gevano lirih kepada Xerena sembari berusaha untuk membanting tubuh Harley.

Melihat hal tersebut, dirinya menjadi panik. Seketika kedua matanya beralih ke blok kayu yang digunakan oleh Gevano untuk memecahkan kaca mobil Harley. Mengumpulkan tekad yang kuat, dirinya mengambil blok kayu tersebut.

"AAAAAHHHHGGG!"

DUUAAAK!

Dengan keras, Xerena memukul bagian belakang tubuh Harley sehingga lelaki yang awalnya sibuk menancapkan pisau lipatnya berkali-kali terhadap Gevano lansung jatuh pingsan. Dada Xerena terasa sakit dan sesak akibat dari kejadian yang baru saja terjadi ini. Dengan kasar dirinya menyingkirkan tubuh pingsan Harley dan menghampiri Gevano.

"GEVANO, GEVANO ANSWER ME!" Xerena mengguncang-guncangkan tubuh Gevano dengan keras. Air matanya mengalir kembali tatkala melihat bahwa Gevano sudah menutup matanya dan tak sadarkan diri.

Darah dari tubuh Gevano mengalir deras. Xerena langsung melepaskan kemeja seragamnya lalu membungkus luka lebar yang terdapat di lengan kanan Gevano. Berteriak histeris karena merasa putus asa.

"Where is his key car?"

Dirinya langsung berdiri, berinisiatif untuk mencari kunci mobil Harley. Namun naas, sepertinya lelaki tersebut menyembunyikannya entah di dompet atau ditempat lainnya. Padahal Xerena sudah mencarinya di saku celananya maupun di dalam mobil.

"DAMNIT WHERE IS THE KEY?"

DRRRRRTTTT!

DRRRRRRT!

DRRRRRRT!

Pandangan Xerena beralih kearah saku celana Gevano yang terdapat suara bergetar. Dengan cepat, dirinya menggeledah celana Gevano tersebut dan menemukan HPnya dengan layar yang menunjukkan bahwa Yeremia melakulan panggilan suara. Xerena langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Dude where the fuck are y-?"

"YEREMIA, YEREMIA PLEASE HELP ME!" Yeremia yang mendengar suara putus asa Xerena merasa kebingungan.

"HOLD ON SLOW DOWN, WHAT'S HAPPENNING?"

"PLEASE TAKE GEVANO TO THE HOSPITAL AS SOON AS POSSIBLE, HE'S LOSING A LOT OF BLOOD!"

"WHERE ARE YOU NOW?" Xerena berusaha melihat dimana dirinya berada sekarang.

"I don't know this place, but if you know a bar in a small stre-."

"I know that place, okay I'll get you guys there." Xerena menghela nafas lega.

"PLEASE HURRY UP, HE'S NOT BREATHING!"

°•°

"It's everything okay?" Gardenia menatap Yeremia dengan bingung. Posisi mereka sedang berada didepan rumah besar milik seseorang. Yeremia menjambak rambutnya frustrasi. Seketika dirinya menatap Gardenia dengan tatapan yang panik.


"Get in the car now!" Gardenia menatap Yeremia dengan aneh namun tetap mengikuti Yeremia yang masuk kedalam mobil dengan terburu-buru.

"Wait, what's happening?" Kini Gardenia dan Yeremia sudah berada di dalam mobil. Dengan cepat Yeremia memasang sabuk pengaman lalu menjalankan mesin mobil dengan cepat.

"Xerena and no are in danger, we have to get them to the hospital!" Gardenia pun akhirnya menjadi ikut panik.

"What?"

[3] Our Universe : Ice Vodka | ✔JENRINA BLUESY JENO × KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang