XI-Illecebrous

351 41 2
                                    

Thank you for read.
•Vote
•Share
•Comment
_______________________________

Coretan demi coretan terdengar dikelas 2-C. Tak ada satupun yang berani mengeluarkan suara sesikit pun dibawah pengawasan ketat test ini. Xerena tetap terlihat fokus dan berusaha untuk tidak panik saat mengerjakan soal-soal yang tertera di lembaran tersebut. Suasana sunyi entah mengapa membuatnya merinding.

Tak ada angin tak ada gas, kedua matanya memaksa melirik kearah Gevano. Ingin melihat keadaan lelaki tersebut. Awalnya, Xerena pikir lelaki itu tidak akan kesusahan. Mengingat bahwa sebagian besar essay project fisika mereka dikerjakan oleh dirinya sendiri. Tapi ternyata salah, lelaki tersebut terlihat frustrasi entah mengapa. Xerena dapat menilai dari kerutan yang berada di wajahnya, tanda bahwa dirinya sedang berada dalam kesulitan.

Merasa ingin membantu, Xerena menyodorkan tumpukan sticky notesnya yang berwarna biru tepat menempel pada lengan Gevano. Lelaki yang merasa lengannya tersentuh oleh sesuatu itu pun melirikkan kedua matanya kearah sticky notes milik Xerena.

"No thanks." Bisiknya menolak pemberian Xerena membuat gadis tersebut cemberut kesal. Niatnya sih baik membantu, tapi endingnya ditolak mentah-mentah.

"Waktu pengerjaan hanya 2 jam, sekarang sudah berjalan 1 jam 45 menit, yang selesai segera kumpulkan dan kalian akan mendapatkan benefit istirahat terlebih dahulu." Keringat dingin bercucuran di seluruh unit tubuh Gevano.

SRAAK!

Semua mata kini tertuju pada Radley yang menyelesaikan test untuk yang pertama kalinya. Radley dengan panampilan seperti sehabis diterpa badai, mengehela nafas lega. Berjalan dengan cepat menuju kearah meja Miss Sabrina.

"Ada apa Radley?" Miss Sabrina terlihat menatap Radley.

"Saya sudah selesai Miss." Radley dengan bangganya menggeserkan kertasnya kearah Miss Sabrina.

"Si anjing Radley." Bisik Harrison tak terima tatkala Radley sudah menyelesaikan testnya dengan mudah.

Menatap Radley dengan bangga, Miss Sabrina terlihat mengambil kertas jawaban test Radley dan membacanya dengan seksama. Kepalanya mengangguk-angguk dengan senyuman yang lebar. Dengan cepat, dirinya mengambil bolpoint merah dan menuliskan sesuatu di lembaran jawaban Radley.

"Karena kamu selesai yang pertama kali, kamu bisa menerima nilaimu saat ini dan selamat kau lulus dengan nilai 98." Radley tidak dapat menahan senyum kemenangannya.

"Terimakasih banyak Miss." Dengan perasaan terlewat senang, dirinya menerima lembaran jawaban test fisikanya tersebut dan kembali berjalan ke tempat duduknya.

"Silahkan Radley meninggalkan kelas, untuk siswa-siswi lainnya kalian akan menerima nilainya setelah jam pelajaran saya berakhir secara online di grup kelas dan bagi yang mendapat nilai dibawah kkm harus belajar kembali untuk remidial minggu depan."

'FUCK!' Batin Gevano teriak frustrasi.

'Bagaimana aku dapat melupakan jawaban sialan tersebut?' Gevano merutuki dirinya sendiri karena Ia tak dapat menjawab pertanyaan terakhir. Waktu sepertinya juga tidak berpihak padanya, hanya menyisakan enam menit terakhir.

SRRRAAAKKK!

Gevano berdecak kesal tatkala Xerena tetap memaksakan sticky note tersebut agar lelaki itu menerimanya. Gevano mendekatkan wajahnya kepada wajah Xerena agar mempermudah untuk berbisik kepadanya.

"I don't need this shit."

"It's not a shit you idiot, ini catatan fisika." Gevano melototkan kedua matanya tak percaya menatap Xerena.

[3] Our Universe : Ice Vodka | ✔JENRINA BLUESY JENO × KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang