Thank you for read.
•Vote
•Share
•Comment
_______________________________Sebenarnya, bohong besar jika Xerena tidak terpesona dengan kecantikan gadis disampingnya ini. Sayangnya, Xerena tak tahu harus mengatakan apa karena terkejut bahwa gadis tersebut mengenalnya. Mengenal nama marga palsu ayahnya. Terlebih lagi, dirinya bersikap sangat menyebalkan dan membuat Xerena sangat kelewat kesal.
"My name is Xerena Yvonne, not Vincent." Ucapnya tegas namun berusaha tetap tenang. Dirinya dapat melihat gadis itu tertawa dan entah mengapa merasakan gadis itu memberi kesan seperti tertawa meremehkannya. Atau memang gadis itu sedang tertawa meremehkannya.
"What a pity." Xerena menatap gadis itu dengan tatapan tajam sekarang. Merasa tak nyaman dengan tingkah seperti itu, memilih untuk diam dan berinisiatif untuk cepat-cepat pergi dari tempat itu.
"Where do you think you're going?"
Xerena yang awalnya sudah berjalan beberapa langkah langsung mematung ditempat tatkala gadis itu menegurnya dengan nada yang seperti mengintimidasi. Menolehkan wajahnya kearah gadis dibelakangnya itu.
"Who are you?"
"Do i know you?" Tanyanya dengan nada sedikit terganggu dengan gadis itu. Lagi-lagi, gadis itu membuat kesal Xerena dengan tertawa meremehkan dirinya. Dengan langkah yang mengintimidasi, gadis itu berjalan kearah Xerena.
Kini mereka saling berhadapan satu sama lain, menatap mata ke mata. Lebih menusuk daripada jarum jahit. Melemparkan aura tajam masing-masing. Dipastikan salah satu dari mereka tidak akan tidak meledakkan bom peperangan. Kedua tangan Xerena mengepal keras, sangking kerasnya sampai bergetar.
"Don't act like a fool lady, or I should say lady Gevariel Vincent?"
Xerena menatap gadis itu dengan horror. Kini bukan hanya kedua kepalan tangannya saja, tapi seluruh tubuhnya pun bergetar hebat mendengar hal tersebut. Kedua kakinya serasa tak kuat untuk berdiri tegak kembali, namun dirinya tetap maksakan diri untuk tidak menunjukkan ekspresi takutnya itu.
'Ba-bagaimana bisa gadis sialan ini, bagaimana dia tahu?' Tanya isi hatinya yang sudah tak dapat tenang.
"I think you're misunderstanding, I'm not the one who you are looking fo-."
"And I think that you are the one and the only one." Sungguh Xerena sudah memasang wajah mengancam dihadapan gadis ini.
"Aku bukan bagian dari mereka." Katanya dengan nada ditekankan, berusaha mempertahankan pendiriannya.
GREP!
Xerena menringis kesakitan tatkala merasakan cengkraman kedua tangan gadis tersebut yang sangat erat di daerah lehernya. Sehingga dirinya merasa tercekik, hampir setengah mati jika ingin di hiperbola kan. Xerena berusaha memberontak sekuat tenaga meepaskan cengkraman gadis tersebut dengan menjambak keras rambut blonde panjangnya.
TRAAAKKKK!
"SHI-!" Dengan kasar, akhirnya Xerena berhasil melepaskan diri walaupun dirinya masih merasa sesak akibat bekas cengkraman gadis tersebut.
"Don't you dare lay a single finger on me you bitch!" Xerena berkata dengan sinis dan kasar. Menatap gadis tersebut dengan berapi-api.
Namun gadis yang didepannya tersebut tetap tersenyum jahat, tak takut sama sekali terhadap Xerena. Dengan tak kalah berapi-apinya, gadis itu menatap Xerena tepat lurus di depan wajahnya.
"You have no idea who am I-.'
"I don't give a fuck who you are bitch, stay back!" Xerena membentak dengan keras. Tatkala Xerena ingin membalikkan tubuhnya dan meninggalkan tempat itu, seketika sesuatu berhasil menghentikannya dan mematung seperti patung tanpa nyawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Our Universe : Ice Vodka | ✔JENRINA BLUESY JENO × KARINA
RomanceSepasang laki-laki dan perempuan diciptakan dengan nama Gevano Leeverton dan Xerena Yvonne. Mereka hanya diciptakan, namun yang menentukan kisah kehidupan mereka adalah mereka sendiri. Mereka akan menemukan Gevano dan Xerena mereka sendiri. Bagaim...