XXII-Ignivomous

332 31 0
                                    

Thank you for read.
•Vote
•Share
•Comment
_______________________________

Kelas 2-B terlihat penuh dan sunyi. Siswa-siswi sibuk mendengarkan penjelasan tentang materi fisika dari Mrs. Sabrina. Menggerakkan kedua tangan mereka untuk mencatat semua materi yang disampaikan. Sampai tiba-tiba, satu siswi perempuan berambut hitam pendek mengetuk pintu kelas dan memasuki kelas mereka setelah diberi izin. Membisikan sesuatu kepada Mrs. Sabrina.

"Siapa yang merasa mengikuti lomba digital art?" Mendengar hal itu, seorang gadis berambut pirang berpita hitam itu pun mengangkat tangannya.

"Kau dicari oleh Mister Stefano di ruangannya." Gadis berpita  hitam  yang awalnya sibuk membaca materi fisika itu pun mengangguk.

°•°

"Kau bisa mewakilkan sekolah kita di lain waktu." Gadis itu menatap Mr. Stefano dengan tatapan tak percaya.

"Bagaimana bisa Mister?" Mr. Stefano menghela nafasnya berat.

"Bukankah perjanjian awalnya menyatakan bahwa sayalah yang akan mewakili?"

"Saya sudah mempersiapkan sebagian besar desain projectnya."

"Saya pikir ada yang lebih siap untuk maju di perlombaan ini, jadi gunakan waktu ini untuk berlatih lebih giat agar dapat terpilih kembali." Bagaikan meteor menghantam hatinya, gadis itu hanya bisa menerima dengan hati berat. Sebenarnya ingin bertanya siapa penggantinya, namun Mr. Stefano pasti tidak akan memberitahunya dengan alasan privasi.

°•°

KRRRRINGGG!

Tanda bel istirahat sekolah pun berbunyi. Wajah gadis itu terlihat murung. Hari ini sangat membuatnya tidak bersemangat untuk melakukan apapun.

"Apa kau tak ingin ke kantin?" Lamunan gadis tersebut terpecah tatkala mendengar suara temannya yang mengajak dirinya ke kantin.

"Sepertinya hari ini aku akan pergi ke ruang art." Ucap gadis tersebut beralasan untuk melakukan hal yang Ia rahasiakan kepada temannya itu. Temannya itu menatap gadis tersebut dengan aneh, melihat kedua tangannya di dada.

"Kau sebaiknya jangan membohongiku." Wajah temannya itu menjadi cemberut.

"Easy Charlotte, aku hanya ingin menggambar saja." Temannya, gadis dengan warna rambut merah terang yang panjang dengan nama Charlotte Lars. Charlotte hanya dapat menghela heran.

"Whatever, I'll go to the canteen if you need me anyway."

"Temui aku saat waktu ganti baju olahraga nanti ya." Gadis itu mengangguk lalu melambaikan tangannya terhadap Charlotte yang meninggalkan kelas mereka menuju kantin.

°•°

Gadis itu berusaha untuk menahan rasa kesal sembari dirinya berjalan memasuki ruang art. Menemui seorang gadis berambut hitam pendek dan berponi yang sedang sibuk membereskan tumpukan kanvas.

"Cecilia." Gadis berambut hitam pendek bernama Cecilia tersebut menolehkan wajahnya ke arah gadis berpita hitam tersebut.

"Yes?" Cecilia, dirinya dikenal sebagai salah satu anggota club art. Gadis yang sama yang memanggilnya di kelas tadi pagi ini.

[3] Our Universe : Ice Vodka | ✔JENRINA BLUESY JENO × KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang