Thank you for read.
•Vote
•Share
•Comment
_______________________________Hehe seperti biasa, cerita ini akan dimulai dengan mendeskripsikan hari. Hari sudah semakin sore, waktu pulang sekolah pun sudah tiba. Xerena terlihat berdiri didepan kelas, menunggu seseorang.
"Eren!" Wajah Xerena menoleh kearah suara itu datang. Terlihat Winona berlari kecil kearahnya dengan menggenggam satu paper bag coklat mini.
"Hey!" Xerena menyapa Winona dengan senyuman manisnya.
"I've got this for you." Winona menyodorkan paper bag tersebut dihadapan Xerena. Xerena menaikkan satu alisnya tak paham.
"Untuk apa kau susah-susah seperti ini, aku merasa tidak enak." Xerena menerima paper bag tersebut dengan perasaan tidak enak terhadap Winona yang sudah baik kepadanya. Winona menepuk pundak Xerena gemas.
"Nah not a big problem, aku ada kelas memasak hari ini dan membuatnya sedikit banyak, kau tahu kan orang tuaku sangat mengurangi makanan manis." Xerena mengangguk paham mendengar hal tersebut. Dirinya sekilas dapat melihat kotak berisi cookies coklat yang berada di dalam paper bag tersebut.
"Oh yeah, I have something to ask." Wajah Xerena menjadi bingung, entah mengapa perasaannya menjadi sedikit aneh terhadap pertanyaan yang akan disampaikan oleh Winona.
"About what?" Xerena berusaha tetap tenang.
"What's happening between you and you know who?" Sebenarnya Xerena tahu, tapi dia ingin pura-pura tidak tahu.
"Who?" Winona memasang wajah cemberutnya.
"Apa kau mempunyai hubungan dengan Gevano?"
"We're just close, no more special things." Xerena berusaha terlihat cuek sebisa mungkin. Padahal sebenarnya dirinya juga bingung dengan hubungannya dan Gevano.
Memang benar mereka sering pulang atau berangkat, belajar, makan bersama. Akan tetapi Gevano tidak pernah secara spesifik menghubunginya habis-habisan seperti di chat, call, dan video call setiap hari. Gevano hanya menghubunginya beberapa kali saja jika mood menggoda Xerena sedang naik.
Jujur saja, Xerena lebih nyaman jika Gevano melakukan hal itu. Mungkin hubungan mereka itu seperti hubungan tanpa status? Dekat tapi tidak berkencan. Xerena merasa Gevano memperlakukannya dengan lembut. Tidak memaksa, sehingga Xerena dapat merasa nyaman dan tidak tertekan. Walaupun sebenarnya, Xerena awalnya sering mengumpati kelakuan Gevano tersebut, tapi hal itu sekarang bukan masalah berat karena Xerena mulai nyaman dengan perlakuannya.
"You're not lying to me are you?" Xerena berdecak mendengar pertanyaan Winona.
"No, i'm not." Winona memutar kedua bola matanya sebagai tanda bahwa dirinya sedikit kesal.
"About Gevano." Mendadak perasaan Xerena menjadi tak enak mendengar nada suara Winona.
"What about him?" Seketika raut wajah Winona menjadi ragu-ragu untuk melanjutkan topik pembicaraan ini.
'Gevano itu berandalan sialan!' Batin Winona tak tenang.
"Nevermind, just don't make another disaster with him." Xerena dengan gemas mencubit kedua pipi Winona.
"Kau sangat menggemaskan sampai-sampai aku ingin melahapmu." Mendengar hal tersebut Winona menjadi cemberut.
"Kau jahat sekali, tidak pernah berubah dari dulu." Seketika mereka tertawa kecil bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Our Universe : Ice Vodka | ✔JENRINA BLUESY JENO × KARINA
RomanceSepasang laki-laki dan perempuan diciptakan dengan nama Gevano Leeverton dan Xerena Yvonne. Mereka hanya diciptakan, namun yang menentukan kisah kehidupan mereka adalah mereka sendiri. Mereka akan menemukan Gevano dan Xerena mereka sendiri. Bagaim...