XVII-Erottaa

331 36 0
                                    

Thank you for read.
•Vote
•Share
•Comment
_______________________________

Langkah kakinya sengaja Ia percepat. Dengan memeluk kotak strawberry tersebut, dirinya pun menghampiri Havyn.

"I've got the strawberry." Havyn menatap Xerena dengan lega.

"Thank you so much." Havyn menerima kotak strawberry tersebut, membukanya dengan cepat lalu merendam semua buah strawberry tersebut kedalam air yang sudah disediakan di baskom. Mencucinya dengan perlahan.

"I can help you again with that, kau bantu Kaori dan Lizzy saja tidak apa-apa." Havyn menatap Xerena dengan tatapan tak percaya.

"It's okay, aku tidak ingin merepotkanmu lagi!"

"No at all, aku sudah selesai mewarnai dan membentuk fondant, hanya perlu melakukan menghias vanilla cakenya jadi aku bisa melakukan ini dan kau bisa menghias carrot cake itu agar lebih cepat selesai." Ujar Xerena sembari mengambil alas pemotong dan pisau buah.

"Okay, i'll do it!" Havyn dengan cepat berjalan menuju kearah dimana dirinya harus mengisi filling pada carrot cake yang sudah dingin dan dipotong oleh Sofia.

Xerena mempercepat gerakan tangannya, mengambil satu buah strawberry lalu memotongnya sekecil mungkin seperti yang Havyn lakukan. Satu buah strawberry sudah terpotong kecil-kecil, dirinya langsung memasukkan potongan tersebut ke dalam mangkuk yang berisi whipped cream. Melakukan hal yang sama terus menerus.

Saat hendak mengambil buah strawberry yang ke lima, dirinya dapat merasakan seseorang berdiri disampingnya dengan tangan kekar yang begitu familiar baginya. Sekuat tenaga berusaha mengabaikan siapapun itu dengan terus melakukan pekerjaannya tanpa memandang siapapun itu.

"Hey, here let me help y-."

"I can do it by myself." Gevano terdiam seribu kata saat Xerena memotong pembicaraannya dengan nada yang sangat tidak enak.

"Can I ask you something?" Sungguh sebenarnya Xerena tak ingin melanjutkan percakapannya dengan Gevano.

"Please go away, I'm busy right n-."

"I'll go, but answer my question first." Xerena menghela nafas berat.

"Fine." Ucapnya terdengar sangat malas.

"Mengapa kamu pergi dariku?"

"Aku tak pergi dari-."

"Kau pergi dariku."

"Lalu apa pedulimu?"

"Xerena please, let me know what's happenned between us."

"It's not about us."

"Then what is it?" Xerena terdiam sejenak. Tanpa menjawab dirinya melanjutkan kembali pekerjaannya memotong strawberry tersebut. Membuat Gevano berdecak kesal.

"Answer me!"

"CAN YOU SHUT THE FUCK UP?"

"NOT UNTIL YOU ANSWER ME!"

"YOU'RE DISTRUBBING ME!"

"I DON'T CARE!" Xerena menatap Gevano jengkel. Sungguh lelaki ini sangat keras kelapa. Eh, salah ya?

"Please, I don't have any bussiness anymore with you so let's forget about it." Raut wajah Gevano menjadi lesu mendengar hal itu. Xerena sangat tidak memikirkan pertanyaan yang akan dikeluarkan Gevano selanjutnya.

[3] Our Universe : Ice Vodka | ✔JENRINA BLUESY JENO × KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang