Jadwal shooting Seokjin dan Taehyung yang lumayan padat di hari pertama mereka tiba di Paris itu membuat mereka tidak bisa memperpanjang cutinya.
Sang manager menyesali hal itu dan berusaha menenangkan Seokjin yang terus terbawa emosi selama pekerjaannya berlangsung.
•
•
•
'Day 3 report'
'Tahukah kau...kalimat pertama yang Joonie katakan waktu ia bangun?'
'Mana Seokjinnie?'
'Aawwwww......so sweet sekali bukannn'
'Laporan selesai'
Pesan itu diakhiri oleh emoticon smiley berkacamata hitam.
Seokjin tersenyum lebar membacanya.
Hanya itu yang bisa membuatnya tenang di sela-sela kesibukannya.
'Terimakasih banyak Jackson'
Seokjin menyempatkan diri untuk membalasnya.
"Sssshhhh...." Namjoon bangun dengan kepalanya yang amat sakit.
"Hyungggg..." Jimin dengan sigap menopang tubuhnya yang berusaha bangun dari tidurnya.
"Jangan bangun dulu hyung....nanti kepalamu makin sakit"
"Sudah berapa lama aku disini Jimin-ah?"
"Tiga hari hyung....sabar ya..." Jimin menatapnya sedih.
"Ahhh.....aku tidak bisa bertemu Seokjin lagi..." Ia menutup wajah dengan lengannya.
"Hyung....kau pasti akan bertemu lagi.."
"Jin hyung sangat khawatir. Ia pasti pulang lagi"
"Tae hyung bilang jadwal mereka memang agak padat beberapa hari ini"
"Ponselku hancur Jimin-ah...cincin yang kubeli juga hilang..." Ia mendengus kesal.
"Jackson sedang membelikan ponsel yang baru hyung...tenang saja"
•
•
•
"How's my baby doing huh?"
Jackson masuk dengan membawa dua bungkus hotdog dan sebuah ponsel baru.
Ia melempar ponsel itu ke atas badannya.
"It's been five fuckin' days Jackson...I miss my Seokjinnie" Namjoon mengambil ponsel itu.
"I know hahahaha..."
"Hey....thanks for being with me all the time..."
Namjoon menatap Jackson yang tengah melahap hotdog yang dibawanya.
"Pacarmu menakutkan saat menyetir ya.."
Namjoon tersenyum. "That's him..."
"Kepalamu masih sakit?"
Namjoon menggeleng dan melirik ke arah kakinya.
"Airbag itu menyelamatkan kepalaku. Tapi tidak kakiku" Ia mendengus kesal.
"You're gonna stay in that wheel chair for another five or six days maybe"
"Aku hanya menghindari seekor kucing Jackson"
"Tapi aku hilang kendali....bodoh sekali" Namjoon terkekeh geli.
"Ia khawatir sekali malam itu Joonie...ia tidak berhenti menangis"
•
•
•
"Tae...Jackson belum mengabariku hari ini..."
Seokjin yang telah selesai mengurus dokumen-dokumen di kantor atasannya itu singgah di kamar hotel Taehyung.
"Jinnieyaaa....ini sudah enam hari...Namjoon pasti sudah sehat"
"Mungkin ia belum sempat menghubungimu"
Taehyung menyandar di sofa sambil mengusap punggung Seokjin yang duduk di sebelahnya.
"Jimin meneleponku dua hari lalu"
"Ia sudah kembali ke rumah orang tuanya"
"Ia menyuruhku untuk tidak khawatir karena Jackson terus mengawasinya"
"Aku bodoh Tae....malah berpikir yang tidak-tidak tentang Namjoon..."
Seokjin menyandar dan menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.
•
•
•
Malam itu Seokjin tetap terjaga menunggu kabar.
"Apakah aku harus menghubungi Jackson duluan?"
"Apakah kalau begitu aku menggangunya?"
"Aahhhh...." Ia membaringkan tubuhnya di tempat tidur.
Nomor tak dikenal ingin melakukan facetime denganmu.