Chapter 16 : Hope

198 24 0
                                    




"Aku pulang ya..."
"Maaf sudah datang tiba-tiba selarut ini"

Seokjin terdiam.

"Kau yakin mau pulang?"
"M-maksudku....ini sudah hampir jam 3 pagi..."

"Tidak ada yang mau menculikku Seokjin-ah...makanku banyak"
Namjoon terbahak dengan candaannya sendiri.

"Dasar tidak peka" Seokjin memutar bola matanya.

"Ya sudah....berhati-hati di jalan Namjoon-ah..."
"Sampai bertemu nanti malam okayyy..."

"Tidur nyenyak Seokjin-ah..."

Ia memamerkan senyum berdimple itu di ambang pintu dan berjalan meninggalkannya.

Seokjin mengerucutkan bibir di belakangnya.

"Namjoon-ah...."
"Bogoshipeo..."

Langkahnya terhenti.

Ia menoleh perlahan.

Seokjin masih menunggunya di depan pintu.

Ia memiringkan kepala dan menatapnya sendu.

Namjoon mulai melangkah ragu-ragu ke arah pria itu.

Senyuman yang mulai mengembang di bibir Seokjin membuat Namjoon mempercepat langkahnya.

Ia meraih tubuh Seokjin yang melompat ke pelukannya.

Mendekapnya erat seolah-olah ia akan menghilang ditelan bumi.

"Gosh...sampai kapan kita akan seperti ini Seokjin-ah..."

Namjoon menghela napas kesal namun tak kuasa untuk melepaskannya.

Seokjin menggeleng cepat.

"Aku tidak tahu....aku tidak tahu...."

"Yang jelas aku merindukanmu"

Namjoon mendorong tubuhnya untuk membawa mereka masuk kembali tanpa melepaskan pelukannya.

"Biarkan seperti ini saja malam ini..."

"Bolehkah?" Seokjin bergumam dalam dekapan pria besar itu.

"Jangan memberiku harapan Seokjin-ah..."

"Kau milik Taehyung..."

Seokjin tersentak dan melepaskan pelukannya.

"Apa kau bilang tadi?"

"Taehyung akan datang hari ini bukan?"
"Aku tidak mau merusak hubungan kalian Seokjin-ah..."

Seokjin terbahak dan membuat Namjoon terkejut.

"Namjoon-ah....kenapa kau berpikir aku menjalin hubungan dengan Tae?"

"A-bukankah kalian memang berpacaran?" Namjoon membulatkan mata dan bibirnya heran.

"Aniyaaaaaa....." Seokjin memukul dadanya hingga Namjoon meringis kesakitan.

"T-tapi beritanya ada dimana-mana..." Ia masih terheran-heran dengan jawaban Seokjin.

"Dan.....kalian terlihat dekat sekali..." Ia menunduk sedih.


"Namjoon-ah....ssstt..." Ia menempelkan telunjuknya di depan bibir.

"Kekasih Taehyung bukan dari kalangan selebritis. Jadi ia harus menutupinya sampai tiba waktu yang pas untuk mempublikasikannya"

"Karir Tae sedang berada di puncaknya, mereka berdua setuju untuk tidak menjadikan hubungan mereka hambatan untuk itu"

"Untuk masa depan mereka juga kan..."


Demi Tuhan Namjoon ingin melompat-lompat dan berteriak diantara kelegaannya.

"Jadi selama ini?"

"Selama satu tahun aku beranggapan kau bahagia berdua disana"

Seokjin menggeleng dan tertawa.

"Bagian dari 'aku benar-benar sendirian' mana yang tidak kau mengerti Namjoon-ah?!"

"Aahhh..." Namjoon menjitak kepalanya sendiri.

"Aku benar-benar tidak peka ya....bodoh" Ia terkekeh canggung.



"Seokjin-ah...."

"Apakah kau bahagia?" Namjoon menatapnya serius dan menggenggam tangannya.

"Aku sedang mencoba Namjoon-ah..."



Seokjin menunduk sesaat kemudian melirikkan matanya tepat ke arah mata pria di hadapannya.

Namjoon mengecup bibirnya lembut.

Sekali.

Dua kali.

Hingga akhirnya mereka kehabisan napas.

"Namjoon-ah...kau harus mengajar pagi ini..." Seokjin masih terengah.


"Screw that!"

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang