Chapter 24 : Big Plan

225 19 0
                                    




Seharian itu Namjoon tidak mendapat balasan apapun dari Seokjin.

Ia berbaring di tempat tidur apartemennya setelah makan malam.

Menunggu ponselnya berdering dengan sabar.

Hingga akhirnya ia tertidur.




Suara getaran ponsel yang bertubi-tubi pagi itu akhirnya membuatnya bangun.

'Heyyyy...Namjoon-ah'

'Kita harus merayakan kepulanganmu'

'Nanti malam di klub? Okay?'


'Joon hyung'

'Sudah dapat pesan dari Hoseok hyung?'

'Kita karaoke lagi hahaha...'


'Hyung...sudah bangun?'

'Aku tidak ada kerjaan hari ini'

'Appa dan Eomma menginap di rumah paman'

'Nanti malam ikut yaa...'


"Jiminie....ada apa tiba-tiba?

"Kau benar akan ikut nanti malam?"

"Iya...kenapa hyung?" Jimin menjawab panggilan itu sambil masih mengunyah sarapannya.

"Tidak...mmmm....apakah tidak terlalu cepat untuk merayakannya?"

"Maksudku...Seokjin dan Taehyung kan...."

"Hyung....ini bukan acara besar kok...tenanglah..."
"Hoseok hyung hanya kangen dan ingin memperbaiki reuni kita yang batal tempo hari"

"Dan....Yoongi mengundangku hehe..."

"Yoongi? Yoongi? Sejak kapan kau memanggilnya begitu? Tidak sopan Jiminie..."

"Aahhhhhh...apakah kalian?" Namjoon segera tersadar dengan ucapan Jimin.

"Nee....sampai bertemu nanti malam hyungggg..."

"Saranghae!"

Sambungan itu pun terputus.


"Aahhhh...astaga...aku tidak menyadarinya..."

Namjoon terkekeh sambil mengusap tengkuknya.




'Namjoonie...'

'Maaf aku tidak bisa menjawab panggilanmu'

'Aku masih sibuk'

'Tidak apa-apa Seokjinnie..aku juga berpikir seperti itu'

'Hoseok mengajakmu ke klub malam ini?'

'Iya..tapi aku malas'
'Kau tidak ada...'

'Hahaha...jangan begitu Namjoonie'
'Kau pasti senang setelah lama bosan di rumah sakit'
'Ikut ya...'

'Apakah tidak apa-apa?'

'Apa maksudmu? Tentu saja tidak apa-apa Namjoonie...aku senang jika kau berkumpul dengan mereka'

'Hmmmm...baiklahhhh...'
'Jimin juga akan datang...aku tidak enak meninggalkannya sendiri'

'Aku merindukanmu Seokjinnie'
'Masuk ke apartemen kosong ini menyedihkan rasanya'

Pesan itu diakhiri dengan emoticon tawa sedih.

Dan Seokjin pun tidak membalasnya lagi.


"Ahhh....ia sibuk sekali rupanya"

Namjoon berjalan keluar kamarnya dan membuat sarapan.



"Kookieyaaa astagaaa..."

"Rasanya aku ingin menangis"

Seokjin memperlihatkan isi pesan terakhir itu pada adiknya.

"Hahahahaha...hyuunggggg....kalian ini menggemaskan sekali"

"Hyung..."

"Aku senang dengan keputusanmu..." Ia menatap lekat kakaknya.

Seokjin tersenyum dan memeluk adik kesayangannya itu.

"Aku juga Kookieya...aku juga..."

Ceritanya ga pengen kisah mereka berakhir gitu aja...jadi aku bikin alternate endingnya (walopun ujung²nya sama aja 😅)

Maafkaaannnnn.....😖

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang