Suara letupan di belakang mereka mengejutkan keduanya.
Jackson dan yang lainnya masuk dengan membawa sebotol champagne untuk merayakan.
"Okaayyyy...enough...enough"
"Aku tidak mau duduk di sofa yang lengket!"
Jackson membagikan minuman itu.
"Hyuunnggg!" Jimin menepuk punggungnya sambil tertawa.
•
•
•
"A toast..."
Jackson mengetuk botol kaca itu dan meninggikan gelasnya.
Semua tamu memandang ke arahnya.
"Aku mengenal Kim Namjoon saat pertama masuk kuliah"
"Saat itu kami masih menjadi dua orang yang sangat sederhana. Kami belum mengenal manis dan pahitnya dunia"
"Itulah sebabnya kami menjalaninya dengan santai"
"Hingga akhirnya keadaan membuat kami berpisah"
Ia melirik ke arah Namjoon yang mengangguk sambil tersenyum.
"Beberapa bulan lalu takdir mempertemukan kami kembali"
"Jujur aku kaget melihat perubahan temanku yang satu ini"
"Ia sangat tampan, berwibawa juga matang"
"Ternyata...ada seseorang di balik semuanya itu..."
"Kim Seokjin..."
Jackson mengangkat gelas dan mengarahkan pandangannya pada pria indah di sisi Namjoon.
"Disitulah aku menyadari bahwa...setiap orang bertemu untuk alasannya masing-masing"
"Dan alasan mereka dipertemukan itu adalah untuk saling mencintai satu sama lain"
"Meskipun mereka sempat berpisah, tapi kekuatan cinta dan takdir merekalah yang mempertemukan mereka kembali"
"Hingga hari ini..."
"Kim Namjoon..."
"Kim Seokjin...""Aku mengucakan selamat dari hatiku yang paling dalam"
"Happy wedding man!"
Jackson menutup toast itu dengan kembali meninggikan gelasnya ke arah mereka berdua.
Para tamu pun bertepuk tangan dan ikut mengangkat gelasnya masing-masing.
Termasuk Namjoon.
"Eoh? Jinnie menangis!"
Hoseok yang tidak sengaja menoleh itu menepuk bahu Taehyung di sebelahnya.
"Yyaaaahh.....Jinnie menangiisss!"
Taehyung pun tertawa diikuti oleh teman-temannya yang duduk melingkar di meja itu.
"Hey..."
Namjoon menoleh dan mengangkat dagu Seokjin yang tertunduk sambil mengusap pipinya.
"Aku malu Namjoonieeee~~~~"
Ia bersembunyi di balik lengan Namjoon sambil menutupi wajahnya.
"Kiyowoooo..." Namjoon mengusap kepalanya lembut dan mengecupnya.
Pernikahan itu sederhana.
Hanya keluarga inti dan teman-teman terdekat mereka saja yang datang.
Suasana outdoor yang menjelang malam itu sangat indah dihiasi lampu-lampu taman.
Lagu-lagu romantis pun mulai terdengar.
Jackson terlihat sedang bermesraan dengan tunangannya.
Jungkook dan Hoseok sedang memilih-milih makanan di buffet.
Yoongi dan Jimin mulai memasuki aula untuk berdansa.
"Tae...apakah Jennie tidak cemburu?"
Seokjin melirik ke arah wanita yang sedang duduk sendirian di pojokan.
Taehyung menggeleng. "Kau lebih penting Jinnieya..."
Mereka pun meneruskan slow dancenya.
"Selamat ya...akhirnya...." Kening mereka bersentuhan dan saling tersenyum.
Taehyung melepaskan pelukannya dan menuntun Seokjin pada suaminya.
"Namjoon-ah..."
"Sekali lagi aku berpesan....tolong jaga Seokjinku"
Ia menyerahkan tangan Seokjin padanya dan tersenyum lebar.
"Pasti Taehyung-ah....janji..."
"Kau bahagia?"
Namjoon memeluk pinggang Seokjin sambil perlahan mengikuti irama lagu.
"Sangat...." Air matanya kembali menetes.
"Jangan menangis sayang..." Ia mengusap dan mengecup pipinya lembut.
Seokjin menggeleng dan tersenyum.
"Aku bahagia Namjoonie...aku bahagia..."
Namjoon tersenyum gemas melihat pria di hadapannya.
"Janji untuk selalu bersama ya" Namjoon mengangkat jari kelingkingnya.
"I'll be with you for the rest of my life Namjoonie..."
[End]