Chapter 22 : Hello

207 21 0
                                    




"J-Jackson kah?"

Seokjin menjawab panggilan itu dengan hati-hati.

Sosok wajah yang ia kenal dengan baik.

Yang sangat ia rindukan muncul di layar setelah sebelumnya layar itu menangkap kain berwarna putih dan menimbulkan suara-suara gesekan yang keras.

"Ponselku jatuh hahahaha...maaf"

Suara itu terasa telah lama sekali tidak terdengar. Serak dan dalam.

"Namjoonie...." Tangis Seokjin pecah saat itu juga.

"Heeyyyyy.....aku sudah sehatttt..."

Namjoon terseyum lebar sekali.

Dimplenya terlihat di bawah pelipisnya yang masih tertempel perban.

"Namjoonie......"

Panggilan itu berulang kali disebutkan diantara isak tangisnya yang menjadi-jadi.

"Seokjinnie...hey...jangan menangis...."

"Aku sudah sehat..."

"Hey...lihat aku..."

Ia mendekatkan wajahnya ke layar ponselnya dan membuat ekspresi lucu dengan bibirnya.

Hal itu malah membuat Seokjin menangis lebih keras.

"Namjoonie maafkan aku...."

"Maaf aku cemburu..."

"Maaf aku meragukanmu..."

"Maaf....."

Kalimatnya terbata-bata diantara isak tangisnya.

Namjoon yang tidak tahan melihat pria kesayangannya rapuh seperti itu pun akhirnya ikut meneteskan air mata.

"Aku sudah bilang...jangan minta maaf..."

"Aku yang seharusnya minta maaf..."

"Aku ceroboh..."

"Aku malah menyianyiakan waktu terakhirku bersamamu Seokjinnie..."

Seokjin menggeleng sambil terus mengusap air matanya yang tidak berhenti.

"Seandainya aku bisa menyentuhmu...." Namjoon mendekatkan ibu jarinya ke layar.




"Kau sibuk sekali?"

Namjoon akhirnya bertanya setelah keduanya hening hanya untuk berusaha menghentikan tangisan mereka.

Seokjin mengangguk.

Pout di bibirnya muncul bersamaan dengan hidungnya yang merah.

"Aku meminta ijin malam itu untuk menambah cuti pada mangerku. Tapi tidak bisa"

"Jadi aku terpaksa kembali kesini"

"Lalu hari pertama tiba pun kami harus langsung shooting"

"Padahal aku lapar"

"Di perjalanan aku melihat croissant sepertinya enak sekali..."

Namjoon hanya memiringkan kepala sambil menopang dagu memperhatikan celoteh pria kesayangannya yang menggebu-gebu dengan pout di bibirnya dan tersenyum lebar.

Demi Tuhan ia sangat merindukan Seokjin.

"Ahhhh....aku ingin memelukmu hamster kecilku..."

"Aku juga...."

"Aku ingin berada disitu saat kau pulang..."

Seokjin menunduk sedih.

"Kapan kau pulang Namjoonie?"

"Mungkin tiga hari lagi kata Yoongi"

"Hmmmm....."

Seokjin memutar bola matanya ke atas dan meletakkan telunjuknya di dagu.

"Aku akan mengabarimu jika aku sudah pulang"

Namjoon tersenyum melihat tingkah lucunya.

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang