@Kediaman Keluarga Yoo
Seperti yang telah diatur, Bangchan, perancang busana kepercayaan keluarga Yoo tiba di kediaman mereka bersama krunya di sore hari.
Nayeon melihat Bangchan membawa beberapa koper berwarna silver bersamanya. Masing-masing pasti berisi gaun pengantin atau aksesoris yang terkait. Prediksinya memang benar. Saat melihat Bangchan mulai membuka koper, Nayeon takjub tentang bagaimana hal-hal itu bekerja.
Pria itu menekan beberapa tombol di samping dan seketika koper tsb berubah menjadi semacam rak pajangan mini dengan gaun-gaun yang tergantung indah di batangnya.
"Wow!" ucap Jeongyeon terkesima. Nayeon menatap gadis itu, lebih memikirkan bagaimana hal sepele seperti itu bisa membuat seorang Yoo Jeongyeon terkesan (?)
"Jangan menatapku seperti itu, Nay." Jeongyeon kikuk seolah tertangkap basah melakukan sesuatu yang ilegal.
". . . Ini agak keren, kan? Mungkin kita harus beli satu atau dua untukmu. Mudah dibawa-bawa. Kamu bisa menyimpan pakaianmu di sana kalo mau pergi ke suatu tempat," tambahnya dengan ide yang bijaksana.
"Pergi ke suatu tempat? Apa kamu bercanda, Jeong?" alis Nayeon melengkung sempurna menjadi ekspresi sarkastik. "Kamu memenjarakanku sepanjang waktu dan kamu berkata; kalo aku akan pergi ke suatu tempat? Tch yang benar saja!" cibirnya tampak tidak senang dengan perkataannya sendiri.
"Arasseo, jangan bikin keributan di sini, Nayeon. Hentikan." Jeongyeon menariknya lebih dekat dan merangkul gadis itu.
"Apa kamu benar-benar harus melakukan ini? Berhenti memanfaatkanku!" protes Nayeon, memukul pelan pada dada datar tunangannya. Nayeon berjuang untuk melepaskan diri dari rangkulan Jeongyeon.
"Kamu gadis yang keras kepala. Aku akan melakukannya lebih sering sampai kamu menjadi gadis yang baik," gemam Jeongyeon dengan suara lembut.
"Lepas. Orang-orang memperhatikan kita!" Nayeon mendengus. Dia benar. Pada saat Jeongyeon menyesuaikan pandangan ke sekitar, Jeongyeon menyadari bahwa semua orang benar-benar menyaksikan drama mereka.
"Haruskah kita melanjutkan agenda kita sekarang?" Jieun menyela. Senyum tipis menggoda muncul di wajahnya.
"Tentu, eomma," sahut Jeongyeon melepaskan gadis itu dalam rangkulannya. "Biarkan kekasihku memilih gaunnya," dengan sengaja Jeongyeon mengedipkan mata pada Nayeon, mencoba mengganggu gadis itu.
"Sekali lagi kau melakukan itu padaku, aku bersumpah akan menusuk matamu dengan garpu!" ancam Nayeon.
"Kamu tidak akan melakukannya, aku tahu."
"Mau bertaruh? Ayo lakukan."
"Cukup dengan itu sayang, silakan pilih gaunmu~" kekeh Jeongyeon, geli.
.
"Jeongie, bantu aku~!" suara Nayeon menggema di aula besar mansion. Dia tampak kesulitan untuk mengambil keputusan. Gaun-gaun itu semuanya sama indahnya di mata Nayeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweetheart Is A Gold Digger [2Yeon]
FanfictionIm Nayeon, bukanlah gadis licik atau sembrono. Dia hanya seorang gadis miskin biasa yang begitu lugu, dan naif. Mendapati harga dirinya dihina dan diinjak-injak oleh orang asing angkuh yang baru saja ia temui pada kejadian absurd membuatnya muak hid...