MSIAGD 11 - I Hate You

330 122 111
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lamborgini putih melesat di jalan dengan kecepatan tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lamborgini putih melesat di jalan dengan kecepatan tinggi. Jarum speedometer bergerak secara gila-gilaan dengan meningkatnya akselerasi mesin mobil yang bergerak. Nayeon mencengkeram seatbelt, kepalanya disandarkan setiap kali Jeongyeon menginjak pedal gas dengan ngga ngotak. Nayeon rasa, sisa waktu hidupnya sedang dihitung mundur. Dirinya tidak punya nyali untuk bersuara atau bahkan berbicara dengan gadis itu. 

Sejak mereka meninggalkan kios Suzy, wajah Jeongyeon semakin merah diliputi amarah. Nayeon bisa merasakannya. Tapi, Nayeon masih tidak tahu kenapa Jeongyeon tiba-tiba menjadi sangat marah (?)

"Jeongyeon-a awas!" Nayeon tersentak ketika matanya menangkap seekor anak anjing nyebrang dari kejauhan.

"Ya Tuhan!" wajahnya ditutup dengan tangan, tidak tega menyaksikan hal mengerikan terjadi pada anjing tersebut.

Beberapa detik telah berlalu tapi mobil mereka tidak menabrak apapun. Begitu menyingkirkan tangan dari wajah, Nayeon melirik dengan bantuan kaca spion samping. Anak anjing itu aman; tidak benar-benar bertemu dengan kematian.

"J-jeong pelanin mobilnya! A-apa kau gila!" mulutnya tergagap. Ketakutan yang melanda membuat Nayeon kewalahan, benar-benar gelisah. Apapun yang ia lakukan, Jeongyeon tampak masabodo dengan kata-kata Nayeon. Kecepatan yang sangat tinggi hampir tidak menunjukkan belas kasih apa pun, mobil terus melaju kencang.

Nayeon bisa bernapas lega saat melihat gerbang megah bungalow muncul di pandangannya.

Jeongyeon menekan remote control mini dari dalam mobil, membuat gerbang terbuka perlahan dengan suara gesekan retak melengking ketika dua logam bersentuhan. Dalam sekejap, Lambo putih itu melesat ke depan lagi dan kemudian terparkir dengan aman di garasi.

*BRAK

Jeongyeon keluar dari mobil. Nayeon menyaksikan Jeongyeon berapi-api berjalan ke sisi pintunya. Jantung Nayeon berdebar kencang saat meramalkan apa yang akan terjadi. 

Hal berikutnya yang Nayeon tahu, Jeongyeon sudah membuka pintu di sampingnya. Tangan Jeongyeon menangkap pergelangan tangan Nayeon, memaksanya keluar dari mobil tanpa bisa dibantah.

My Sweetheart Is A Gold Digger [2Yeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang