MSIAGD 25 - The Conundrum Of An Old Picture

347 122 127
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nona Yoo baik-baik aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nona Yoo baik-baik aja. Dia cuma perlu istirahat," seorang dokter paruh baya berkata sambil menyerahkan slip resep kepada Nayeon. Gadis itu mempelajari list tersebut sebentar. Jelas, Nayeon tidak tahu apapun tentang obat.

"Kau bisa mendapatkan obatnya nanti," tambah sang dokter menyadari kebingungan yang tertulis di seluruh wajah Nayeon.

"Kapan Jeongyeon akan siuman?"

"Aku khawatir dia tidak akan bangun sampai besok pagi ㅋㅋㅋ" si dokter tertawa tapi kedengarannya tidak lucu bagi Nayeon.

Pria itu langsung terdiam ketika memergoki Nayeon sedang menatapnya.

"Ehem maksudku, aku membiarkan nona Yoo beristirahat sedikit lebih lama. Dosis yang kuberikan padanya cukup untuk memulihkan energinya," dia menjelaskan. Baru kemudian, Nayeon mengangguk mengerti.

"Baiklah Nona Im. Saya rasa, saya sudah selesai di sini. Kau bisa menelepon jika butuh sesuatu." Pria itu berkata. Dia tidak lain adalah dokter pribadi yang telah melayani keluarga Yoo selama bertahun-tahun. Nayeon menelponnya dengan ponsel Jeongyeon.

"Terima kasih."

"Ne, kalo gitu saya undur diri."

•••

Nayeon menghabiskan sepanjang hari, memperhatikan Yoo Jeongyeon sampai dia tidak sadar ini sudah hampir menjelang malam. Ruangan itu berangsur-angsur menjadi gelap, menandakan bahwa matahari telah turun dari langit barat dan bulan akan segera mengambil alih.

Jeongyeon terlalu lelap dalam tidurnya, berbaring tak bergerak selama berjam-jam. Warna seakan terkuras dari wajah Jeongyeon membuatnya tampak pucat seputih salju.

Bukan hanya memar yang Jeongyeon dapatkan usai perkelahian di hari itu, saat ini Jeongyeon tampak seperti orang mati yang mengerikan. Ada sedikit luka di bibirnya, mendistorsi wajah tampannya. Nayeon menyadari; Jeongyeon telah mengalami banyak kesulitan beberapa hari terakhir dan sebagian besar penyebab penderitaan itu adalah Nayeon sendiri.

Saat ini, Nayeon mengakui 'ketidakhadiran membuat hati semakin dekat'.

Jeongyeon tidak benar-benar absen, dia jelas ada di sana; tertidur namun sayangnya pikiran Jeongyeon tidak dapat terhubung ke dunia nyata dimana mereka biasanya berbicara atau setidaknya saling berdebat tentang hal yang paling konyol. Sebelumnya, Nayeon selalu kesal saat Jeongyeon memerintahnya. Belum lagi, Nayeon selalu berharap bisa merobek dan memotong bibir Jeongyeon menjadi berkeping-keping setiap kali gadis itu menyeringai padanya.

My Sweetheart Is A Gold Digger [2Yeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang