MSIAGD 27 - Goodbye Jeong

435 124 97
                                    

"Kamu di sini?"

Tidak ada orang lain di rumah kecuali Jeongyeon yang datang untuk membuyarkan lamunan Nayeon.

Ia memergokinya berada di sana; di tepi kolam, padahal mereka sudah mengucapkan selamat malam sekitar setengah jam yang lalu.

". . Lagi ngapain? Kau bisa masuk angin, loh?" bawelnya, duduk di samping Nayeon.

"Kupikir kamu udah pergi tidur?" balas gadis itu tanpa mengalihkan pandangan dari air yang tenang. Pencahayaan yang baik membuat air tampak begitu biru menyegarkan.

"Tadinya sih emang pengen tidur, tapi aku perlu melihatmu dulu."

"Aku?" arah pandang Nayeon beralih menatapnya. Tampak acuh tak acuh dan ekspresinya penuh keheranan.

"Ya, kau."

"Kenapa?"

"Kangen~"

"Apaan sih, cringe, tau!" juteknya, merona.

Dia agak ngga sadar diri padahal pernah mengatakan hal yang sama. Diam-diam Nayeon juga berusaha menahan sudut bibir agar tidak menyungging naik. "Serius Jeong, ada apa?"

"Gak, cuma mau ngasih ini."

"Mwondae?"

Saat itu, Nayeon melihat Jeongyeon mengeluarkan selembar kertas dari punggungnya. Itu adalah laporan bank tentang semua pembayaran yang harus dia terima.

"Sebulan telah berlalu. Seperti kesepakatan, kau memiliki seluruh jumlah itu di rekening mu."

"Hah? Sebulan?" ulang Nayeon, kaget. Jujur saja, Nayeon memang telah berhenti menghitung, bahkan papan yang ia buat tidak pernah tersentuh lagi.

Jeongyeon mengangguk, masif. "Eo, udah sebulan. Besok akan menjadi hari pertama di bulan kedua kita hidup bersama. Gomawoyo udah stay."

"Aku juga harus berterima kasih padamu. Makasih udah sabar sama sikap keras kepalaku hehe~"

"Omong-omong, apa yang akan kau lakukan dengan uang sebanyak itu?"

Nayeon terdiam. Kenapa dia tidak memikirkannya sejak awal? Sejujurnya, Nayeon belum memutuskan tentang nasib uang dalam jumlah besar itu. Dia mengangkat bahu polos.

"Entahlah. Yang pasti, aku akan menggunakannya untuk keperluan Tzuyu sampai dia lulus."

"Ah, come on Nayeon~" dengus Jeongyeon. "Kalo begitu doang, uangnya bakal abis dengan cuma-cuma. Kau perlu melakukan sesuatu dengan itu."

"Apa?"

"Kau bisa menginvestasikannya untuk mulai bisnis mu sendiri. Jumlahnya akan bertambah dan kau akan mendapat dukungan yang cukup untuk sisa hidup mu."

Nayeon memandang tunangannya, kemudian mempout. Sementara itu, Jeongyeon menatap balik gadis itu dengan bingung. Apa perkataannya salah?

"Jeong, aku sekolah aja ngga selesai, gimana kau bisa mengharapkanku menjadi secemerlang itu?" keluh Nayeon mengernyit.

"Aku gak tau apa-apa tentang investasi!" tambahnya.

Baru kemudian, Jeongyeon teringat tentang latar belakang Nayeon. "Oh mianhae~" kekehnya canggung.

"Tapi bunny, gak ada kata terlambat untuk belajar. Aku akan membantumu. Percayalah, aku bisa membantumu."

Sekali lagi, Nayeon tahu itu adalah perkataan yang tulus.

Jika Nayeon mengingat kembali semua hal yang pernah dikatakan Jeongyeon padanya, kata 'PERCAYA' ini membuat Nayeon muak.

Kenapa? PERCAYA adalah semacam kata sihir yang bisa memberimu kekuatan sekaligus melemahkanmu.

My Sweetheart Is A Gold Digger [2Yeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang