MSIAGD 3 - Rendezvous

393 126 86
                                    

@J's Holdings

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@J's Holdings

Tok . . Tok . . Tok . .

Jeongyeon mengetuk pintu kaca transparan kantor Dahyun. Dahyun melihat Jeongyeon, mereka saling bertukar pandang tapi kemudian yang ada di dalam ruangan mengabaikan kehadiran sepupunya. Jeongyeon menghela nafas berat. Dia tahu kenapa Dahyun bersikap seperti itu. Ini pasti karena kejadian tadi malam.

Tanpa menunggu persetujuan, Jeongyeon melangkah masuk ke ruangan dan berjalan menuju meja yang berantakan. Dahyun tenggelam dalam tumpukan dokumen dan file.

"Pagi." sapa Jeong. Ragu apakah itu hal yang tepat untuk dikatakan sebagai permulaan, tapi Jeongyeon juga tidak tahu bagaimana harus memulai percakapan mereka.

"Hyun." Panggilnya. Dahyun terus mengabaikan seolah ada penghalang tak terlihat yang memisahkan mereka.

"Dahyun-a, dengar. Aku minta maaf untuk yang semalam." Ucap Jeongyeon meminta maaf. Dahyun meletakan pulpennya dan mengalihkan pandangan ke Jeongyeon. Ekspresi campur aduk tertulis di seluruh wajahnya.

"Kau pikir itu cukup untuk mu mengatakan 'Maaf' saja?" Dahyun akhirnya angkat bicara.

"Katakan, apa yang bisa kulakukan untuk mendapat maaf darimu. Aku akan melakukannya." Jeongyeon terpaku. Ini adalah pertama kalinya Jeongyeon melihat Dahyun begitu serius.

"Kau harus merasakan apa yang kurasakan." seringai Dahyun.

"Silakan. Pukul aku. Pukul wajahku." Jeongyeon menyerah. Air mukanya berubah pasi saat menutup mata, menunggu balasan dari Dahyun.

Satu detik, Dua detik, Tiga detik, Empat detik, Lima detik;

Tidak ada tindakan apapun dari Dahyun. Jeongyeon membuka mata dan mengintip ke arahnya.

"ㅋㅋㅋㅋ!"  Dahyun terbahak seperti orang gila sambil memegangi perut. Jeongyeon menatap sepupunya dengan bingung. Apakah otak Dahyun terpengaruh karena pukulannya tadi malam (?)

"Hyun, gwaenchana?" tanya Jeongyeon cemas. Dahyun tidak berhenti tertawa.

"Eonni, kau harus melihat wajahmu. Itu lucu sekali!" Dahyun berkata sambil perlahan kembali menjadi normal.

"Kau membuatku takut." Jeongyeon mendesis. Dia menyadari Dahyun menggodanya barusan.

"Aku seharusnya marah padamu tapi .. aku tidak bisa!" Dahyun menyeringai. Baik Dahyun dan Jeongyeon, keduanya tumbuh bersama. Sehubung Jeongyeon tidak memiliki adik maupun kakak, Dahyun adalah sepupu sekaligus teman terdekatnya.

"Tapi serius, aku minta maaf untuk yang semalem." Jeongyeon mengutarakan permintaan maafnya lagi. Merasa sangat bersalah telah menyakiti Dahyun.

"Untungnya wajahku yang tampan ini tidak berubah karena mu. Terus terang eonni, aku kaget kau berada di pihak jalang itu." geleng Dahyun.

My Sweetheart Is A Gold Digger [2Yeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang