SL - 21 🤍

1.9K 172 45
                                    

Agak 🔞 di bagian akhir cerita.
Cuma gak akan detail kayak sebelum-sebelumnya..🙏


.*.*.*.*.



Jaziel dan Ryn menunggu di depan UGD. Saat Jaziel tau keadaan adiknya, dia tanpa pikir panjang benar-benar membawa Nana ke rumah sakit.

Ryn tidak bisa diam, dia terus mondar mandir sembari merapalkan doa'nya agar Nana dan bayinya baik-baik saja.

Tak lama kemudian, dokter dan perawat keluar setelah melakukan pemeriksaan pada Nana.

"Gimana keadaan adik saya, dok?"

Jaziel langsung mendekati sang dokter dengan cemas.

Dokter itu tersenyum sekilas. "Adik anda baik-baik saja, kandungannya juga tidak ada masalah. Mungkin tadi karena dia sedikit terkejut dan mengalami tekanan di area perutnya, jadi sedikit tegang saja," jelasnya tenang.

Mendengar itu, Ryn dan Jaziel menghela nafas lega. Rasanya nyawa keduanya yang sempat tertahan karena sangat khawatir pada Nana itu seketika dikembalikan.

"Setelah ini pasien bisa dipindahkan ke ruang perawatan. Jika keadaannya sudah jauh lebih baik, pasien sudah boleh pulang.." lanjut sang dokter.

"Baik, dok. Terima kasih banyak," ucap Ryn sembari tersenyum lega.

Dokter itu pun pergi meninggalkan Jaziel dan Ryn. Keduanya saling bertatapan sesaat, sebelum akhirnya Ryn membuang muka lebih dulu karena merasa marah dan kesal pada Jaziel.

Ryn pun segera masuk ke dalam untuk melihat bagaimana keadaan Nana saat ini, yang kemudian diikuti oleh Jaziel di belakangnya.

Di dalam sana, terlihat Nana yang sudah sadar sembari mengusap-usap perutnya sendiri.

"Na, lo nggak apa-apa? Gimana perut lo, udah agak mendingan apa masih sakit?" tanya Ryn penuh perhatian.

Nana menggeleng. "Udah nggak sakit lagi. Sorry, karena bikin khawatir," jawabnya.

Ryn menghela nafas lega. Mendengar sahabatnya baik-baik saja dan memastikannya sendiri.

Sedangkan si kakak yang berdiri di belakang Ryn itu menatap Nana dengan tatapan datar, penuh intimidasi.

"Bisa lo jelasin sekarang, itu anak siapa?"

Pertanyaan dengan suara dingin itu berhasil mengalihkan atensi Nana dan Ryn secara bersamaan. Keduanya sama-sama takut, melihat Jaziel yang kali ini sedang dalam mode serius.

"Kak--"

Baru saja Ryn membuka suaranya, langsung dia tahan kembali ketika Jaziel memotong ucapannya.

"Aku nanya ke Nana, bukan ke kamu!"

Mendengar itu, Nana menghela nafas berat. Ya mau bagaimana lagi? Dia sudah lebih dulu ketahuan kakaknya.

Apa iya, dia masih bisa mengelak?

"Anaknya Kak Mark.." jawab Nana dengan malas.

"Apa lo bilang?!" Jaziel tentu terkejut bukan main.

"Ya apa? Bukannya gue udah jawab dengan jelas? Lo budeg apa gimana?" ketus Nana tanpa merasa bersalah.

Sweet Love - Markmin Gs ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang