SL - 30 🤍

3.1K 222 33
                                    

Selamat malam Minggu, lagi 😂😅
Jangan sider yukk, beri saya 1++ bintang biar keliatan ramean 😚🥰

🔺part Jaziel dan Ryn🔺

TW : KDRT, Kekerasan, kata kasar, Drama!



*.*.*



Pukul 10 pagi, Ryn memutuskan untuk pergi ke rumah Nana. Nana bilang, dia sedang sendirian di rumah karena mertuanya pergi ke luar kota dan Mark bekerja di kantor.

Tidak perlu waktu lama, Ryn sudah sampai di kediaman keluarga Demario yang saat ini memang tampak sangat sepi.

"Lo udah pamitan sama Bang Jiel, kan?" tanya Nana setelah mempersilahkan Ryn masuk ke rumah.

Ryn mengangguk sekilas.

"Mau minum apa?" tawar Nana.

Ryn menggeleng. "Nggak usah, nanti biar gue ambil sendiri aja," tolaknya.

Nana menaikkan sebelah alisnya melihat Ryn yang tampak tidak bersemangat.

"Lemes banget gue lihat-lihat. Lagi sakit lo?" tanya Nana sedikit khawatir.

"Enggak kok, cuma agak kecapekan aja. Ngurusin berkas buat sidang Minggu depan," lirih Ryn.

"Anjrit, lo beneran udah mau lulus aja. Gue kalo gak karena hamil duluan begini juga pasti sidang bareng ya, harusnya--"

"Jangan gitu. Lo harus lebih bersyukur dari gue, Na!" tegur Ryn.

"Ah, iya-iya. Gue seneng juga kok, karena dengan begini juga gue bisa ketemu sama jodoh gue," balas Nana sembari terkekeh pelan.

Ryn meletakkan tasnya di atas meja, kemudian menyenderkan tubuhnya yang tampak begitu lemas.

Sesekali, Ryn juga menghela nafas berat dan hal itu tentu saja membuat Nana semakin yakin kalau Ryn bukan hanya sekedar kelelahan akibat padatnya jadwal menuju sidang akhir.

"Lo--" Nana menahan sejenak pertanyaan yang ingin sekali dia lontarkan.

"Kenapa?" Ryn menatap Nana keheranan.

"Lo beneran nggak kenapa-napa, kan?" tanya Nana yang sungguh, kali ini dia benar-benar khawatir.

Ryn menggeleng lagi. "Enggak, gue beneran nggak kenapa-napa kok," jawabnya meyakinkan.

"Tapi, gue kenal lo itu nggak cuma sehari dua hari, Ryn. Gue tau kalo lo lagi nggak baik-baik aja,"

Nana terus bersikeras karena memang masih tidak percaya dengan jawaban dari sahabat sekaligus kakak iparnya itu.

"Terus? Gue harus jawab kayak gimana biar lo yakin kalo emang gue nggak kenapa-napa sih? Aneh banget lo," dengus Ryn sembari memutar kedua bola matanya malas.

Mendengar balasan Ryn yang seperti itu membuat Nana semakin gemas ingin mencubit sahabatnya itu. Nana tau banyak hal yang harus Ryn lewati sendirian karena tinggal dengan kakaknya yang sedikit bajingan itu, tapi sepertinya Ryn tidak punya keberanian untuk bercerita padanya.

"Jujur aja. Lo-- diapain sama Abang gue?" cecar Nana langsung pada intinya.

Ryn menegakkan tubuhnya sejajar dengan Nana yang kini juga sudah duduk manis di sampingnya.

Sweet Love - Markmin Gs ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang