SL - 10🤍

2.1K 223 71
                                    

Wow, chapter kemarin tembus 60 vote lebih dalam sehari doang...??😭👍

Di luar nurul frenn😭👍

Jadi, APDET lagi deh-- 💥🎉
Tapi, komen ugha donk maniEs 😘



.*.*.*.





Teresa baru selesai menyiapkan kamar untuk Nana. Wanita cantik itu duduk di tepi ranjang bersama dengan Nana yang terus tersenyum karena tidak bisa mengawali pembicaraan, ataupun basa basi.

"Kamu beneran pacaran sama Mark, ya?" sekali lagi dia bertanya untuk memastikan.

Nana menatap wanita cantik itu dengan bingung.

'Nih orang feeling-nya kuat apa gimana, ya? Susah banget buat percaya.' batin Nana.

"Kenapa diem?" tegur Teresa.

Nana pun tersenyum canggung. "Beneran pacaran kok, Tante. Memangnya kenapa?" balasnya dengan ragu.

"Enggak kenapa-napa kok, cuma Tante agak kaget aja tiba-tiba dia bawa anak orang ke rumah begini," sahut Teresa.

Teresa ikut tersenyum, tatapan tulus itu bahkan bisa Nana rasakan. Dia sampai heran, kenapa Mark tampak sangat berbeda dengan maminya? Teresa benar-benar persis seperti Bunda Diana yang lemah lembut.

"Sebelumnya Mark-- eh, maksudnya Kak Mark apa belum pernah bawa pacarnya ke sini?" Nana pun jadi penasaran.

"Hahaha, pacar?" Teresa tertawa renyah. "Dia bahkan nggak pernah deket sama cewek manapun, Na.." lanjutnya masih terkekeh.

"Beneran, Tante?" Nana tentu tidak percaya.

Namun, Teresa mengangguk yakin. "Iya, dan kayaknya kamu pacar pertama dia deh.."

'Woahh, di luar dugaan..' batin Nana.

"Tapi, Tante tenang sih kalo ternyata kamu yang jadi pacarnya Mark. Dia bilang waktu itu suka sama kamu, terus minta dijodohin sama kamu juga loh.." ucap Teresa antusias.

Hal itu membuat Nana terbelalak sempurna. Dia bahkan tidak pernah tau Mark sudah sejauh itu untuk dirinya. Tapi, kenapa tidak ada lamaran ke rumah?

Apa permintaan Mark gagal dan ditolak orang tuanya? Nana jadi kepikiran deh.

"Tante bilang apa sama Kak Mark waktu dia minta dijodohin?"

"Daddy-nya yang bilang kalo ayah kamu nggak mau ada perjodohan di antara anak-anaknya. Katanya sih biar anaknya cari pasangan sendiri," jelas Teresa.

Nana tersenyum mendengar itu. Ayah yang sangat pengertian ternyata.

"Kamu baik-baik ya sama Mark. Dia nggak pernah mau ngenalin siapapun ke rumah, dan ini pertama kalinya. Kalau kalian cocok, Tante bakalan seneng banget karena dapat menantu cantik kayak kamu ini.." tutur Teresa.

Aduh, Nana jadi merasa bersalah mendengar itu. Seharusnya dia tidak mengiyakan ajakan Mark untuk pulang ke rumahnya ini, tapi sekarang dia benar-benar sudah terjebak.

Nana hanya diam, tidak bisa memberikan respon apapun, juga dia takut jika salah mengatakan sesuatu karena mulutnya yang kadang terlampau jujur.

Teresa mengusap lembut puncak kepala Nana dengan sayang. Wanita cantik itu terus tersenyum membuat Nana mau tak mau pun ikut tersenyum juga.

"Udah malem, itu ada piyama punya Tante kalau kamu mau pakai, ya. Kalau mau mandi dulu juga ada air hangat kok.." tutur Teresa.

"Nana ngerepotin Tante banget.." lirih Nana merasa tidak enak hati.

Sweet Love - Markmin Gs ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang