SL - 29 🔞

3.9K 147 27
                                    

Halo, malam Minggu ngapain nih?

Maaf, ya.. Mochi lagi sibuk berkuliah dan mencari cuan.
Mohon dimaklumi kalau update gak teratur yaahh..🙈


*.*.*



Mark pulang dengan keadaan lesu. Dia masih sedih karena berpikir istrinya masih marah padanya dan masih pula tidak mau pulang bersama ke rumahnya.

"Baru pulang kamu?"

Suara itu membuat Mark mendongak terkejut.

Sepasang bola mata Mark melebar sempurna melihat sosok cantik sedang duduk santai di sofa ruang tamu sembari mengangkat piring berisi buah-buahan segar yang telah di kupas.

"Sayang?!"

Mark langsung menjatuhkan tas kerjanya begitu saja dan lari ke pelukan Nana.

Jika tidak ingat istrinya sedang hamil besar, pria itu pasti sudah menindih tubuh Nana karena saking rindunya dia meski hanya 24 jam tak bertemu.

"Kamu pulang.." lirih Mark.

Nana mendorong tubuh Mark pelan, lalu meletakkan piring di tangannya tadi ke atas meja.

"Kamu nggak suka kalo aku pulang? Bukannya ngebujuk istrinya yang lagi marah, malah kamu tinggalin gitu aja!" omel Nana.

Mark menggeleng. "Sayang, nggak gitu!" elaknya.

"Terus? Kenapa kamu nggak balik ke rumah Ayah buat jemput aku, tadi?" selidik Nana.

"Kamu mau aku babak belur lagi dipukulin sama ayah kamu?" Mark memasang raut wajah memelas menatap istrinya.

Bugh?!

Sebuah bantal sofa melayang ke wajah Mark. Helia pelakunya yang baru datang entah dari mana.

"Lah, kan emang lo yang salah. Kenapa takut babak belur?!" ketus Helia.

"Anjrit, kok lo bisa di sini?" kesal Mark.

Helia menatap Mark dengan nyalang. "Heh?! Yang bawa bini lo pulang tuh gue! Harusnya lo makasih sama gue!" tegasnya.

Mendengar itu, Mark langsung menatap Nana seolah bertanya. 'Apa iya?'

Dan Nana hanya meringis melihat pertengkaran adik kakak di hadapannya itu.

"Tapi, kenapa kok bisa kamu pulang sendiri? Kamu--- udah nggak marah sama aku?" tanya Mark serius pada Nana.

"Masih marah," balas Nana.

"Huh?"

"Ya emang istri mana sih yang nggak marah kalo lihat suaminya pelukan mesra banget sama cewek lain? Apalagi ceweknya spek pelacur kayak gitu!" omel Nana dengan segala kekesalannya.

Mark mendelik terkejut mendengar ocehan Nana yang begitu brutal tidak terkendali.

"Heh, jangan ngomong kasar. Kamu lagi hamil," tegur Mark.

"Kamu masih mau belain cewek ganjen itu lagi?!" Nana memicingkan matanya tajam menatap Mark.

Pria tampan itu langsung menggelengkan kepalanya cepat. Takut kalau kena hantam istrinya.

"Kan yang aku bilang bener. Dia tuh suka jual diri. Aku tau itu dari Helia--"

"Apaan kok lo bawa-bawa gue?! Tadi katanya enggak!" potong Helia tidak terima.

Sweet Love - Markmin Gs ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang