SL - 16 🤍

2.1K 208 62
                                    

Maaf baru nongol. 🥲

Gimana akhir-akhir ini? 🤡

Siapa yang masih nunggu? Angkat keteknya dulu✋




.*.*.*.




"Mommy--?"

Mark mematung melihat sosok cantik yang berdiri di depannya itu. Sepasang matanya berbinar menahan butiran bening yang sudah siap untuk menetes.

"Marka--"

Tania terkesiap mendengar panggilan dari pria di samping sahabat putrinya itu. Dia sedikit tidak percaya dengan apa yang terjadi malam ini.

"Mommy!"

Sekali lagi Mark tanpa peduli apapun memanggil Tania dengan sebutan 'Mommy' dan kali ini dia langsung menubruk tubuh wanita dewasa itu, lantas memeluknya dengan erat.

"Mommy, Mark kangen banget sama mommy.." lirih Mark sembari terisak.

Tania mengusap lembut surai hitam Mark dengan sayang. "Mommy juga kangen sama Mark. Kamu baik-baik aja kan, nak?" sahutnya sembari tersenyum tak menyangka.

"Mom, kenapa tinggalin Mark gitu aja? Mark udah cari Mom kemana-mana, tapi Mark nggak pernah bisa ketemu sama Mom--" ucap Mark melepaskan pelukannya.

Tania menghela nafas. "Masuk dulu ya, sayang. Kita bicarakan ini di dalam," pintanya.

Wanita cantik itu kemudian mengalihkan pandangannya pada Nana, tersenyum penuh arti dan menatap Nana seolah dia berterima kasih telah membawa Mark datang ke rumahnya.

Sementara Nana masih belum paham. Bagaimana bisa Mark memanggil Mommy Helia itu dengan sebutan 'Mommy' juga? Apa dia melewatkan sesuatu?

Atau memang ada hal yang terjadi di masa lalu, sehingga membuat Tania dan Mark berpisah? Apa hubungan Mommynya Helia dengan Mark itu sebenarnya?

Kepala Nana benar-benar penuh dengan berbagai pertanyaan saat ini.

"Nana, ayo ikut masuk.." ajak Tania.

"I-iya, Tante.." balas Nana dengan canggung.

Mereka pun masuk ke dalam rumah, keadaan di dalam rumah itu masih selalu sama. Sepi, karena memang hanya Tania dan Helia yang menjadi penghuninya.

Mark duduk dengan tenang di samping Tania. Tangan keduanya bertaut sejak tadi, karena Mark yang enggan untuk melepasnya.

"Mom, kemana aja? Mark sampe hampir nyerah nyariin Mom terus," lirih Mark parau.

"Maafin Mom ya, Mark. Mom nggak bermaksud buat ninggalin kamu gitu aja," sahut Tania sembari mengusap-usap pelan puncak kepala Mark.

"Mom tau kalau selama ini Mark juga di sini? Di dekat mom?" tanya Mark penuh harap.

Dengan ragu, Tania mengangguk. "Mommy tau apapun tentang kamu, Mark. Mom nggak pernah melewatkan satu hal pun tentang kamu," tuturnya.

"Kenapa Mom nggak temui Mark? Kenapa Mom nggak pernah cari Mark juga?"

Mark benar-benar menangis kali ini. Nana yang ada di sana mematung melihat sisi lain Mark yang jauh berbeda dari biasanya. Dia tau kalau Mark sedikit manja, itu dari Teresa. Tapi, Nana tidak pernah menyangka Mark benar-benar sampai seperti ini.

Sweet Love - Markmin Gs ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang