SL - 23 🔞🔞

6K 183 21
                                    

Baru bisa update 🙏
Tadi ada kendala.

Seperti judul bab-nya, harap diperhatikan ygy🫡

// part Leon-Helia, yang gk suka bisa lewatin.


.*.*.*.



Jam menunjukkan pukul tepat 12 malam. Leon keluar dari kamarnya karena tenggorokannya yang terasa kering. Dia butuh minum.

Saat berjalan menuju dapur, dia mendapati Helia tertidur pulas di atas sofa dengan selimut yang sudah jatuh tidak beraturan di lantai.

"Bisa-bisanya dia tidur nggak pake selimut," gumam Leon.

Dengan malas, Leon berjalan memungut selimut milik Helia. Mengibaskan pelan selimut itu, sebelum dia pakaikan kembali pada istrinya.

"Kenapa gue peduli sih?"

Meski ogah-ogahan dan menggerutu, Leon tetap membenarkan posisi selimut Helia sampai badan istrinya itu tertutup sempurna.

Leon memperhatikan tubuh Helia, sampai pandangannya terhenti pada pergelangan Helia.

"Sayatan?" gumam Leon penuh tanya.

Pria tinggi itu menatap lekat wajah tenang Helia yang terlelap dalam tidurnya. Pikiran Leon menerawang jauh, memikirkan apa saja yang telah Helia lewati selama ini tanpa dia ketahui.

"Lo pernah nyoba bunuh diri?" tanya Leon pada Helia yang jelas tidak akan mendengarnya.

Leon mengusap tangan Helia, lalu menghela nafas berat.

"Kok bisa sih ada cewek sebodoh lo di dunia ini?" lanjut Leon tidak habis pikir.

Leon masih terus memandangi wajah tenang Helia. Ini adalah kali pertama dia menatap Helia lebih dari 2 menit, saat dirinya sepenuhnya sadar.

"Gue bahkan nggak pernah mikirin gimana perasaan lo selama ini? Tapi, lo bahkan hampir meregang nyawa gara-gara gue?"

Kesekian kalinya, Leon menghela nafas berat. "Apa gue bakalan nyesel banget kalo waktu itu gue beneran ninggalin lo?"

Pria itu terus bermonolog, karena Helia yang benar-benar tidak terusik dengan pertanyaan-pertanyaannya. Helia bahkan mendengkur kecil membuat Leon geleng-geleng kepala.

"Tidur nggak tidur sama aja lo. Sama-sama berisik!" ucap Leon terkekeh sembari mengusap lembut pipi Helia.

Beberapa detik kemudian, Leon tersadar atas tindakannya baru saja. Dia langsung berdiri dan menjauh dari Helia, kemudian berjalan cepat ke dapur untuk mengambil air minum.

"Kayaknya gue udah mulai nggak waras."

~~**~~

Sampai keesokan paginya, Helia yang sudah menyiapkan sarapan itu mengerutkan keningnya heran melihat Leon dengan pakaian rapi.

"Lo mau kemana?" Helia bertanya, karena penasaran.

"Kerja lah. Buta mata lo?" ketus Leon.

"Semalem gue bilang, hari ini kita pindah ke rumah baru!" tegas Helia.

Leon memutar kedua bola matanya malas, "gue denger, tapi gue nggak mau pindah barengan sama lo!" bantahnya.

"Kok gitu?" Helia tidak terima.

"Ya suka-suka gue?"

Mendengar ucapan Leon seperti itu, membuat Helia tersenyum miring. "Lo berani sama Daddy gue?" sinisnya.

Sweet Love - Markmin Gs ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang