SL - 2 🔞

9.3K 280 64
                                    

Ninuninu ~~~ 🔞🔞✋

Stop kalau kamu masih kicik ya bestaii🥲

.*.*.


"Nih, diminum ya.." Leon menyodorkan dua gelas minuman berwarna merah itu untuk Ryn dan Nana.

Ryn memicingkan matanya sekejap. "Ini alkohol nya tinggi nggak?" tanyanya sebelum meminum itu.

"Enggak ada alkohol nya itu," jelas Leon.

"Ah, okay.."

Tanpa pikir panjang, Ryn pun langsung menenggak minumannya. Dan merasakan sedikit manis di sana. Gadis itu mengerjapkan matanya cepat.

"Ini emang biasa rame banget, ya? Dari tadi perasaan orang pada dateng terus pergi gitu, tiap hari?"

Rasa penasarannya Ryn itu lebih tinggi dari pada Nana dan Helia, alhasil hanya dia yang sedari tadi mengawali segala topik pembicaraan antara dirinya dengan kekasih Helia itu.

Ryn sebenarnya tidak terlalu cerewet sih, tapi melihat dua sahabatnya yang diam itu membuat dia sedikit tidak enak dengan Leon.

"Udah biasa yang begini, namanya juga dunia malam.." ucap Leon.

Kini pemuda itu duduk di sebelah Helia, dan merangkulnya dengan posesif. Nana yang melihat itu merasa tidak senang, sebab Helia juga tampak tidak terlalu nyaman.

"Lo udah berapa lama kerja di sini?" Nana pun mulai membuka suara setelah sekian lama hanya diam.

"Udah hampir 5 tahun," Leon tersenyum menjawab pertanyaan Nana.

Nana menghela nafas berat. "Kok lo bisa kenal Helia dari mana?" tanyanya lagi, yang kali ini sedikit mengintimidasi.

"Gue nggak sengaja kenal pas nolongin dia dijambret orang sih. Kebetulan aja kali, jodoh--" Leon menatap Helia, lalu mengedipkan sebelah matanya genit.

Melihat itu, Nana bahkan sudah bergidik ngeri. Leon ini tampak lebih agresif dari yang dia bayangkan sebelumnya. Atau-- sepertinya dia harus lebih keras memberikan penuturan pada Helia supaya Leon tidak macam-macam.

Bagaimana pun juga, Nana memang tidak berhak melarang Helia untuk berhubungan dengan siapapun, namun dia masih berhak untuk memberitahu Helia untuk menjaga dirinya, kan?

"Lo harus jagain temen gue ini dengan baik. Gue bahkan nggak akan segan-segan bikin perhitungan sama lo, kalo sampe lo jahatin Helia!" ancam Nana tanpa takut.

Ryn menarik kemeja Nana itu pelan. Lalu, berbisik. "Jangan gitu.."

Nana tidak peduli, tatapan tajam masih tetap dia layangkan pada Leon. Dan Leon pun melepaskan pelukannya dari Helia, lalu mengangguk patuh.

'Gila, nih cewek cantik-cantik auranya serem juga.' batin Leon yang sedikit takut.

"Dengerin gue nggak, Lo?!" ketus Nana sekali lagi.

"Iya-iya, gue denger kok. Lagian gue juga serius sama Helia. Dia tipe gue banget, selain cantik juga dia baik --" sahut Leon meyakinkan.

"Ya udah, gue pegang omongan lo. Kalo sampe macem-macem sama Helia, beneran abis lo sama gue!" tegas Nana.

Sedangkan Helia hanya diam. Dia bahkan sudah tau jika Nana pasti akan mengatakan hal yang seperti ini, bahkan dulu pada kakaknya sendiri pun Nana bersikap lebih keras. Sebab, Nana tau siapa saja yang harus dia jaga.

Sweet Love - Markmin Gs ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang