SL - 28 🤍

2.3K 158 42
                                    

😅 lama nggak up
😭👣👣

Menuju end..🥲🙏

*.*.*

Saat ini, Mark memutuskan untuk pergi ke rumah Helia dibandingkan pulang ke rumah orangtuanya. Dia terlalu takut untuk menghadapi omelan dari Daddy, Mami, atau bahkan Mommy nya.

Tapi, sepertinya pilihan dia untuk pergi ke rumah Helia pun tidak sepenuhnya benar.

"Arrghh!! Pelan-pelan! Sakit banget loh ini,"

Mark meringis ketika Helia menekan sedikit kuat luka di wajahnya.

"Makanya jangan berantem. Lo tuh darimana sih, Kak? Kok bisa babak belur kayak gini?" tanya Helia tidak habis pikir.

"Dihajar sama Daddy. Sama Ayah Jeffry juga.." jujur Mark sembari memalingkan wajahnya.

"Hah? Kok bisa?"

Helia seketika terkejut mendengar fakta dari kakaknya itu.

"Ada yang ngirim foto gue sama Nora di hotel, pelukan mesra gitu ke Nana. Terus dia ngadu deh ke orangtuanya. Jadi-- ya gitulah.." jelas Mark malas.

Mendengar penjelasan dari sang kakak, Helia langsung menarik wajah Mark agar menghadap ke arahnya.

"Argh! SAKIT!" pekik Mark karena dipaksa Helia.

Plakk!!

Bukannya berhenti, Helia justru menampar Mark dengan keras.

"ANJING! Lo kenapa nampar gue sih, Hel?!" kesal Mark sembari mengusap-usap pipinya.

"Lo yang anjing. Kenapa bisa lo di hotel pelukan sama cewek lain, hah?! Lo selingkuhin Nana?!" cecar Helia dengan tatapan matanya yang mematikan.

Mark mendelik takut melihat bagaimana ekspresi wajah Helia yang seperti sudah siap untuk memakan orang. Dia pun menyengir sesaat menunjukkan deretan gigi rapinya berharap sang adik meredakan emosinya itu.

"Itu foto udah lama. Sebelum kenal sama Nana. Sumpah!" ucap Mark memberikan menjelaskan.

"Kok bisa sampe ke Nana? Lo masih berhubungan sama si Nora itu?" tanya Helia mengintimidasi.

"Bukan gue masih berhubungan sama dia. Tapi, dia sekretaris gue.." jujur Mark pada adiknya itu.

Mendengar pengakuan dari sang kakak itu justru membuat Helia semakin membulatkan matanya terkejut. Fakta yang diutarakan oleh Mark ini sedikit aneh bagi Helia.

"Lo udah nggak waras ya, Kak?" celetuk Helia.

Sembari meletakkan kedua tangannya di depan dada, Helia menatap Mark lebih intens dari sebelumnya.

"Kok bisa-bisanya lo masih berhubungan sama orang yang jelas-jelas punya masa lalu sama lo? Apa lo nggak mikirin gimana perasaan Nana?" tukas Helia.

"Gue sama sekali nggak bermaksud kayak gitu," lirih Mark.

Helia menaikkan sebelah alisnya. "Terus?"

"Ya gue pikir masih wajar kalo hubungan gue sama Nora cuma sebatas atasan dan bawahan doang, kan?" jelas Mark sebisa mungkin.

Jujur saja, dia tidak yakin dengan penjelasannya itu. Tapi, daripada dia makin kena omelan dari adiknya, lebih baik dia pandai-pandai memilih alasan.

Sweet Love - Markmin Gs ✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang