5 hari kemudian
Pagi ini Jimin sedang makan di ruang makan sendiri karena taehyung pergi ke kantor seperti biasanya katanya sih mau meeting dengan klaien penting jadi mau tidak mau ia harus meninggalkan sang istri sendiri
Saat Jimin sudah selesai makan ia ingin membersihkan diri namun perutnya terasa sangat berat padahal ia baru mengandung 1 bulan lebih ia mengabaikan nya begitu saja kini Jimin ingin membersihkan diri terlebih dahulu karena ia benar' merasa tubuhnya lengket
Setelah Jimin mandi ia merasa sakit perut meski tidak terlalu sakit , Jimin menyadari kalau ia terlalu banyak berjalan jadi Jimin memutuskan duduk di sofa kamar taehyung sambil bersantai
Awalnya tidak ada masalah apapun namun saat 2 jam kemudian rasa sakit perut itu semakin menjadi jadi hingga Jimin menangis menahan sakit perutnya, ia lalu mencoba pergi keluarga kamar taehyung karena Jimin tidak punya ponsel ia tidak bisa menelpon taehyung ia harus mencari pelayan
Saat Jimin sudah menuruni anak tangga sebanyak 4 kali Jimin sudah tidak sanggup berjalan ia terduduk sambil menangis menahan rasa sakit perut itu , untungnya ada Yudho lewat ingin ke dapur jadi ia bisa mendengar Isak tangis Jimin
Yudho berlari cepat saat melihat Jimin di atas tangga " nyonya apa nyonya baik' saja? Ada apa nyonya " tanya Yudho dengan nada dan raut muka yang panik "hiks Dady hiks" Yudho yang kehilangan akal mendengar nama Dady di panggil ia segera menelpon taehyung
Untung nya meeting taehyung sudah selesai jadi taehyung bisa pergi ke mansion miliknya untuk melihat sang istri , tidak sampai satu jam taehyung tiba ia segera menghampiri Jimin yang terbaring di sofa ruang keluarga
"Sayang , Daniel siapkan mobil" taehyung sudah keringat dingin ia takut kalau hari itu adalah hari ini baginya sangat buruk untuk taehyung dia bersumpah jika terjadi sesuatu pada Jimin ia akan membunuh dirinya tepat di hadapan Jimin
Rumah sakit"****
Taehyung sedang menunggu istrinya dengan raut wajah yang tidak bisa di bohongi rasa khawatirnya sangat tinggi sehingga ia tidak menyadari kalau youngi dan yang lain berada disini
"V bagaimana dengan Jimin" ucap namjon duduk di sebelah taehyung ia menepuk pundak taehyung berusaha menenangkan anak nya karena baru pertama kali inilah taehyung menunjukan kalau ia sangat khawatir pada seseorang
"Dokter belum keluar" ucap taehyung dengan nada datar nya" semoga ia baik' saja , memang apa yang terjadi " taehyung tidak berniat menjawab pertanyaan yang di lontarkan youngi
Tidak lama setelahnya dokter keluar taehyung yang sedang terduduk menatap kosong ke arah pintu dimana Jimin berada kini menghampiri dokter dengan gelisah
"Bagaimana dengan istriku ?"
"Janin nya harus di keluarkan jika tidak maka pasien akan teracam kehilangan nyawa jika saja janin nya sudah berusia 6 bulan pasti bisa di keluarkan dengan selamat hanya saja pasien yang akan kehilangan nyawanya " jelas sang dokter
"Keluar kan janin itu dan selamat kan istriku" tegas taehyung pada dokternya" tenang lah , apaan tidak ada cara lain dok"
"Tidak ada lagi ,jika janin nya akan di keluarkan maka dokter spesialis bedah akan kesini sekarang juga saya akan memangilnya "
"Keluarkan saja secepatnya" tegas taehyung kembali jujur ia sangat khawatir pada Jimin jadi taehyung lebih memilih Jimin di banding anaknya itu
"Baiklah saya permisi, anggota keluarga nya bisa ke dokter terlebih dahulu untuk info lebih lanjutnya" taehyung menganguk lalu ia mengikuti langkah dokter itu
"Apa dia benar Kim taehyung? Mengapa dia sangat Seperti orang gila bahkan melebihinya reaski youngi" ucap jaemin
"Entahlah aku pun merasa begitu" ucap Youngi
Ruangan dokter***
"Selamat datang tuan saya park Jungkook dokter spesialis bedah baru saja saya bekerja disini ," taehyung hanya mengangguk
"Tuan apa pasien selalu melakukan hal berat dengan makan yang tidak teratur atau mekan makanan yang berbahaya untuk janin nya "
"Kurasa tidak"
"Baiklah jika begitu Opera akan saya mulai sekarang juga tuan silahkan tandatangani surat ini " Jungkook memberikan kertas mungkin itu kertas persetujuan dan kertas biaya
Jungkook juga bingung dengan suami pasien nya yang nampak seperti kutub Utara ini dia tidak bisa berkata apa-apa saat sedang dengan Taehyung rasanya canggung dan sedikit seram
Operasi berjalan selama 2 jam taehyung gelisah baginya 2 jam ini untuknya mematikan baginya , tanpa terasa 2 jam sudah berlalu taehyung dengan lega saat melihat lampu yang berwarna merah bergeser ke hijau tidak lama kemudian dokter Jungkook keluar
"Tuan taehyung bisa saya bicara dengan anda" taehyung hanya mengangguk lalu mengikuti Jungkook ke ruangan nya
"Aku terkejut saat melihat pasien yang aku tangani adalah adik kandungku sendiri , mungkin ini janggal bagi mu namun Jimin benar' adik kandung ku dulu ia pergi dari rumah karena ingin di jodohkan oleh orangtua kita sungguh sakit saat Jimin kembali ke rumah beberapa hari yang lalu dengan eunwo apalagi ini aku yang menangani nya " jelas Jungkook
"Ya aku tau "
"Apa kalian sudah menikah ? " Taehyung hanya mengangguk saja " tuan saya berpesan pada anda tolong jaga adikku dengan baik aku sangat menyayanginya "
"Selalu "
Ruangan Jimin***
Jimin sedang terbaring lemas di ranjang rumah sakit lalu Jimin menoleh ke Arah pintu yang terbuka menampilkan taehyung yang berjalan ke arahnya , Jimin tersenyum melihat taehyung begitu khawatir padanya
"Sayang apa kau baik' saja hum?" Jimin Menganguk namun raut wajahnya terlihat sedih taehyung sudah tau Jimin akan membahas hal itu "maaf aku tidak memberitahu mu aku takut kau akan semakin depresi dan itu akan beresiko padamu sayang "
"Aku paham hiks tapi aku mengecewakan hiks kakek " taehyung lalu meraih tangan Jimin ia mengengamnya " tidak sayang tidak sama sekali Appa sudah memberitahu soal ini pada kakek dan kakek memahaminya apalagi kakek merasa bersalah"
"Hiks aku ceroboh hiks " taehyung bangun dari duduknya ia memeluk tubuh Jimin seolah paham apa yang di rasakan Jimi. " Sudah lah aku tidak mau kau menangis sayang , ingat aku selalu ada untukmu " Jimin menganguk di pelukannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertemuan tuan kim dan namja manis
Teen Fictionseorang anak dari orang terkaya di Korea yang sangat di sukai banyak namja maupun yeoja di Korea karena ketampanan dan kekayaan yang melimpah dan tidak memiliki kurang sama sekali namun harapan yeoja dan namja itu pupus saat mereka mengaca mereka ta...