27

94 3 0
                                    

Jimin dan taehyung sudah berada di kediaman besar kakek Kim Jimin yang masih terpaku karena melihat bunga terpasang di beberapa halaman membuat Jimin menangis ia sangat terisak dalam pelukan taehyung namun taehyung tetap terjaga dia tidak sama sekali menampilkan ekspresi, namjon yang sudah berada disana menatap taehyung yang membawa Jimin kedalam rumah

Namjon menghampiri taehyung dan Jimin terlihat kelopak hitam dan mata memerah mungkin namjon baru saja menangis pikir taehyung dan Jimin "sih kalian sudah tiba taehyung Jimin kalian ke ruangan kakek dulu saja disana ada kakek mungkin kalian akan menyampaikan satu pesan atau permintaan maaf sebelum kakek di kain kafan"

"Baiklah , dimana Hyung" tanya taehyung yang dari tadi memeluk sang istri " ia sedang gila jadi di kurung di kamar youngi " yang di maksud kamar youngi adalah kamar milik youngi yang memang di rumah kakek Kim bukan di rumah youngi

Saat taehyung ingin melangkah kan kakinya Jimin menghentak hentakan kakinya dengan Isak tangis yang terdengar pilu " hiks Appa katakan ini hanya lelucon hiks.." namjon merasa begitu kasihan pada Jimin "ini bukan lelucon Jim kau harus menerimanya sayang ,Appa juga tidak.menyangka kalau akan secepat ini "

***

Ruangan kakek Kim terlihat ada kakek Kim yang terbaring tidak bernyawa di ranjang yang berukuran 1 orang itu dengan cepat Jimin berlari ke arah kakek Kim ia memeluk kakek Kim erat sebenarnya taehyung sudah ingin meluapkan kesedihannya namun dia harus ingat perintah sang kakek untuk tidak lemah

" Hiks. Kakek maafkan Jimin hiks tidak memenuhi keinginan kakek maaf hiks Jimin sudah mengecewakan kakek untuk mengendong cicit hiks maafkan kecerobohan Jimin hiks " Jimin menangis semakin menjadi taehyung yang melihat itu pun lantas menarik sang istri untuk masuk ke dalam pelukannya

"Shtt sayang sudah kakek akan mendengar mu" taehyung berusaha menenangkan Jimin "ini bukan seutuhnya salahmu sayang ini salahku juga yang lalai menjagamu " satu bulir air mata dari taehyung menetes pada pipi Jimin membuat mendongak menatap taehyung

"Maaf hiks buat Dady menangis hiks" taehyung hanya diam dan tidak mengeluarkan air matanya ingin yang kedua tetes lagi ia lalu menatap sang kakek melepaskan pelukan Jimin secara perlahan lalu memeluk sang kakek "maaf aku selalu berdosa padamu , Jimin sudah di ponis tidak akan hamil kembali jadi mengertilah" tanpa sadar mayat itu menarik sedikit demi sedikit bibirnya meski tidak terlihat

"V kakek terseyum melihat mu menjelaskan yang sebenarnya" taehyung lalu melepaskan pelukannya dan melihat apa yang Appanya ucapkan taehyung lalu tersenyum "seandainya aku bisa menguasai ilmu yang dulu kau ajarkan yaitu ilmu mati"

Jangan tanyakan Jimin dimana dia sudah di pelukan namjon sedari tadi ia sangat butuh pelukan rasanya ini mimpi buruk bagi Jimin bahkan Jimin belum bisa menangkan dirinya karena mengecewakan sang kakek

"Kapan kakek di makamkan?" Tanya taehyung pada namjon , tangan taehyung menarik Jimin yang berada di pelukan namjon rasanya ia cemburu melihat istri dan Appanya berpelukan apalagi namjon memang tampan meski tidak setampan taehyung" mungkin hari ini namun menunggu satu jam lagi karena eomma mu belum kembali "

"Kemana dia pergi"

"Kemarin dia pulang ke Daegu dan akan tiba 1 jam lagi mungkin" taehyung dengan cepat mengeleng" sekarang juga kakek makam kan untuk apa menunggunya? Tidak penting toh Ucapan maaf nya hanya kata bukan hati"

Namjon yang merasa ucapan taehyung ada benarnya ia pun menyetujui ucapan taehyung, tidak lama setelahnya mayat kakek Kim sudah di bersihkan dan siap di bawa kemakam , youngi juga ikut meski dia seperti orang gila yang baru terlepas dari penjara tapi tetap saja youngi juga cucu kesayangan nya

Pemakaman khusus milik keluarga Kim

Mereka adalah seorang muslim jadi mereka membuat untuk pemakaman keluarga Kim disini meski baru ada beberapa pemakaman disini karena ketabat keluarga Kim dulunya juga dimakamkan disini

Pemakaman selesai tertinggal hanya keluarga Kim lah yang disana namun hanya keluarga kecil namjon lah yang disana keluarga yang lainnya sudah pulang karena alasanya panas
"Kek bangunlah hiks " ucap youngi yang memeluk batu nisan sang kakek yang bertulis Kim Petra

"Sudahlah kurasa kau terlalu berlebihan Yon kakek akan kecewa padamu jika melihat mu menjadi orang cengeng begini , kita pulang sekarang " ucap namjon memegang pundak youngi yang di balas anggukan oleh youngi
"Tae ncim kita pulang dulu "

Setelah kepergian namjon dan yoongi dengan cepat Jimin terduduk di pinggir makam kakek Kim ia menaburkan bunga yang indah lalu mencium batu nisan itu dengan sangat lembut taehyung yang melihat itu sangat tersentuh dengan perilaku sang istri yang memiliki hati yang lembut pada sang kakek yang bahkan baru Jimin kenal beberapa bulan saat Jimin bertemu dengan taehyung

"Sayang kita pulang ini sudah siang kau juga harus makan siang baby" Jimin melepaskan pelukannya dari batu nisan itu ia lalu mengikuti perintah sang suami " kek kita pulang semoga bahagia disana " lalu taehyung melanjutkan langkahnya bersama Jimin

Skip

Taehyung dan Jimin sudah berada di rumah kediaman milik taehyung selama 2 jam lalu namun Jimin belum enggan untuk berhenti menangis dia tetap menangis di pelukan sang suami mungkin ini terlalu cepat untuk Jimin di tinggalkan oleh seseorang yang menyangka begitulah pun sebaliknya,karena kakek kim selalu mengutamakan Jimin dari pada yang lain

"Sayang sudah cukup untuk menangisinya apa tidak lelah " taehyung yang sedari tadi mencoba menenangkan Jimin namun nihil hasil Jimin selaku pada isakan tangisnya

Taehyung lalu membiarkan Jimin terus menangis mungkin Jimin juga masih sedih toh jika ia sudah lelah dia pasti akan berhenti sendiri itu pikir taehyung sebenarnya taehyung juga tidak rela sang kakek yang membesarkan begitu cepat meninggalkan nya namun apa boleh buat taehyung hanya bisa mengikhlaskan nya dan menerima apa yang sudah jalannya tapi taehyung juga tetap menjaga amanah sang kakek waktu taehyung masih belajar memakai Karana mungkin sekitar 14 tahun yang lalu itu terjadi dimana sang kakek bilang

' apapun yang membuatmu sedih jangan di tunjukan pada orang lain karena orang lain akan menilai mu buruk jadilah diri sendiri yang berbeda dari yang lain kau akan mendapatkan nya jika kau berusaha'-ucap sang kakek dulu

Taehyung lalu menatap langit' kabarnya dengan Jimin yang senantiasa memeluk dan menangis di pelukannya, taehyung takut jika suatu saat ia akan kehilangan Jimin atau sebaliknya ia sudah kehilangan orang yang dia sayang apalahu orang yang dia cintai lalu taehyung mengelengkan kepalanya pelan ia terlalu berpikiran buruk

Taehyung menunduk saat mendengar Isak tangis Jimin mereda begitu pun dengan pelukan yang Jimin kalungkan di leher taehyung kini mulai terlepas secara perlahan jika taehyung bergerak lalu taehyung tersenyum saat melihat sang istri sudah terlelap

"Kau pasti lelah sayang aku beruntung memiliki mu" taehyung lalu mengangkat tubuh Jimin lalu membaringkan Jimin di ranjang begitu pun dengan taehyung yang ikut terbaring disana juga Taehyung juga ingin sedikit menenangkan kepalanya yang terasa panas karena pikirannya yang menumpuk

Pertemuan tuan kim dan namja manisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang