06

4.4K 539 32
                                    


Happy Reading

"Apa masih sakit?"

Sara melirik Chiyeol yang daritadi tidak berhenti menatapnya dan menanyai apa hidungnya masih berdarah.

"Tadinya sih sakit sekali walaupun mati rasa, tapi sekarang sudah tidak" Jawab Sara dengan hidungnya ia sumpal pakai tisu.

"Syukurlah deh kalau sudah tidak sakit" Ucap Chiyeol dan menatap lurus ke depan "Tidak biasannya kau melerai mereka seperti tadi, karena setiap ada yang berkelahi kau pasti keluar kelas, karena sangat berisik" Ucapnya.

"Eoh bukannya itu Younghoon" Tunjuk Chiyeol ke arah sosok lelaki yang sedang duduk di tangga.

Sara ikut menatap ke arah Chiyeol tunjuk. Lah, arah rumah Younghoon searah dengan mereka?

"Sara kau ke sana duluan aku mau beli sesuatu sebentar" Ucap Chiyeol menyuruh Sara menunggunya bersama Younghoon.

"Apa?"

Chiyeol tidak menjawab Sara dan berlari membeli sesuatu untuk Younghoon.

Menghela nafas, kemudian gadis itu memberanikan diri menghampiri Younghoon.

Younghoon menoleh saat seseorang tiba-tiba duduk di sampingnya. Gadis itu tersenyum ke arahnya. Tidak tertarik, Younghoon kembali menatap lurus ke depan.

Sara menatap Younghoon malas, dan ikut menatap lurus ke depan. Bikin malu saja, bukannya di senyum balik respon Younghoon justru membuatnya kesal.

"Kau baik-baik saja"

"Ha?!" Sara menoleh ke Younghoon.

"Kau terluka karena ku" Ucap Younghoon masih dengan tatapan lurus ke depan.

Sara memegang hidungnya "Ah itu.. Tidak ap–

"Lainkali tidak usah ikut campur. Merepotkan"

Sara berdecak kesal "Yak! Kalau bukan kau teman sekelasku–

"Sejak kapan kau menganggap ku teman sekelasmu? Lagipula kau tidak ada bedanya dengan mereka"

Sara berdiri dari tempatnya dan menatap Younghoon kesal "Apa kau bilang?! Wah kau benar-benar menjengkelkan, pantas saja tidak ada yang mau berteman denganmu!"

"Memangnya kau memiliki teman?" Younghoon ikut berdiri dan menatap Sara di hadapannya "Kau tidak ada bedanya denganku, bahkan kau lebih parah dariku! Menindas yang lemah, dan tidak peduli dengan orang di sekitarmu"

"Apa!?"

Sara mengepal tangannya kesal, lelaki dihadapannya ini benar-benar menjengkelkan. Wah parah!! Tiba-tiba ia ingin mendorong karakter kesukaannya ini agar jatuh terguling dibawah tangga sana. Gosh!!

Chiyeol pun datang dengan sebuah plester luka di tangannya.

"Apa yang kalian bicarakan" Ucap Chiyeol terengah-engah, karena berlari membeli plester untuk Younghoon.

Tanpa menjawab pertanyaaan Chiyeol, Sara mengambil plester ditangan Chiyeol dan langsung menaruhnya di tangan Younghoon. Gadis itu kemudian menarik Chiyeol dan langsung pergi meninggalkan Younghoon.

.
.
.

"Kau serius tidak ikut?" Tanya Chiyeol.

Sara memilih belajar dari rumah daripada ikut pelatihan militer. Seorang Sara tidak menginginkan poin extra dari perguruan tinggi? Chiyeol tidak percaya ini. Sara banyak berubah.

"Hmm" Jawab Sara sambil memakan buah apel.

Mending Sara cari aman, ditempatkan di tempat yang aman bersama orangtua Chiyeol daripada membunuh alien. Toh dia tau endingnya bagaimana, dibunuh Youngsoo bajingan.

Selesai memakan apel, gadis itu kembali ke kamarnya. Menaiki anak tangga dan akan membuka pintu kamar, namun langkahnya tiba-tiba terhenti. Apa tidak kenapa jika dia mengabaikan semua temannya, dia kan tau kalau temannya nanti dalam bahaya.

Younghoon, Inhye, dan Wootaek. Sara bingung, dia tidak ingin ikut latihan militer dan membunuh para alien. Tapi bagaimana nasib Younghoon nanti, apakah dia tetap mati di episode pertama? Sara ingin menolongnya.. Tapi lelaki itu menjengkelkan. Oh ayolah dia bingung sekarang ini.

D A S

Keesokannya..
Sara keluar dari kamar, membawa sebuah koper dan turun dari tangga.
Chiyeol yang melihat Sara mengenakan seragam sekolah segera menghampirinya.

"Kau ikut?!" Ucap Chiyeol terdengar senang.

Sara mengangguk pelan, kemudian menghampiri Ibu Chiyeol dan memberikan selembar kertas.

"Ibu tolong tandatangani" Pinta Sara ke ibu.

"Bukannya kamu tidak mau ikut? Kenapa tiba-tiba berubah pikiran??" Tanya Ibu.

Sebenarnya Ibu tidak rela kedua anaknya mengikuti latihan militer, cuman Ibu tidak bisa melarangnya kalau anak-anaknya menginginkan poin extra.

"Sara juga tidak tau" Jawab Sara.

Gadis itu masih bingung, tapi jika dia mengabaikan teman-temannya, semuanya akan mati. Gadis itu mencoba meyakinkan dirinya sendiri, jika keputusannya sekarang ini adalah benar. Sara harus menyelamatkan semua orang, mencoba merubah alur cerita, dan kembali ke dunianya.

Setelah ibu selesai mendatangani nya, Sara menatap lembaran kertas tersebut.
Ia menghela nafas panjang, dan kemudian menatap Chiyeol yang berdiri di sampingnya.

"Ayo pergi!"



















-To Be Continued..

Duty After SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang