26

2.8K 388 19
                                    


Happy Reading

Gadis itu menatap langit malam di luar. Sendirian.... Dia lebih suka menyendiri dibanding bersama teman-temannya. Protofon rusak, Sara tau siapa dalangnya. Tapi dia berusaha untuk tidak peduli. Walaupun pada akhirnya, mereka akan ketahuan.

"Apa yang kau lakukan diluar sini?"

Sara mendongak, menatap Ilha yang berdiri di sampingnya. Tidak menjawab kalimat Ilha, dan kembali menatap langit.

"Kuperhatikan, kau selalu memandangi langit. Memangnya apa yang kau suka dari langit?" Ucap Ilha, dan duduk di samping Sara.

Ilha kemudian memberikan sesuatu di tangannya, membuatnya melirik ke tangannya dan melihat kaleng soda, dan menatap Ilha.

"Kau jarang makan dan tidak banyak bicara. Haha walaupun kau memang seperti itu dari dulu. Jujur, aku menyukai kau yang banyak bicara. Jadi.. Berhentilah sedih dan bercanda bersama yang lain" Suara Ilha.

Sara hanya diam, dan kembali menatap langit. Sara juga tidak tau, kenapa dia suka melihat langit. Karena jika dipikir-pikir, dia menatap langit nanti berada di dalam drama ini. Apakah Sara yang asli memang menyukai langit? Jika iya.. Dia juga penasaran, apa yang membuat Sara asli menyukai langit.

"Aku membenci mereka" Kalimat Ilha membuat gadis disampingnya menoleh ke arahnya "Maksudku bola. Aku tidak peduli dengan poin tambahan, walaupun dari dulu sebenarnya seperti itu" Lanjutnya.

Jika anak-anak tidak tau kalau protofon rusak karena teman mereka sendiri. Apakah mereka tetap berada disini? Menjalankan misi tanpa adanya masalah? Menunggu dua bulan lebih dimana nantinya militer menciptakan senjata baru dan memusnahkan bola dengan sangat cepat. Dan CSAT tetap dilaksankan dan kemudian Youngsoo tidak menggila.

Agkh kepalanya kembali sakit jika mengingat alur drama, Sara tidak akan merubahnya lagi. Namun dia tidak bisa hanya diam saja.

Bagaimana jika dia mencoba kembali merubah alurnya. Apakah tidak masalah? Dia hanya takut, jika yang dia lakukan akan sia-sia seperti dulu.

"Ilha" Panggil Sara.

Membuat Ilha menoleh dengan cepat, karena Sara dari tadi hanya diam.

"Aku mohon... Jangan biarkan yang lain tau kalau kau penyebab rusaknya protofon"

Kalimat Sara membuat Ilha terkejut.

"Hah?! A-apa maksudmu?" Gugup Ilha. Bagaimana bisa Sara tau kalau dia salah satu penyebab rusaknya protofon.

"Aku akan membantu kalian menyembunyikannya, dan tidak akan membiarkan yang lain tau"

"Sara. Apa yang kau bicarakan?"

Sara kemudian beranjak dari tempatnya. Namun sebelum itu, Ilha lebih dulu menahan lengannya.

"Apa maksudmu? Bagaimana kau bisa tau??" Tanya Ilha.

"Apa yang kalian berdua lakukan?" Tanya Soyeon baru datang.

Sara melepas tangan Ilha dari lengannya, dan kemudian berjalan masuk kedalam. Meninggalkan Ilha yang menatapnya dengan penuh tanda tanya.

D A S

Kini mereka semua berkumpul di satu tempat. Mengambil suara untuk memilih bertahan atau tinggal disini.

Sara menulis besar O pada kertasnya, dan langsung memasukannya. Dia lebih memilih bertahan disini, dan menghabisi seluruh bola ungu. Gadis itu kemudian melirik Aesol, dia jadi merasa bersalah soal tadi. Karena dia tau, sebenarnya dia yang menabrak Aesol. Sara kemudian menundukkan kepalanya.

Duty After SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang