23

3.1K 412 34
                                    


Happy Reading

Youngshin berjalan ke tenda, dan setelah membukanya, ia terkejut melihat semuanya berada di tenda laki-laki. Kecuali Younghoon dan Sara.

"Ada apa ini?" Lelaki berkacamata itu menghampiri ketua kelas, dan melihat sebuah kertas di tangan mereka semua.

Haerak membuang kertas yang dipegangnya kelantai, ia kesal. Bagaimana bisa ketua kelas menyuruh mereka menulis wasiat, dan memotong kuku serta helai rambut dimasukan kedalam bungkusan, dengan alasan ini mempermudah tentara jika tidak menemukan mayat mereka.

Hana marah, dia menghampiri Yujeong dan mengatakan kenapa Yujeong menerima ini. Kenapa mereka harus menulis wasiat?? Apa melakukan operasi memusnahkan para bola memang akan merebut nyawa mereka?? Jika iya kenapa komandonya tertinggi mengirim mereka?! Yang notabene masih anak SMA, apa karena mereka kekurangan tentara?! Sialan!

Jangsoo menyodorkan sebuah kertas dan plastik ke Youngshin, dan mengatakan jika dia harus memotong kukunya atau menaruh helai rambutnya dan memasukannya ke dalam bungkusan bersama surat wasiat.

Youngshin tidak percaya ini, dan menatap teman-temannya yang marah dan gelisah. Soonyi menangis ketakutan, dia ingin pulang bertemu ibunya.

"Yak! Kenapa kau menerima ini!!? Kenapa tidak kau tolak saja!!" Teriak Haerak ke Yujeong.

"Yak hentikan!! Jangan salahkan dia karena dia menerimanya, jika kau tidak setuju katakan saja ke komandan" Tegur Yeonjoo, gadis itu juga marah dan kesal, tapi dia sedih melihat Yujeong yang disalahkan.

"Aku tidak perlu mengatakan ke komandan. Dia kan Tamtama Senior!! Sudah tugasnya mewakili suara kita semua" Jawab Haerak.

"Itu karena kau tidak sanggup bicara depan komandan" Timpal Bora.

"Kau diam! Aku tidak berbicara kepadamu!!" Tunjuk Haerak ke Bora, membuat gadis itu tersinggung dan akan menghampiri Haerak, namun Ilha lebih dulu menahannya.

"Yujeong aah, kupikir ini terlalu berlebihan" Soocheol ikut bersuara.

Yujeong hanya bisa diam. Dia juga tidak ingin memberikan ini ke teman-temannya.

"Aahaa... Aku mengerti" Haerak mendekati Yujeong dan berhenti di depan gadis itu "Apa karena CSAT?? Kau ingin poin tambahan bukan?" Lanjutnya.

Ucapan Haerak membuat Taeman yang dari tadi diam tidak bisa menahannya lagi. Lelaki itu menghampiri Haerak dan menarik kasar seragamnya.

"Dasar berandal!! Apa yang barusan kau bilang kepadanya!!" Teriak Taeman emosi.

Yujeong segera menahan Taeman dan Haerak "Berhentilah bertengkar!"

Youngshin ikut membantu Yujeong melerai kedua temannya itu "Ini bukan saatnya berkelahi!!" Tegur Youngshin.

"Yak Kim Yujeong! Kulihat kau terlihat santai, apa kau tidak takut dengan ini??" Soyoon melihatkan surat wasiat ke Yujeong.

"Teman-teman. Hentikan" Chiyeol mencoba menenangkan teman-temannya.

Yujeong diam, gadis itu menatap teman-temannya yang memberikan tatapan benci dan kesal kepadanya. Dia kemudian pergi dengan mata berkaca-kaca, sedih mendengar apa yang teman-temannya katakan kepadanya. Jujur, dia juga sangat takut.

.
.
.

Lelaki itu membuka matanya, Younghoon tidak bisa tidur. Dia kemudian mendudukkan tubuhnya dan mengusap wajahnya kasar. Apa yang dikatakan Sara membuatnya tidak bisa tidur, lelaki itu menghela nafasnya panjang.

Younghoon bingung, cerita Sara membuatnya kepikiran, apakah dia harus mempercayainya atau tidak. Tapi jika diingat kembali, Sara pernah bilang bola akan jatuh ke anak-anak yang berada di lapangan, saat mereka memaksa untuk pulang, dan benar saja, bola itu terjatuh sesuai yang Sara bilang.

Duty After SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang